Lembar Observasi Instrumen Penelitian

51 lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa dalam bentuk daftar cek checklist. Lembar observasi ini diisi oleh observer ketika pembelajaran berlangsung. Adapun format observasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran C.

3. Angket

Angket adalah sekumpulan pernyataan atau pertanyaan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau menjawab pertanyaan melalui jawaban yang sudah disediakan atau melengkapi kalimat dengan jalan mengisinya Ruseffendi dalam Maulana, 2009: 35. Angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share. Angket yang akan diberikan kepada siswa menggunakan skala Likert dan bersifat tertutup, artinya alternatif jawabannya sudah disediakan dan responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapatnya dengan membubuhkan tanda cek √ pada salah satu kolom yaitu: a. sangat setuju SS, b. setuju S, c. tidak setuju TS, dan d. sangat tidak setuju STS. Angket diberikan setelah pembelajaran selesai dilakukan sehingga secara umum dapat memperlihatkan sikap siswa terhadap materi bangun ruang dengan menggunakan model kooperatif tipe think-pair-share melalui pernyataan yang diberikan. Angket ini terdiri dari 15 butir pernyataan. Adapun pernyataan yang terdapat pada angket terbagi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Adapun format angket respon siswa dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran C.

4. Catatan Lapangan

Bogdan dan Biklen Moleong, 2004: 153 menyatakan “Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dan dipikirkan dalam 52 rangka pengumpulan data kualitatif dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif untuk melukiskan suatu proses dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam pembelajaran mengenai bangun ruang. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan adalah mencatat segala sesuatu dari berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dan siswa, interaksi siswa dan siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran mengenai materi bangun ruang yaitu khususnya sifat-sifat dan jaring-jaring bangun ruang. Adapun format catatan lapangan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran C.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, angket, dan catatan lapangan. Analisis data kualitatif dimulai dengan mengelompokkan data ke dalam kategori tertentu. Data yang diperoleh diidentifikasi terlebih dahulu kemudian dianalisis. Selanjutnya sebagian data yang terkait dengan keperluan tertentu diolah dan dikualifikasikan seperlunya untuk menghasilkan suatu kesimpulan tertentu.

1. Data Kuantitatif

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil sampel pretest atau posttest berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows menggunakan liliefors Kolmogorov-Smirnov. 1 Merumuskan hipotesis pengujian normalitas data adalah sebagai berikut: = data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. = data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2 Menguji normalitas data dengan menggunakan uji liliefors Kolmogorov- Smirnov pada SPSS 16.0 for windows. Jika nilai signifikansi maka diterima.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. AL-MADANI PONTIANAK

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMESTOURNAMENTS

0 3 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SISWA KELAS IV SDN MOJOKERTO

0 0 8