Pengembangan Instrumen Penelitian PENDAHULUAN

Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu berdasarkan pertimbangan bahwa instrumen yang disusun sendiri sesuai dengan tujuan penelitian, akan lebih dapat mengungkapkan keberhasilan model pembelajaran. Nana Sudjana dan Ibrahim 1989 : 101 mengenai hal ini mengemukakan bahwa dalam penelitian pendidikan, penyusunan tes prestasi belajar buatan peneliti sebagai alat pengumpul data jauh lebih baik dari pada tes baku atau sekedar mengumpulkan data sekundair dari dokumen hasil belajar yang telah ada, sebab instrumen yang dihasilkan dapat dipandang sebagai hasil penelitian itu sendiri.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian

Ada dua instrumen yang akan dikembangkan pada penelitian ini, yakni instrumen untuk mengukur apresiasi siswa terhadap budaya lokal, serta instrumen tes hasil belajar guna mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran IPS. Pengembangan instrumen apresiasi didasarkan pada tiga indikator pengukuran apresiasi terhadap budaya lokal, yakni pemahaman, penginterpretasian, serta penilaianpenghargaan. Indikator pemahaman diukur dengan instrumen tes, sedangkan indikator penginterpretasian dan penilaianpenghargaan diukur dengan kuesioner. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan instrumen ini adalah :  Menyusun kisi-kisi instrumen guna memudahkan dalam menentukan dan penyusunan alat pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan.  Membuat kerangka pertanyaan beserta alternatif jawabannya. Kerangka pertanyaan ini disusun berdasarkan kisi-kisis yang ada serta dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kematangan siswa SD.  Menguji-cobakan instrumen setelah sebelumnya meminta pertimbangan ahli tentang instrumen yang telah disusun. Pertimbangan ahli dimaksudkan untuk menguji Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu validitas isi dan konstruk. Sedangkan uji-coba dimaksudkan untuk menguji keterbacaan dan keterandalan instrumen. Pertimbangan ahli, di samping dilakukan dosen pembimbing disertasi, yakni Prof. Dr. H. Nana Syaodih Sukmadinata, Prof. Dr. H. As’ari Djohar, M. Pd., dan Dr. Hj. Hansiswany Kamarga, M. Pd., juga dilakukan oleh ahli dari Universitas Bengkulu, yakni Prof. Drs. Safnil, M.A., Ph.D Pendidikan Bahasa dan Sastra InggrisInstrumen; Prof. Dr. H. Rambat Nursasongko, M.Pd. Pendidikan UmumInstrumen; Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd. Teknologi PendidikanPeneliti Kurikulum Muatan LokalInstrumen; Drs. Amril Chanras, M.S. Budayawan Tabot Bengkulu; serta Drs. H. Norman Syam, M.Pd. Peneliti Budaya Tabot. Uji-coba keterbacaan instrumen dilakukan pada 20 siswa SDN 72 Kota Bengkulu. Sementara untuk kepentingan uji keterandalan instrumen, dilakukan dengan prinsip uji-coba terpakai pada siswa yang menjadi subjek uji-coba lebih luas dan uji validasi model.  Merevisi instrumen setelah menerima masukan, baik dari pertimbangan ahli maupun dari hasil uji-coba instrumen.  Memperbanyak instrumen sesuai dengan banyaknya subjek penelitian. Instrumen tes untuk mengukur kemampuan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPS SD disusun dalam bentuk tes objektif pilihan ganda. Tes objektif pilihan ganda dipilih karena Zainul, 1993 : 63-64 : ”1 dapat digunakan mengukur segala level tujuan instruksional; 2 menuntut watu kerja peserta tes minimal; 3 penskoran lebih objektif; 4 opsi yang jawaban yang disediakan lebih dari dua sehingga mengurangi kemungkinan menebak; 5 analisis butir soal dapat dilakukan secara baik; 6 tingkat kesulitan soal dapat dikendalikan; dan 7 informasi yang diberikan lebih kaya”. Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Instrumen tes objektif untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPS, sebelum digunakan, akan dilakukan uji-coba untuk mengetahui mutu butir soal dan mutu perangkat soal. Mutu butir soal berkenaan dengan analisis butir soal, yang sebagaimana dikemukakan Zainul 1993 : 147 bahwa ”perhatian utamanya ditujukan kepada menilai mutu butir soal yang berdasarkan dua karakteristik butir soal, yakni daya beda butir soal dan tingkat kesukaran”. Sementara untuk mutu perangkat soal, Zainul selanjutnya menambahkan bahwa analisis mutu perangkat soal juga terdiri atas dua spesifikasi, yakni validitas dan reliabilitas. Berdasarkan uraian di atas, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan instrumen tes untuk mengukur hasil belajar, selain dari yang telah dikemukakan pada langkah pengembangan instrumen apresiasi di atas, juga dilakukan uji daya beda dan uji tingkat kesulitan butir soal.

F. Analisis Data