Data Kualitatif Teknik Pengolahan dan Analisis Data

56 Tabel 3.9 Ketentuan Pemberian Skor Pernyataan Angket Pernyataan Skor Tiap Pilihan SS S TS STS Positif 5 4 2 1 Negatif 1 2 4 5 Data hasil pengisian angket dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1 Menghitung rata-rata skor tiap siswa Keterangan: = rata-rata skor siswa = jumlah skor siswa = jumlah pernyataan 2 Menghitung rata-rata total Keterangan: = rata-rata total = jumlah rata-rata skor tiap siswa = jumlah siswa Tabel 3.10 Kategori Angket Sesuai Skala Likert Skor rata-rata Kriteria Negatif Netral Positif Suherman dalam Purnamasari, 2012: 56 57 b. Lembar Observasi Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan model kooperatif tipe think-pair-share yang tercermin dari kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Data pelaksanaan pembelajaran dianalisis untuk mengevaluasi aspek-aspek pelaksanaan pembelajaran yang dominan dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian data hasil observasi dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil pengamatan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. 107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara signifikan pada materi bangun ruang. Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata data pretes dan postes kelompok kontrol dengan menggunakan uji U dan menggunakan = 5 two tailed didapatkan nilai P-value Sig.2-tailed = 0,000. Karena yang diuji satu arah, jadi 0,000 dibagi dua, sehingga P-value Sig.1-tailed = 0,000. Karena P-value Sig.1-tailed nilainya kurang dari , maka ditolak atau diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konvensional dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara signifikan pada materi bangun ruang. Artinya, model pembelajaran konvensional yang selama ini dianggap buruk ternyata sebenarnya tidak seburuk yang dituduhkan kepadanya. Dengan model pembelajaran yang dilakukan dengan baik, seperti perencanaan yang matang, kinerja guru yang optimal, siswa diarahkan dengan baik, dan sebagainya maka hasilnya pun akan baik. 2. Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe think-pair-share dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa secara signifikan pada materi bangun ruang. Dari hasil perhitungan perbedaan rata- rata data pretes dan data postes kelompok eksperimen dengan menggunakan uji t’ Sampel Independen dan menggunakan = 5 two tailed didapatkan nilai P-value Sig.2-tailed = 0,000 dilihat dari equal variances not assumed. Karena yang diuji satu arah, sehingga 0,000 dibagi dua, sehingga P- value Sig.1-tailed = 0,000 . Hasil yang diperoleh P-value , maka ditolak atau diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe think-pair-share dapat meningkatkan 108 kemampuan komunikasi matematis siswa secara signifikan pada materi bangun ruang. Artinya, suatu hal yang wajar model kooperatif tipe think-pair- share dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, karena dengan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe think-pair-share, siswa dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil, siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, di mana tiap kelompok hanya terdiri dari dua orang, dan siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan seluruh temannya sehingga ide yang ada menyebar. 3. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe think- pair-share lebih baik secara signifikan daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi bangun ruang. Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai P-value Sig.2-tailed = 0,000. Karena yang diuji satu arah, jadi 0,000 dibagi dua, sehingga P-value Sig.1-tailed = 0,000. Karena P-value Sig.1-tailed nilainya kurang dari nilai , maka ditolak dan diterima. Ini berarti peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bangun ruang menggunakan model kooperatif tipe think-pair-share lebih baik daripada pembelajaran bangun ruang menggunakan model konvensional untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa kelas IV. Artinya, jika guru sudah terbiasa menggunakan konvensional dengan baik, maka upaya-upaya guru untuk menambah pengetahuan mengenai pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe think-pair-share akan lebih berdampak positif. Selain itu, ada beberapa poin dalam model kooperatif tipe think-pair-share yang tidak ditemukan dalam model pembelajaran konvensional, sehingga wajar model kooperatif tipe think-pair-share lebih baik daripada pembelajaran bangun

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. AL-MADANI PONTIANAK

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMESTOURNAMENTS

0 3 7

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SISWA KELAS IV SDN MOJOKERTO

0 0 8