Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
keragaman dilihat dari fasilitas, kecenderungan animo masyarakat untuk memilih sekolah tersebut, sehingga representatif untuk uji validasi.
Ketiga SD tersebut di atas ditentukan sebagai kelompok eksperimen. Kemudian berdasarkan rekomendasi Dinas Pendidikan Nasional setempat serta pengamatan yang
selama ini peneliti lakukan, ditentukan tiga sekolah lain yang berkategori baik, sedang dan kurang sebagai kelompok kontrol.
Dalam pelaksanaannya, kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran yang telah dikembangkan, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model
konvensional. Efektifitas model pembelajaran yang dikembangkan diuji secara statistik dengan membandingkan rata-rata peningkatan skor pada kelompok eksperimen dengan
rata-rata peningkatan skor pada kelompok kontrol. Perbedaan rata-rata gain skor kelompok eksperimen dengan rata-rata gain skor kelompok kontrol dapat diketahui
melalui uji-t. C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu, penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar SD Kota Bengkulu yang tersebar di 8 kecamatan.
Berdasarkan pendekatan dan prosedur penelitian ini, lokasi penelitian ditetapkan dalam 4 kelompok lokasi, yakni lokasi untuk kegiatan pra-survei, lokasi untuk uji-coba
terbatas, lokasi untuk uji-coba yang lebih luas, serta lokasi penelitian untuk uji validasi model pembelajaran hasil pengembangan.
1. Lokasi dan Subjek Penelitian Pra-survei
Pra-survei dilaksanakan di 8 kecamatan yang ada di Kota Bengkulu. Artinya, dengan menggunakan sampling daerah, berarti sampel penelitian 100. Selanjutnya dari
Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
setiap kecamatan ditetapkan 2 SD yang dijadikan lokasi penelitian pra-survei. Oleh karena itu, lokasi penelitian pra-survei dalam penelitian ini adalah 16 SD yang tersebar di
8 kecamatan yang ada di Kota Bengkulu. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru IPS kelas IV, dan siswa kelas IV di setiap sekolah
bersangkutan. Penetapan 2 SD yang dijadikan lokasi penelitian pada setiap kecamatan yang ada
dilakukan dengan random sampling sederhana. Selanjutnya, daftar sekolah yang dijadikan lokasi pra-survei disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1. Daftar Sekolah yang Dijadikan Lokasi Pra-survei
No. Sekolah Dasar
Kecamatan 1.
SDN 16 SDN 84
Selebar 2.
SDN 75 SDN 87
Kampung Melayu 3.
SDN 5 SDN 81
Gading Cempaka 4.
SDN 34 SDN 50
Ratu Agung 5.
SDN 2 SDN 13
Ratu Samban 6.
SDN 8 SDN 37
Teluk Segara 7.
SDN 17 SDN 65
Sungai Serut 8.
SDN 68 SDN 89
Muara Bangkahulu
2. Lokasi dan Subjek Penelitian untuk Uji-coba Terbatas
Pada tahap uji-coba terbatas model pembelajaran, ditetapkan satu SD untuk uji- coba terbatas. Penetapan SD ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik ini
digunakan apabila peneliti memiliki pertimbangan tertentu dalam menetapkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian Sudjana dan Ibrahim, 1989 : 97. Pertimbangan yang
digunakan dalam menetapkan SD untuk uji-coba terbatas ini adalah pertama kesediaan
Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
dan motivasi yang tinggi dari pihak sekolah, khususnya kepala sekolah dan guru IPS, untuk bekerjasama dengan peneliti dalam pengembangan model pembelajaran untuk
meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal. Hal ini penting mengingat keberhasilan dalam pengembangan model pembelajaran sangat ditentukan dukungan
kepala sekolah dan motivasi serta kesungguhan guru sebagai subjek penelitian. Kedua, ketersediaan fasilitas sekolah yang memenuhi kebutuhan minimal untuk pengembangan
model pembelajaran sesuai dengan tujuan penelitian. Ketersediaan fasilitas sekolah ini seperti, ruangan kelas, keadaan siswa, lingkungan sekolah, serta sumber, alat dan media
minimal yang dapat mendukung pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka ditetapkan SDN 1 Kota Bengkulu sebagai lokasi uji-coba terbatas.
3. Lokasi dan Subjek Penelitian untuk Uji-coba yang Lebih Luas