Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian

Untuk analisa kandungan logam berbahaya dalam sampel dilakukan dengan metode analisa ICP-OES dan SSA, karena kedua metode ini lebih sensitif, spesifik dan batas deteksinya rendah.

1.2. Permasalahan

1. Apakah obat tradisional minyak karo mengandung logam Cu, Fe, dan Pb? 2. Berapa kandungan logam Cu, Fe, dan Pb dalam obat tradisional minyak karo? 3. Apakah minyak tradisonal minyak karo sudah memenuhi standart BPOM mengenai kandungan logam Cu, Fe, dan Pb?

1.3. Pembatasan Masalah

1. Minyak karo yang dijadikan sebagai sampel diambil dari tiga daerah yang berbeda ketinggiannya dari daerah Karo. 2. Penentuan kandungan logam Cu, Fe, dan Pb dilakukan dengan ICP-OES dan SSA.

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk menentukan kadar logam berat Cu, Fe, dan Pb yang berbahaya bagi kesehatan. 2. Untuk mengetahui apakah minyak tradisional karo sudah memenuhi standart BPOM sebagai obat yang digunakan pada kulit. 3. Untuk mengetahui apakah minyak tradisional karo sudah memenuhi standar BPOM bila digunakan sebagai jenis obat yang layak dikomsumsi. Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian

Penenilitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat tentang kandungan logam berat yang berbahaya bagi kesehatan sebagai salah satu upaya memenuhi standar BPOM khususnya logam berat Cu, Fe, dan Pb.

1.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU dan Laboratorium Terpadu Universitas Sumatera Utara USU.

1.7. Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dan bersifat purposive 2. Sampel obat tradisional minyak karo diambil secara acak dari produk olahan masyarakat dari tiga tempat ketinggian yang berbeda di daerah tanah karo. 3. Untuk analisa kualitatif dilakukan dengan menggunakan ICP-OES dan analisa penentuan kandungan logam Cu, Fe, dan Pb dilakukan dengan SSA dimana sampel terlebih dahulu diarangkan diatas hotplate sampai larutan kering dan gas yang dihasilkan habis, lalu diabukan pada suhu 500-600 C selama 3 jam, kemudian abu dilarutkan dengan menggunakan HNO 3p, H 2 SO 4p dan H 2 O 2 25 untuk logam Cu dan Fe, sedangkan untuk Pb menggunakan HNO 3p. 4. Kandungan logam Cu, Fe dan Pb diperoleh dengan menggunakan metode kurva kalibrasi. Kandungan logam Cu, Fe, dan Pb di dalam sampel diukur dengan menggunakan alat SSA dengan panjang gelombang untuk logam Cu λ= 324,75 nm; Fe λ=248,33 nm; Pb λ=283,31 nm. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat-obatan Tradisional