Manfaat Penelitian PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Sukaraja II dan SDN Pasanggrahan III di Kec

8

E. Definisi Operasional

1. Model kooperatif tipe think-pair-share adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan tiga tahapan yaitu think berpikir secara individual, pair berpasangan dan share berbagi jawaban dengan siswa seluruh kelas. 2. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru di sekolah. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lebih terpusat pada guru. Akibatnya terjadi praktik belajar pembelajaran yang kurang optimal karena guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. 3. Kemampuan komunikasi matematis siswa adalah suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, di mana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Indikator-indikatornya yaitu sebagai berikut: a. menghubungkan benda nyata, gambar, diagram ke dalam ide matematika, b. menjelaskan ide matematika tertulis dengan gambar, c. menyusun argumen. 4. Bangun ruang disebut juga bangun tiga dimensi. Bangun ruang merupakan sebuah bangun yang memiliki ruang yang dibatasi oleh beberapa sisi. Adapun bagian-bagian bangun ruang yaitu sebagai berikut: a. sisi, yaitu bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya, b. rusuk, yaitu pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang, c. titik sudut, yaitu titik hasil pertemuan dari tiga atau lebih rusuk. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono 2007: 49, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Lebih lanjut Maulana 2009: 25-26 mengatakan populasi merupakan: a. keseluruhan subjek atau objek penelitian, b. wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, c. seluruh data yang menjadi perhatian dalam lingkup dan waktu tertentu, d. semua anggota kelompok orang, kejadian, atau objek lain yang telah dirumuskan secara jelas. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD se-Kecamatan Sumedang Selatan yang peringkat sekolahnya termasuk ke dalam golongan kelompok tinggi. Dari seluruh SD yang ada di Kecamatan Sumedang Selatan tedapat 45 SD yang dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang yang pengelompokannya berdasarkan jumlah nilai ujian nasional UN tingkat SDMI Kabupaten Sumedang tahun ajaran 20112012. Persentase kelompok tinggi adalah 27, kelompok sedang adalah 46, dan kelompok rendah adalah 27 Sugiyono, 2007: 180. Berdasarkan hal tersebut, maka urutan kelompok tinggi dari nomor urut 1-12, kelompok sedang dari nomor urut 13-31, dan kelompok rendah dari nomor urut 32-45. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD se-Kecamatan Sumedang Selatan yang peringkat sekolahnya termasuk ke dalam golongan kelompok tinggi, yang dapat dilihat dalam Tabel 3.1.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. AL-MADANI PONTIANAK

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMESTOURNAMENTS

0 3 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SISWA KELAS IV SDN MOJOKERTO

0 0 8