44
Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut. a.
Melaksanakan tes awal pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Melaksanakan proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-pair-
share pada kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol, pembelajaran
dilaksanakan dengan model pembelajaran kovensional.
c. Meminta observer melakukan observasi ketika proses pembelajaran
berlangsung. d.
Melaksanakan tes akhir posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. e.
Pengisian angket oleh setiap siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
3. Tahap Pengolahan Data
Adapun tahap-tahap pengolahan data penelitian adalah sebagai berikut.
a. Melakukan pengolahan dan analisis data kuantitatif terhadap hasil tes
kemampuan komunikasi matematis siswa. b.
Melakukan pengolahan dan analisis data kualitatif terhadap lembar observasi dan angket.
c. Mengambil kesimpulan terhadap hasil analisis data yang telah dilakukan.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Maulana 2009: 29, “Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data penelitian”. Di dalam melakukan pengumpulan data, akan
digunakan instrumen-instrumen sebagai berikut ini. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas instrumen tes dan non tes. Instrumen
tes yaitu tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Instrumen non tes terdiri atas angket, pedoman observasi dan catatan lapangan. Penjelasan dari instrumen-
instrumen yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Tes terdiri dari dua bagian, ada pretest untuk mengukur kemampuan awal subjek penelitian baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dan posttest yang
digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap materi bangun ruang pada kelompok eksperimen maupun kelas kontrol.
45
Bentuk soal tes dalam penelitian ini berbentuk uraian. Soal-soal yang diberikan pada saat tes awal sama dengan soal-soal yang diberikan pada saat tes akhir.
Adapun formatnya dapat dilihat pada Lampiran B. Instrumen penelitian yang baik,
tentu harus diperhatikan kualitas dari instrumen tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kualitas soal yang baik, harus diperhatikan beberapa hal berikut:
validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran.
a. Validitas Instrumen
Uji validitas alat evaluasi bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya suatu alat evaluasi. Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi Suherman, 2003: 102. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dilakukan perhitungan koefisien korelasi.
Koefisien korelasi ini dihitung dengan product moment raw score dari Pearson Suherman dan Sukjaya, 1990: 154 dengan formula sebagai berikut ini.
Keterangan: : koefisien korelasi antara x dan y
: banyaknya peserta tes : nilai hasil uji coba
: nilai rata-rata ulangan harian siswa Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan dengan
menggunakan klasifikasi koefisien korelasi menurut Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990: 177.
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi
Validitas sangat tinggi Validitas tinggi
Validitas sedang Validitas rendah
Validitas sangat rendah Tidak valid