Struktur Perkonomian PEREKONOMIAN DAERAH 1.KONDISI UMUM

Dalam lingkup geomorfologi dan lingkungan hidup, diprediksikan untuk 20 tahun ke depan, pembangunan Kabupaten Kutai Barat akan mengalami kemajuan yang sangat pesat, yang ditandai oleh beberapa indikator antara lain oleh: a. Meningkatnya keterpaduan sistem koordinasi di 3 wilayah pembangunan yang telah dibentuk yaitu Wilayah Pembangunan Ulu Riam, Wilayah Pembangunan Dataran Tinggi, dan Wilayah Pembangunan Dataran Rendah. b. Meningkatnya upaya pemanfaatan kondisi geomorfologi dalam perekonomian, seperti kegiatan kepariwisataan dan pengembangan pertanian dataran tinggi. c. Meningkatnya kapasitas pengelolaan SDA dan lingkungan hidup, melalui upaya mewujudkan sistem informasi SDA dan lingkungan hidup. d. Meningkatnya kebutuhan lahan sebagai tempat untuk menampung kegiatan pembangunan melalui pembukaan hutan dalam skala luas yang mengakibatkan terjadinya pengurangan luasan kawasan lindung. e. Meningkatnya peran sistem pemantauan dan pengendalian terhadap pencemaran air, tanah dan udara seiring dengan pesatnya pembangunan. f. Meningkatnya luas wilayah pemukiman, sebagai akibat dari peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana publik. g. Meningkatnya peran masyarakat sebagai pengelola lingkungan hidup sebagai akibat dari meningkatnya pendidikan baik formal maupun informal. 2.2. PEREKONOMIAN DAERAH 2.2.1.KONDISI UMUM

A. Struktur Perkonomian

Struktur perekonomian Kutai Barat pada tahun 2007 bila dilihat dari PDRB harga Konstan 2000 didominasi oleh Sektor Pertambangan dan Penggalian. Sebesar 47,93 PDRB Kutai Barat berasal dari sektor ini, disusul II - 11 K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 0 5 - 2 0 2 5 kemudian Sektor Pertanian sebebsar 19,79 dan Sektor Bangunan sebesar 14,01. Atas dasar hal tersebut, hingga 2007 perekonomian Kutai Barat masih didominasi oleh sektor primer, yang terdiri dari Sektor Pertanian serta Sektor Pertambangan dan Penggalian. Dominasi sektor primer bahkan tidak menunjukkan perubahan yang signifkan sejak tahun 2000. Dengan demikian, sejak 2000 hingga 2007 struktur perekonomian Kutai Barat secara umum belum menunjukkan transformasi perubahan yang berarti dalam arti bahwa sektor primer khususnya Sektor Pertambangan dan Penggalian masih memegang peran yang sangat penting. Sepanjang 2000- 2007, hampir 50 perekonomiian Kutai Barat tergantung pada sektor ini. Hal ini berbeda dengan Sektor Pertanian yang secara bertahap menunjukkan peran yang menurun sejak 2000 hingga 2007. Data di atas menunjukkan bahwa peran sektor selama 7 tahun terakhir menunjukkan peran yang semakin menurun. Tabel 2.2. Proporsi PDRB Kutai Barat Atas Dasar harga Konstan 2000 Persen Lapangan Usaha 2000 2003 2004 2005 2006 2007 1. Pertanian 29,27 24,61 22,13 21,00 20,57 19,79 2. Pertambangan dan Penggalian 43,10 47,06 48,02 49,58 48,88 47,93 3. Industri Pengolahan 2,37 2,10 2,23 2,14 2,19 2,31 4. Listrik, Gas, dan Air Minum 0,18 0,17 0,29 0,27 0,25 0,24 5. Bangunan 10,52 11,52 11,80 12,17 13,02 14,01 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7,14 7,40 7,84 7,50 7,59 7,88 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1,59 1,45 1,47 1,42 1,48 1,51 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2,14 2,23 2,47 2,36 2,33 2,41 9. Jasa-jasa 3,69 3,46 3,76 3,56 3,69 3,93 PDRB 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Sumber: Diolah dari Kutai Barat Dalam Angka 2008 dan Statistik PDRB Kutai Barat 2008 Turunnya Sektor Pertanian diikuti oleh peningkatan peran beberapa sektor terutama Sektor Bangunan; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; dan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan. Kondisi ini menunjukkan mulai berkembangnya perekonomian Kutai Barat di bidang perdagangan dan keuangan, meski hal ini terbatas mendukung Sektor Pertambangan dan Penggalian. II - 12 K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 0 5 - 2 0 2 5 Tabel 2.3. Struktur Ekonomi Kutai Barat Berdasarkan Sektor Primer, Sekunder, dan Tersier 2003-2007 Atas Dasar Harga Konstan 2000 Juta Rp. Sektor 2003 2004 2005 2006 2007

1. Pri

mer 1.492.684,1 1.540.226,9 2 1.677.073,4 6 1.751.476,9 9 1.817.843,3 7

2. Sek

under 287.163,68 314.471,57 346.456,73 389.806,81 444.452,06

3. Ters

ier 302.736,12 341.096,52 352.563,56 380.515,38 422.236,68 Total 2.082.583, 90 2.195.795, 01 2.376.093, 75 2.521.799, 18 2.684.532, 11 Sumber: Diolah dari Kutai Barat Dalam Angka 2008 dan Statistik PDRB Kutai Barat 2008 Bila sektor PDRB diklasifkasikan ke dalam 3 sektor yaitu primer, sekunder, dan tersier, terlihat bahwa peran sektor primer memang menurun dan diikuti oleh kenaikan sektor sekunder dan tersier. Meski demikian, transformasi ekonomi atau perubahan struktur perekonomian selama 7 tahun terakhir masih belum terjadi akibat besarnya peran sektor primer karena memang faktor sumberdaya alam. Bila dilihat dari rata-rata pertumbuhan tiap tahun yang diukur secara geometrik, sektor primer rata- rata setiap tahun tumbuh sebesar 7,53, untuk sektor sekunder tumbuh 12,29 dan sektor tersier tumbuh 9,76. Kontribusi masing-masing sektor primer, sekunder, dan tersier terhadap PDRB Kutai Barat memperkuat analisis yang ada, bahwa kontribusi sektor primer meski masih sangat besar namun menunjukkan penurunan setiap tahun meski relatif kecil. Hal ini terlihat dari data kontribusi setiap sektor sepanjang 2000-2007. Penurunan kontribusi sektor ini diikuti dengan kenaikan kontribusi sektor sekunder dan tersier yang meningkat setiap tahun. Sepanjang 2006-2007, kontribusi sektor sekunder mulai lebih tinggi dibandingkan sektor tersier. Tabel 2.4. Proporsi Sektor Primer, Sekunder, dan Tersier 2000-2007 Persen Sektor 2000 2003 2004 2005 2006 2007 1. Primer 72.37 71.67 70.14 70.58 69.45 67.72 2. Sekunder 13.07 13.79 14.32 14.58 15.46 16.56 3. Tersier 14.56 14.54 15.53 14.84 15.09 15.73 II - 13 K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 0 5 - 2 0 2 5 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber: Diolah dari Kutai Barat Dalam Angka 2008 dan Statistik PDRB Kutai Barat 2008 Penurunan kontribusi sektor primer hampir terjadi setiap tahun, kecuali pada tahun 2004-2005 terjadi kenaikan yang kecil yaitu 0,44. Penurunan kontribusi sektor primer terbesar terjadi pada tahun 2006 2007, yaitu sebesar 1,74. Bila dihitung dengan pendekatan rata-rata hitung, sepanjang tahun 2000-2007 rata-rata terjadi penurunan 0,66 setiap tahun. Kondisi sebaliknya terjadi pada sektor sekunder, yang menunjukkan kenaikan setiap tahun. Kenaikan kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 1,1 dengan rata-rata kenaikan setiap tahun sebesar 0,49. Demikian pula dengan sektor tersier yang kontribusinya berfluktuatif namun menunjukkan gejala kenaikan setiap tahun meski masih sangat kecil.

B. Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi