Catatan Lapangan Instrumen Penelitian

52 rangka pengumpulan data kualitatif dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif untuk melukiskan suatu proses dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam pembelajaran mengenai bangun ruang. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan adalah mencatat segala sesuatu dari berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dan siswa, interaksi siswa dan siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran mengenai materi bangun ruang yaitu khususnya sifat-sifat dan jaring-jaring bangun ruang. Adapun format catatan lapangan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran C.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, angket, dan catatan lapangan. Analisis data kualitatif dimulai dengan mengelompokkan data ke dalam kategori tertentu. Data yang diperoleh diidentifikasi terlebih dahulu kemudian dianalisis. Selanjutnya sebagian data yang terkait dengan keperluan tertentu diolah dan dikualifikasikan seperlunya untuk menghasilkan suatu kesimpulan tertentu.

1. Data Kuantitatif

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil sampel pretest atau posttest berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows menggunakan liliefors Kolmogorov-Smirnov. 1 Merumuskan hipotesis pengujian normalitas data adalah sebagai berikut: = data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. = data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2 Menguji normalitas data dengan menggunakan uji liliefors Kolmogorov- Smirnov pada SPSS 16.0 for windows. Jika nilai signifikansi maka diterima. 53 Jika nilai signifikansi maka ditolak. Jika kedua data kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas data dengan menggunakan uji Levene’s pada SPSS 16.0 for windows.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua distribusi kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah variansi-variansinya sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan SPSS 16.0 for windows. Untuk menguji homogenitas ada dua alternatif yang bisa dilakukan, antara lain sebagai berikut ini. 1 Jika datanya berdistribusi normal, maka menghitung uji homogenitas data dengan menggunakan rumus Levene’s test dalam SPSS 16.0 for windows. a Merumuskan hipotesis pengujian homogenitas data adalah sebagai berikut. = data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen. = data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen. b Menghitung uji homogenitas data dengan menggunakan rumus Levene’s test dalam SPSS 16.0 for windows. Jika nilai signifikansi maka diterima. Jika nilai signifikansi maka ditolak. 2 Jika datanya tidak berdistribusi normal maka uji homogenitas dilakukan dengan uji non-parametrik Chi-Kuadrat dalam SPSS 16.0 for windows , pada taraf signifikansi α = 0,05. Adapun bentuk hipotesis dari uji homogenitas ini adalah sebagai berikut. = data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. AL-MADANI PONTIANAK

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMESTOURNAMENTS

0 3 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SISWA KELAS IV SDN MOJOKERTO

0 0 8