Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
pendahuluanpra-survei digunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan kuesioner, pengamatan observasi, serta analisis dokumen untuk responden kepala
sekolah, guru, peserta didik, maupun tokoh masyarakat; 2 tahap pengembangan model digunakan teknik pengumpulan data observasi apresiasi dan aktifitas diskusi siswa dalam
kelas serta tes hasil belajar; dan 3 tahap validasi model digunakan teknik pengumpulan data berupa instrumen apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan tes hasil belajar.
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data informasi yang dikumpulkan melalui analisis
dokumen, observasi, dan wawancara. Sementara data kuantitatif merupakan data yang dikumpulkan berupa skor apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan tes hasil belajar yang
dilaksanakan sebelum pre-test dan sesudah post-test model pembelajaran yang telah dikembangkan.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1 pengamatan observasi; 2 wawancara dan kuesioner; 3 analisis
dokumen; 4 instrumen apresiasi dan tes hasil belajar.
1. Pengamatan Observasi
Tujuan pengamatan observasi adalah ”untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan” Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989 : 109. Penelitian ini menggunakan pengamatan observasi pada setiap tahap penelitian. Pada
tahap studi pendahuluan pra-survei, observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang pola pembelajaran IPS SD yang selama ini dilakukan guru dan siswa di kelas,
Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
serta fasilitas baik sarana maupun pra-sarana yang ada di sekolah dan bagaimana penggunaannya.
Pada tahap uji-coba, baik terbatas maupun lebih luas, observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pola perkembangan pembelajaran IPS yang dilakukan
guru dan siswa, serta kemajuan perkembangan apresiasi siswa terhadap budaya lokal maupun aktifitas siswa dalam diskusi kelompok maupun kelas. Pada tahap ini,
pengumpulan data melalui observasi dibantu dengan alat observasi, baik alat observasi untuk apresiasi siswa terhadap budaya lokal maupun aktifitas siswa dalam diskusi
kelompokkelas. Penggunaan alat observasi pada tahap pengembangan model pembelajaran ini dilakukan dengan pertimbangan 1 pengalaman langsung merupakan
instrumen ampuh guna men-tes suatu kebenaran berdasarkan kenyataan yang sebenarnya; 2 memungkinkan diperolehnya data secara objektif; 3 terekamnya peristiwa atau
kejadian penting yang bermanfaat bagi perbaikan proses pembelajaran; dan 4 memberikan pemahaman yang baik bagi peneliti mengenai situasi yang rumit dan
kompleks.
2. Wawancara dan kuesioner
Penggunaan wawancara dan kuesioner dalam penelitian bertujuan ”untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi,
keinginan, keyakinan dan lain-lain dari individuresponden melalui pertanyaan yang sengaja diajukan oleh peneliti” Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989 : 102. Penelitian ini
menggunakan wawancara dan kuesioner pada tahap pra-survei, pengembangan model dan uji-coba.
Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Pada tahap pra-survei, wawancara dan kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi objektif proses pembelajaran IPS saat sebelum penelitian
dilaksanakan. Informasi ini, berkenaan dengan persepsi guru mengenai hakikat pelajaran IPS, pola mengajar guru, pola belajar siswa, ketersediaan fasilitas, maupun kondisi
psikologis sekolah, serta pandangan berbagai pihak mengenai pengintegrasian budaya lokal dalam proses pembelajaran di sekolah.
Pada tahap pengembangan dan uji-coba model, wawancara dan kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi dalam upaya perbaikan dan penyempurnaan
model pembelajaran yang sedang dikembangkan. Wawancara pada tahap ini adalah wawancara yang tidak berstruktur dengan maksud agar sumber data dapat
mengemukakan pandangan dan pendapatnya secara lebih bebas sesuai dengan kondisi apa yang dialami dan diinginkannya. Sedangkan kuesioner disusun bervariasi dengan
maksud agar responden memiliki keleluasaan dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan pendapatnya, melalui beberapa alternatif jawaban yang disediakan serta juga opsi
dimana responden dapat mengemukakan pendapat yang dianggapnya lebih sesuai.
3. Analisis Dokumen