Latar Belakang HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat luas, mempunyai kurang lebih dari 13700 pulau yang besar dan kecil dengan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang sangat tinggi Sudirga. 2006. Menurut Supriatna 2008 Indonesia memiliki keaneka ragaman hayati tingkat pertama untuk bagian tumbuh-tumbuhan dan yang sangat penting dapat dijadikan sebagai obat-obatan alami, rempah-rempah dan lainnya. Sesuai dengan peraturan Menkes tahun 2007, Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Salah satu jenis obat tradisional yang banyak digunakan dalam masyarakat khususnya masyarakat Sumatera Utara yaitu Minyak Karo. Minyak tersebut menjadi minyak urut untuk berbagai penyakit luar seperti patah tulang dan juga obat luka akibat benda tajam atau kecelakaan. Sumber utama pembuatan minyak karo ini dibuat dengan mencampurkan akar-akaran darijenis-jenis tumbuhan obat yang dimasak dengan minyak kelapa dengan suhu tinggi dan waktu relatif lama, sehingga memungkinkan terlarutnya logam-logam berat yang berasal dari tumbuhan obat tersebut. Minyak urut bila mengandung logam berat yang jumlahnya banyak dapat menimbulkan dampak negatif dan akan menjadi masalah. Masuknya logam berat kedalam tubuh dengan cara ini adalah absorbsi melalui permukaan kulit. Menurut keterangan dari produsen sekaligus penjual obat Universitas Sumatera Utara tradisional karo, minyak ini juga memiliki khasiat untuk penyembuhan penyakit dalam sehingga memungkinkan obat tersebut dapat diminum, sehingga memungkinkan logam berat dapat masuk secara langsung kedalam tubuh. Kecenderungan masyarakat lebih memilih obat tradisional sekarang ini mengakibatkan banyaknya praktek atau produk - produk obat tradisional yang dibuat oleh masyarakat tertentu mengalami peningkatan yang sangat besar tanpa adanya pengawasan dan jaminan terhadap efek samping yang diakibatkan karena mengkomsumsi obat tradisional yang tidak terdaftar pada BPOM ataupun badan pengawas kesehatan nasional atau internasional. Menurut badan kesehatan dunia, semua obat tradisonal harus memiliki jaminan bahwa obat-obat tersebut sesuai dengan prioritas kebutuhan serta memenuhi standar mutu, keamanan, khasiat obat yang diterima, dan sesuai dengan pelayanan kesehatan WHO, 2005. Bahaya penggunaan obat tradisional yang masih belum terdaftar dalam badan pengawas kesehatan dapat diakibatkan oleh adannya zat-zat berbahaya yang terdapat dalam obat tradisional seperti kandungan logam-logam berat yang bersifat karsinogenik yang melampaui ambang batas. Inductively Couple Plasma-Optical Emission Spectroscopy ICP-OES suatu alat analisa kimia yang menggunakan metode proses atomisasi dengan plasma yang dihasilkan menggunakan gas inert seperti argon. Alat ini dapat menganalisa sebanyak 70 unsur dengan konsentrasi dibawah 1 mgL dimana alat ini dapat menganalisa secara kualitatif dan analisa kuantitatif. Sehingga tidak perlu dilakukan analisa kualitatif dengan metode reaksi pengenal untuk setiap unsur. Karena untuk kadar dibawah 1 mgL analisa kualitatif dengan menggunakan reaksi pengenal kurang efektif. ICP-OES masih sangat jarang ditemukan, prosesnya sangat rumit, dan biayanya sangat mahal oleh karena itu, untuk analisa kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Spektrokopi Serapan Atom SSA. Universitas Sumatera Utara Untuk analisa kandungan logam berbahaya dalam sampel dilakukan dengan metode analisa ICP-OES dan SSA, karena kedua metode ini lebih sensitif, spesifik dan batas deteksinya rendah.

1.2. Permasalahan