Model Pembelajaran Pembatasan Masalah

Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menarik dan membosankan dimana siswa tidak terlibat langsung secara holistik di dalamnya. Penggunaan sumber yang bervariasi, seperti menggunakan budaya lokal sebagai sumber pelajaran, diharapkan memberikan kemungkinan siswa terhubung langsung dengan dunia lingkungan disekitar kehidupannya sehingga pembelajaran menjadi lebih konkrit dan bermakna. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud melaksanakan penelitian yang bertujuan mengembangkan model pembelajaran IPS di SD yang dapat memfasilitasi siswa menguasai materi pelajaran sebagai upaya meningkatkan apresiasinya terhadap budaya lokal. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini adalah model pembelajaran IPS SD yang bagaimana yang dapat memfasilitasi siswa menguasai materi pelajaran sebagai upaya meningkatkan apresiasinya terhadap budaya lokal.

2. Pembatasan Masalah

Agar masalah penelitian lebih fokus, ada beberapa variabel yang perlu dibatasi. Variabel-variabel tersebut antara lain adalah model pembelajaran, pelajaran IPS di SD dan budaya lokal.

2.1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu istilah yang berhubungan erat dengan konsepsional dan operasional dari pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan Sumantri 1999 : 42 : ”Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar- mengajar”. Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Oleh karena itu, seperti dikemukakan di atas, model pembelajaran juga merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pengajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Beberapa istilah lain yang berhubungan dengan model pembelajaran, yakni pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran. Sanjaya 2002 : 15-16 mengemukakan bahwa istilah pendekatan pembelajaran lebih menekankan pada pemeranan dalam pembelajaran. Pendekatan pembelajaran pada umumnya dibedakan dalam pendekatan yang berpusat pada guru teacher-centered approachs dan pendekatan yang berpusat pada siswa studetns-centered approaches. Sementara strategi pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas guru dan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru-siswa dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Mengaplikasikan suatu model pembelajaran dapat menggunakan berbagai macam strategi sesuai kondisi lingkungan dan kebutuhan. Selanjutnya Sanjaya mengemukakan bahwa strategi pada dasarnya merupakan pengerahan segala usaha guru dengan penerapan berbagai metode. Oleh sebab itu, metode pembelajaran sifatnya lebih praktis yang berorientasi pada teknik pelaksanaan. Penelitian ini merupakan penelitian model pembelajaran. Sebagai suatu model pembelajaran, penelitian ini akan mencakup desain model pembelajaran, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Sesuai dengan karakteristik anak usia SD, sebagaimana teori perkembangan kognitif yang diungkapkan Piaget Sukmadinata, 2005 : 118 bahwa anak usia SD masih pada taraf operasional konkrit dimana kemampuan berpikir anak masih terbatas pada hal-hal yang bersifat konkrit, namun sudah menguasai Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu operasi hitungan. Anak pada usia SD masih melihat dirinya sebagai pusat lingkungan sebagai suatu keseluruhan dan belum mampu membedakan unsur-unsur. Oleh karena itu, Sobroto 2005 : 1.9 maupun Kartadinata 1996 : 68-71 mengatakan bahwa pengemasan pengalaman belajar yang memenuhi tuntutan anak usia SD tersebut adalah dalam bentuk pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu mengutamakan terjadinya kaitan-kaitan pengalaman belajar yang bermakna. Pembelajaran terpadu yang sering digunakan di sekolah-sekolah Indonesia antara lain adalah pembelajaran terpadu yang dimulai dengan tema. Pembelajaran terpadu seperti ini disebut Fogarty 1991 sebagai webbed model . ”Webbed model model jaring laba-laba sering digunakan dan sudah sangat dikenal oleh para pendidik umumnya dalam pembelajaran di sekolah-sekolah ” Suprayekti, 2004 : 6.8. Alasan mengapa model webbed ini banyak digunakan guru, dikemukakan Fogarty 1991 : 56 : “An advantage of the webbed approach to curricular integration is the motivational factor that results from selecting high-interest themes. In addition, the webbed model or unit-writing approach is familiar to seasoned teachers and is a fairly straightforward curriculum planning model for less experienced teachers to grasp”. Keuntungan menggunakan pembelajaran terpadu model webbed adalah berhubungan dengan aspek motivasi karena tema-tema diseleksi sesuai dengan minat dan ketertarikan siswa. Di samping itu model ini juga mudah untuk digunakan oleh guru yang belum berpengalaman sekalipun. Dalam proses pembelajaran IPS di SD, model pembelajaran webbed juga terbukti mampu membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini didukung hasil penelitian Roharyati 2003 : 135 yang mengemukakan bahwa menggunakan pembelajaran terpadu model webbed pada pembelajaran IPS SD Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu membuat ”proses penyajian materi menarik dan tidak membosankan karena materi diambil tidak hanya menggunakan buku saja, tetapi lingkungan juga dijadikan sumber belajar atau masyarakat dijadikan laboratorium belajar”. Lingkungan yang dapat dijadikan sumber belajar merupakan lingkungan dimana tempat proses pembelajaran berlangsung. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Lingkungan juga dapat berupa lingkungan alam, sosial, budaya maupun ekonomi. Penelitian ini lebih menekankan pada lingkungan budaya lokal dimana sekolah berada. Oleh karena itu, model pembelajaran terpadu dalam penelitian ini merupakan model pembelajaran terpadu model webbed yang berbasis budaya. Hal ini relevan dengan yang dikemukakan Suprayekti 2004 : 4.3 : ”Sekolah merupakan salah satu tempat proses belajar terjadi. Sekolah merupakan tempat kebudayaan, karena pada dasarnya proses belajar merupakan proses pembudayaan. Dalam hal ini, proses pembudayaan di sekolah untuk pencapaian akademik siswa, untuk membudayakan sikap, pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya, serta untuk mengembangkan budaya dalam suatu komunitas melalui pencapaian akademik siswa”. Pandangan di atas pada dasarnya mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan proses pembudayaan. Namun kenyataannya, periode sekolah cenderung memisahkan seseorang dari komunitas budayanya, karena sekolah memiliki budaya sendiri, dan mata pelajaran yang diajarkan juga memperkenalkan budaya yang lain atau bahkan bertentangan dengan tradisi budaya komunitasnya. Tidak heran jika pada akhirnya dampak proses pendidikan formal adalah lulusan yang sama sekali tidak apresiatif terhadap kekayaan tradisional komunitas budayanya. Berdasarkan analisis di atas, model pembelajaran dalam penelitian ini akan dibatasi pada model pembelajaran IPS SD yang dapat memfasilitasi siswa menguasai materi pelajaran sebagai upaya meningkatkan apresiasinya terhadap budaya lokal. Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.2. Pelajaran IPS di SD