Obat-obatan Tradisional HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat-obatan Tradisional

Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis Salim, 1994. Setiap kelompok masyarakat ini memanfaatkan tumbuhan untuk kehidupan mereka, seperti untuk obat-obatan, peralatan rumah tangga, bermacam- macam anyamantali-temali, bahan perlengkapan upacara adat, disamping yang digunakan untuk kebutuhan sandang pangan serta papan. Bentuk susunan ramuan, komposisi dan proses pembuatanpengolahan dilakukan secara tradisional menurut cara sukukelompoknya masing-masing yang mereka terima secara turun-temurun. Ramuan tradisional adalah media pengobatan alamiah dengan mmemakai tumbuhan tumbuhan sebagai bahan dasarnya. Media ini mungkin merupakan media pengobatan tertua. Sampai saat ini, ilmu pengobatan ini tetap mengacu pada tradisi kuno. Itulah sebabnya obat-obatan atau ramuan-ramuan dari tumbuh- tumbuhan dan tanaman disebut sebagai obat tradisional. Disebut obat karena ramuan tradisional tersebut dibuat dari jenis tumbuhan dan tanaman dan diyakini dapat menyembuhkan atau mengobati suatu penyakit Dianawati et al. 2001. Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi : 1. Kebenaran bahan : Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan. 2. Ketepatan dosis : Tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik memang tak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti Universitas Sumatera Utara halnya resep dokter. Buah mahkota dewa, misalnya, hanya boleh dikonsumsi dengan perbandingan 1 buah dalam 3 gelas air. Sedangkan daun mindi baru berkhasiat jika direbus sebanyak 7 lembar dalam takaran air tertentu. 3. Ketepatan waktu penggunaan : Kunyit diketahui bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sudah turun-temurun dikonsumsi dalam ramuan jamu kunir asam yang sangat baik dikonsumsi saat datang bulan, Akan tetapi jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan. 4. Ketepatan cara penggunaan : Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zat aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaannya. Sebagai contoh adalah daun Kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyebabkan keracunan mabuk. 5. Ketepatan telaah informasi : Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses. Informasi yang tidak didukung oleh pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan membahayakan http:obtra29.wordpress.com. Kesesuaian dan kecocokan bahan baku ramuan tradisional untuk mengobati suatu penyakit memang didasarkan pada pengalaman turun temurun. Selama ini obat tradisional dianggap cukup manjur untuk mengobati berbagai macam penyakit. Selain itu, metode farmakologi modern senantiasa berhasil mengungkapkan adanya dasar-dasar ilmiah dibalik resep-resep ramuan tradisional. Disisi lain rendahnya pengetahuan tentang kandungan senyawa Universitas Sumatera Utara berbagai tanaman obat kadang-kadang membuat pengobatan tradisional terasa masih meragukan. Efek samping negative yang terkandung dalam ramuan tradisisonal sangat kecil jika dibandingkan dengan obat-obatan medis modern. Alasannya, bahan bakunya sangat alami atau tidak bersifat kimiawi. Selama mengikuti takaran yang dianjurkan, proses pembuatannya higienis, dan cara penyimpanannya baik, niscaya efek samping negatif obat tradisional tidak perlu dikhawatirkan.. Tabel 2.1. Jenis Tanaman yang Sering Dimanfaatkan sebagai Obat untuk Penyakit Tertentu: NO. Nama Tanaman Khasiat 1. Daun dewa Gynura segetum Menyembuhkan muntah darah, payudara bengkak, pendarahan pada wanita, gigitan ular, dan batuk. 2. Seledri Menyembuhkan tekanan darah tinggi 3. Belimbing Menyembuhkan tekanan darah tinggi 4. Kelor Mengobati panas dalam atau demam 5. Daun bayam duri Mengobati kurang darah 6. Kangkung Mengobati insomnia 7. Saga abru precatorius Menyembuhkan batuk dan sari awan 8. Pacar cina Menyembuhkan penyakit gonorrhea 9. Landep barlariae prionitis L Menyembuhkan rematik 10. MianaColeus antropupureus Benthan Menyembuhkan wasir 11. Papaya carica papaya L Menyembuhkan demam dan disentri 12. Jinten coleus ambonicus Menyembuhkan batu, mules, dan sariawan 13. Pegagan Centela asiatica Urban Menyembuhkan sariawan yang bersifat astringensia 14. Blustru luffa cylindrice Roem Bersifat deuretik peluruh air seni 15. Kemuning Murraye paniculata Jack Menyembuhkan penyakit gonorrhea 16. Murbei Morus indica Rumph Bersifat deuretik 17. Kumis kucing Orthosiphon stamineus Benth Bersifat deureti 18. Sirih Chavica betle L Menyembuhkan batuk, antiseptika, dan obat kumur 19. Randu Ceiba pentandra gaerth Sebagai obat mencret dan berkumur 20. SalamEugenia polyantha wight Bersifat astrigrensia 21. Jambu biji Psidium guajava L Menyembuhkan mencret Redaksi Agromedia, 2008 Universitas Sumatera Utara

2.2. Tanaman Obat