Didapat harga
S
x
=
S √n
=
0,0324 √3
= 0,0187
Dari data distribusi untuk n=3, derajat kepercayaan dk= n-1 =2, untuk derajat kepercayaan95 p=0,05, nilai t=4,30, sehingga diperoleh :
d = t �0,05 x n − 1�S
x
d = 4,30 0,05 x 20,0187 = 0,0080 Sehingga diperoleh kandungan timbal dalam sampel dengan derajat kepercayaan
sebagai berikut: 0,0708 ± 0,0080 mgL
Maka untuk memperoleh kandungan timbal Pb dalam satuan mggr, kandungan Pb yang diperoleh dikonversikan kedalam persamaan:
Kandungan Pb =
X � ×volume pelarut
Berat Contoh
×
10
3
=
0,0708mgL ×0,050 L 10
4mg
×
10 mggr
6
= 0,00035 ± 0,00004 mggr mggr
Sehingga diperoleh: Kandungan = 0,0035±0,0004 mg10gr
Kandungan = 0,35±0,04 mgKg
c. Minyak Karo dari Pasar Kabanjahe MK III
Data absorbansi yang diperoleh untuk sampel Minyak Karo dari desa suka dame adalah sebagai berikut:
A
1
A = 0,0005
2
A = 0,0004
3
Nilai absorbansi yang diperoleh diatas disubstitusikan kedalam persamaan garis regresi
= 0,0007
Universitas Sumatera Utara
Y= 0,0047 X + 0,0001 Sehingga diperoleh konsentrasi X
X
1
X = 0,0851 mgL
2
X = 0,0638 mgL
3
X � = 0,0922 mgL
= 0,1277 mgL
Dari data diatas, dihitung nilai deviasi standar S sebagai berikut: X
1
− X �
2
= 0,0851 - 0,0922
2
= 0,5041 × 10
X
2
− X �
2
= 0,0638 - 0,0922
-4 2
= 8,0656 × 10
X
3
− X �
2
= 0,1277 - 0,0922
-4 2
= 12,6025 × 10
ΣX
i
− X �
2
= 21,1722 × 10
-4 -4
Maka, S =
�
ΣX
i
−X �
2
n−1
=
�
21,1722×10
−4
2
= 0,0325 Didapat harga
S
x
=
S
√
n
=
0,0325 √3
= 0,0188
Dari data distribusi untuk n=3, derajat kepercayaan dk= n-1 =2, untuk derajat kepercayaan95 p=0,05, nilai t=4,30, sehingga diperoleh :
d = t �0,05 x n − 1�S
x
d = 4,30 0,05 x 20,0188 = 0,0081
Sehingga diperoleh kandungan timbal dalam sampel dengan derajat kepercayaan sebagai berikut:
0,0922 ± 0,0081 mgL
Maka untuk memperoleh kandungan Pb dalam satuan mggr, kandungan Pb yang diperoleh dikonversikan kedalam persamaan:
Universitas Sumatera Utara
Kandungan Pb =
X � ×volume pelarut
Berat Contoh
×
10
3
=
0,0922 mgL ×0,050 L 10
4mg
×
10 mggr
3
= 0,00046 ± 0,00004 mggr mggr
Sehingga diperoleh:
Kandungan = 0,0046±0,0004 mg10gr
Kandungan = 0,46±0,04 mgKg
4.2. Pembahasan
Proses pembuatan Minyak Karo dilakukan secara tradisional dimana bahan utama pembuatannya adalah akar-akaran dari tumbuhan obat yang banyak ditemui
dihutan. Akar – akaran ini akan dihaluskan kemudian dimasak dalam wadah yang berisi minyak kelapa hijau yang diambil dari tanaman kelapa melalui proses
pengambilan pati kelapa kemudian dipanaskan sehingga dihasilkan minyak kelapa. Aka – akaran kemudian dimasukkan kedalam minyak kelapa kemudian
dpanaskan dengan waktu yang sangat lama. Setelah dipanaskan campuran minyak kelapa dengan akar –akaran tanaman obat tersebut disaring kemudian dimasukkan
kedalam boto-botol yang sudah disediakan kemudian dipasarkan.
Analisa kandungan logam dalam Obat Tradisional Minyak Karo telah dilakukan, dimana sampel diambil secara acak dari tiga daerah yang
ketinggiannya berbeda dari daerah Tanah Karo yaitu Desa Suka Dame 1192 m dpl, Desa Seribu Jandi 1400 m dpl dan Pasar Tradisional Kaban Jahe 1200 m
dpl. Sampel diambil berdasarkan ketinggian daerah karena logam akan cenderung terbawa kedaerah yang lebih rendah karena terlarut oleh air yang akan
mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah, sehingga
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan tanaman yang berada didaerah rendah akan menyerap logam yang lebih banyak dibandingkan didaerah yang lebih tinggi.
Sampel tersebut pertama sekali diarangkan dengan menggunakan sampai larutan kering dan asap yang dihasilkan habis, kemudian diabukan dengan
menggunakan tanur listrik pada suhu 500-600 C dan dijaga konstan selama 3 jam.
setelah itu untuk analisa logam Cu dan Fe abu sampel didestruksi dengan menggunakan HNO
3p
dan H
2
SO4
p
dilanjutkan pemanasan setelah penambahan H
2
O
2
30. Untuk analisa logam Pb, abu sampel didestruksi dengan penambahan HNO
3p
dilanjutkan pemanasan setelah penambahan H
2
O
2
30 karena Pb akan mengendap dengan adanya sulfat. Kemudian masing-masing larutan sampel
dipaskan dalam labu ukur 50 ml dan diatur pH=3.
Sampel yang telah dipreparasi dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan ICP-OES karena peralatan ini dapat digunakan dengan baik untuk
mengetahui logam apa yang terdapat dalam sampel walaupun dengan konsentrasi yang sangat rendah, sehingga diperoleh data sebagai berikut:
No. Jenis
Logam λ nm
Konsentrasi Logam Dalam Sampel mgL Minyak Karo
Suka Dame Minyak
Karo Seribu Jandi
Minyak Karo Pasar Kaban Jahe
1 Ba
455,403 0,01360
0,00142 0,01097
2 Cd
228,802 0,01102
0,01104 0,01097
3 Co
238,892 -0,00473
0,04717 0,02287
4 Cr
267,716 0,19420
0,12582 0,06657
5 Cu
324,754 0,75533
0,39798 0,31899
6 Fe
259,592 6,59751
7,48330 5,36407
7 Mn
257,610 0,24188
0,17769 0,16404
8 Pb
220,353 0,55085
0,58789 0,52040
9 Ni
221,647 0,05617
0,05205 0,04657
Universitas Sumatera Utara
Kondisi peralatan ICP-OES yang digunakan dapat dilihat pada lampiran
Dari data hasil analisa kualitatif diatas dipilih tiga logam yang konsentrasinya tinggi dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tubuh
manusia yaitu logam Cu, Fe dan Pb untuk ditentukan kandungannya secara kuantitatif.
Analisa kuantitatif kandungan logam dalam obat tradisional Minyak Karo dilakukan dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom SSA karena
peralatan ini sudah meluas pemakaiannya, prosesnya mudah dan harga lebih murah. Kondisi alat SSA yang digunakan untuk analisa kuantitaif dapat dilihat
didalam bagian lampiran.
Hasil analisa dengan menggunakan SSA adalah sebagai berikut: Desa
Suka Dame MK I Tembaga Cu: 0,180±0,000065 mg10 gr atau 18,0±0,0065 mgKg
, Besi total Fe: 0,041±0,00034 mg10gr atau 4,1±0,034 mgKg dan Timbal Pb: 0,0085±0,0003 mg10gr atau 0,85±0,03 mgKg; Desa Seribu Jandi
MK II: Tembaga Cu: 0,152±0,0001 mg10gr atau 15,2±0,01 mgKg, Besi total Fe: 0,087±0,00036 mg10gr atau 8,7±0,036 mgKg dan Timbal Pb:
0,0035±0,0004 mg10gr atau 0,35±0,04 mgKg; Pasar Kaban jahe MK III: Tembaga Cu: 0,052±0,000008 mg10gr atau 5,2±0,0008 mgKg, Besi total Fe:
0,110±0,0003 mg10gr atau 11,0±0,03 mgKg, Timbal Pb: 0,0046±0,0004 mg10gr atau 0,46±0,04 mgKg.
Penentuan kandungan logam dari setiap sampel menggunakan metode kurva kalibrasi dengan konsentrasi larutan seri standart untuk masing-masing
logam adalah sama yaitu 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 mgL. Dengan metode penurunan persamaan garis regresi diperoleh persamaan garis regresi untuk
masing-masing logam dan koefisien korelasi r adalah: Untuk Cu diperoleh Y = 0,0381 X + 0,0002 dengan nilai r = 0,9998; untuk logam Fe diperoleh Y = 0,0202
X + 0,0007 dengan nilai r = 0,9987; dan untuk logam Pb diperoleh Y = 0,0047 X + 0,0001 dengan nilai r = 0,9936.
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan data dari hasil pengukuran setiap logam dari masing masing sampel dari tiap daerah, dilakukan dengan menentukan nilai standar deviasi,
sehingga diperoleh nilai derajat kepercayaan d adalah: untuk sampel dari Desa Suka Dame: Cu = 0,0013 mgL, Fe = 0, 0067 mgL dan Pb = 0,0052 mgL; Desa
Seribu Jandi: Cu = 0,0020 mgL, Fe = 0,0071 mgL dan Pb = 0,0080 mgL; Pasar Tradisional Kaban Jahe: Cu = 0,0016 mgL, Fe = 0,0504 mgL dan Pb = 0,0081
mgL.
Dilihat dari hasil penelitian diatas kandungan logam Cu, Fe dan Pb dari tiap daerah pengambilan sampel kandungan logam tidak dipengaruhi oleh
ketinggian daerah karena proses pembuatan minyak tradisional karo yang dibuat dari minyak kelapa dan campuran berbagai macam rempah-rempah yang belum
tertentu jenis-jenisnya dan pengambilannya yang masih dilakukan secara acak dari berbagai daerah khusus penghasil rempah-rempah tertentu yang dicampur. Dan
juga proses yang belum diatur sebagai proses yang telah dipatenkan. Akumulasi logam didalam obat tidak hanya dipengaruhi oleh jenis tumbuhan tetapi juga
dipengaruhi oleh wadah tempat pengolahan yang bisa menyumbangkan logam akibat pengikisan selama pemanasan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan