Metode Penelitian Desain Penelitian

43 tersebut diberikan tes awal pretest sebelum pelaksanaan pembelajaran dan tes akhir posttest di akhir pertemuan. Adapun bentuk desain penelitiannya sebagaimana menurut Maulana, 2009: 24 adalah sebagai berikut ini. A 0 A 0 Keterangan: A = Pemilihan sampel secara acak. = Tes awal pretest dan tes akhir posttest = Perlakuan dengan menggunakan model kooperatif tipe think-pair-share. = Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

C. Prosedur Penelitian

Secara umum, penelitian ini terbagi dalam tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian ini meliputi sebagai berikut. a. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. b. Mengurus perizinan penelitian dengan pihak sekolah. c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan guru matematika yang bersangkutan. d. Merancang instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. e. Melakukan ujicoba instrumen, untuk mengetahui validitas kriteria, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran instrumen. f. Melakukan pengolahan terhadap instrumen, dan jika perlu direvisi, maka diuji coba ulang.

2. Tahap Pelaksanaan

Persiapan dan instrumen telah selesai serta telah disetujui oleh dosen pembimbing, maka dilaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran pada kelas tersebut, peneliti bertindak sebagai guru dan yang bertindak sebagai observer adalah teman sejawat atau guru kelas. 44 Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut. a. Melaksanakan tes awal pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Melaksanakan proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-pair- share pada kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol, pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran kovensional. c. Meminta observer melakukan observasi ketika proses pembelajaran berlangsung. d. Melaksanakan tes akhir posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. e. Pengisian angket oleh setiap siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

3. Tahap Pengolahan Data

Adapun tahap-tahap pengolahan data penelitian adalah sebagai berikut. a. Melakukan pengolahan dan analisis data kuantitatif terhadap hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa. b. Melakukan pengolahan dan analisis data kualitatif terhadap lembar observasi dan angket. c. Mengambil kesimpulan terhadap hasil analisis data yang telah dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Maulana 2009: 29, “Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data penelitian”. Di dalam melakukan pengumpulan data, akan digunakan instrumen-instrumen sebagai berikut ini. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas instrumen tes dan non tes. Instrumen tes yaitu tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Instrumen non tes terdiri atas angket, pedoman observasi dan catatan lapangan. Penjelasan dari instrumen- instrumen yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Tes terdiri dari dua bagian, ada pretest untuk mengukur kemampuan awal subjek penelitian baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dan posttest yang digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap materi bangun ruang pada kelompok eksperimen maupun kelas kontrol.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. AL-MADANI PONTIANAK

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMESTOURNAMENTS

0 3 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SISWA KELAS IV SDN MOJOKERTO

0 0 8