membutuhkan modal namun selalu dibaikan oleh pihak perbankan karena tidak adanya agunan yang dapat diberikan.
2.2.3. Capaian Keberhasilan
a. Walaupun pertumbuhan sektor pertanian dan kehutanan dalam
nilai rupiah berfluktuasi dan negatif pada tahun 2004, namun sektor ini mampu mempertahankan posisinya sebagai
penyumbang besar kedua terhadap PDRB sejak kabupaten ini didirikan;
b. Sejak tahun 2001, pemerintah Kabupaten Kutai Barat lewat
Dinas Kehutanan telah berhasil melakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan RHL berupa kegiatan Penanaman dan Pekayaan,
Hutan Tanaman Industri, serta Penghijauan. Kegiatan penghijauan pada tahun 2002 mencakup 80 kampung di 15 kecamatan,
sedangkan untuk tahun 2003 meliputi 120 kampung di 15 kecamatan.
c. Pemerintah telah meningkatkan upaya memperbaiki
pendapatan peternak dan ketahanan pangan lewat impor sapi Brahman Cross dari Australia yang digunakan sebagai indukan.
Upaya ini disertai dengan menyertakan peternak untuk magang mengenai pemeliharaan sapi jenis tersebut.
d. Dinas Kehutanan Kutai Barat lewat Kelompok Kerja Program
Kehutanan Daerah KKPKD telah berhasil menerbitkan beberapa dokumen penting terkait dengan masalah kehutanan sejak tahun
tahun 2001, seperti “Potret Kuhutanan Kutai Barat” dan buku “Program Kehutanan Kutai Barat”;
e. Pemerintah telah melakukan kegiatan untuk pengembangan
hutan yang didasarkan kondisi wilayah; f.
Untuk membangun pertanian di Kabupaten Kutai Barat, telah dikembangkan strategi yang menggunakan pendekatan
agrosistem, agroekologi dan agroklimat dimana membagi tiga zona perwilayahan pembangunan pertanian, yaitu Zona Ulu Riam, zona
II - 32
K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 0 5 - 2 0 2 5
dataran Tinggi, Zona Dataran Rendah, dan satu Wilayah Lintas Zona;
g. Sektor pertambangan dan penggalian telah memberikan
kontribusi terbesar bagi PDRB Kutai Barat dan menjadi motor penggerak bagi sektor lain di Kabupaten Kutai Barat;
h. Sektor industri pengolahan di Kabupaten Kutai Barat untuk
kurun waktu 2000-2007 menunjukkan tren meningkat; i.
Sektor perumahan telah mengalami pertumbuhan yang berarti, yaitu rata-rata sebesar 16,08 persen;
j. Capaian keberhasilan di sektor Pengangkutan dan Komunikasi
ditunjukkan oleh bertambahnya luas jalan yang telah dibangun, bertambahnya arus barang dan penumpang, pengembangan
dermaga serta bertambahnya pemanfaatan telepon;
2.2.4.Output
a. Terpeliharanya tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan yang berbasis sumber daya alam yang terbaharukan.
b. Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja yang sesuai dengan dinamika kapasitas sumber daya manusia lokal.
c. Terwujudnya stabilisasi harga umum yang berlaku di seluruh wilayah Kutai Barat.
d. Berkurangnya jumlah penduduk miskin melalui upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan pengeluaran
masyarakat miskin dalam mengakses kebutuhan dasar. e. Terwujudnya pemerataan berdasarkan wilayah atas hasil-hasil
pembangunan terutama lewat pembukaan isolasi wilayah-wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan dan bisnis remote area.
f. Terwujudnya transpormasi ekonomi dari perekonomian berbasis pada sektor primer ke perekonomian berbasis sektor sekunder,
khususnya industri yang mendorong pengembangan di sektor primer perkebunan dan kehutanan;
II - 33
K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 0 5 - 2 0 2 5
g. Meningkatnya arus investasi, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri asing, teristimewa pada kegiatan yang
bernilai tambah atas sumberdaya alam lokal di antaranya pada industri pengolahan hasil hutan dan perkebunan.
h. Terwujudnya ketahanan pangan yang berbasis sumberdaya lokal melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya
saing, berkelanjutan, dan berkerakyatan. i. Meningkatnya kemandirian keuangan daerah dalam membiayai
penyelenggaran pembangunan. j. Terpeliharanya ketersediaan sumber daya alam yang terbaharukan.
k. Terwujudnya efsiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbaharukan dan pengurangan dampak lingkungan dari
kegiatan-kegiatan eksploitasi sumber daya alam tersebut. l. Meningkatnya partisipasi pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya alam.
2.3. SOSIAL BUDAYA DAERAH 2.3.1.KONDISI UMUM