Analisis Dokumen Instrumen Apresiasi dan Tes

Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada tahap pra-survei, wawancara dan kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi objektif proses pembelajaran IPS saat sebelum penelitian dilaksanakan. Informasi ini, berkenaan dengan persepsi guru mengenai hakikat pelajaran IPS, pola mengajar guru, pola belajar siswa, ketersediaan fasilitas, maupun kondisi psikologis sekolah, serta pandangan berbagai pihak mengenai pengintegrasian budaya lokal dalam proses pembelajaran di sekolah. Pada tahap pengembangan dan uji-coba model, wawancara dan kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi dalam upaya perbaikan dan penyempurnaan model pembelajaran yang sedang dikembangkan. Wawancara pada tahap ini adalah wawancara yang tidak berstruktur dengan maksud agar sumber data dapat mengemukakan pandangan dan pendapatnya secara lebih bebas sesuai dengan kondisi apa yang dialami dan diinginkannya. Sedangkan kuesioner disusun bervariasi dengan maksud agar responden memiliki keleluasaan dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan pendapatnya, melalui beberapa alternatif jawaban yang disediakan serta juga opsi dimana responden dapat mengemukakan pendapat yang dianggapnya lebih sesuai.

3. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi, khususnya melengkapi data, dalam rangka studi pendahuluan pra-survei yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS yang selama ini berlangsung. Oleh karena itu, dokumen yang dikaji berhubungan dengan 1 kurikulum dan silabus pembelajaran IPS SD yang berlaku saat penelitian ini dilaksanakan; 2 buku sumber atau bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran IPS SD; 3 dokumen- Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dokumen maupun sumber yang berhubungan dengan budaya lokal Bengkulu Tabot; dan 4 program pembelajaran yang telah dibuat guru yang terpilih sebagai subjek penelitian. Informasi yang terkumpul dianalisis sebagai dasar praksis pengembangan draft awal model pembelajaran yang akan dikembangkan.

4. Instrumen Apresiasi dan Tes

Instrumen untuk mengukur apresiasi siswa terhadap budaya lokal digunakan untuk mengukur efektifitas hasil implementasi model pembelajaran yang telah dikembangkan bila dibandingkan dengan model pembelajaran yang selama ini digunakan guru dalam pembelajaran IPS. Oleh karena tujuannya yang demikian, maka instrumen ini akan digunakan pada tahap uji validasi model. Di samping itu, ada juga instrumen tes hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS yang akan digunakan pada tahap uji-coba model yang lebih luas dan uji validasi model. Pada uji-coba model lebih luas, instrumen tes hasil belajar ini akan digunakan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa pada setiap putaran implementasi model. Sedangkan pada tahap uji validasi model, instrumen tes hasil belajar ini akan digunakan untuk melihat apakah model pembelajaran yang dikembangkan selain efektif untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal, juga berdampak positif dan efektif untuk meningkatkan penguasaan materi IPS bila dibandingkan model pembelajaran yang selama ini digunakan guru. Instrumen pengukur yang digunakan dalam penelitian ini, baik instrumen apresiasi maupun tes hasil belajar, bukanlah instrumen baku atau standar. Namun instrumen yang disusun sendiri oleh peneliti dengan bantuan pertimbangan ahli untuk instrumen apresiasi, serta kerjasama dengan guru untuk tes hasil belajar. Hal ini Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu berdasarkan pertimbangan bahwa instrumen yang disusun sendiri sesuai dengan tujuan penelitian, akan lebih dapat mengungkapkan keberhasilan model pembelajaran. Nana Sudjana dan Ibrahim 1989 : 101 mengenai hal ini mengemukakan bahwa dalam penelitian pendidikan, penyusunan tes prestasi belajar buatan peneliti sebagai alat pengumpul data jauh lebih baik dari pada tes baku atau sekedar mengumpulkan data sekundair dari dokumen hasil belajar yang telah ada, sebab instrumen yang dihasilkan dapat dipandang sebagai hasil penelitian itu sendiri.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian