2.7. Konsep Usaha Kesejahteraan Sosial dan Jaminan Sosial
2.7.1. Usaha Kesejahteraan Sosial
Usaha kesejahteraan sosial mengacu pada program, pelayanan dan berbagai kegiatan yang secara konkret nyata berusaha menjawab kebutuhan
ataupun masalah yang dihadapi oleh anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan sosial itu sendiri dapat diarahkan pada individu, keluarga, kelompok, ataupun
komunitas. Berdasarkan hal tersebut dapat dirasakan bahwa kesejahteraan sosial tidaklah bermakna bila tidak diterapkan dalam bentuk usaha kesejahteraan sosial
yang nyata menyangkut kesejahteraan masyarakat. Dari terminologi tersebut terlihat bahwa usaha kesejahteraan sosial
seharusnya merupakan upaya yang konkret nyata baik ia bersifat langsung direct service ataupun tidak langsung indirect service, sehingga apa yang
dilakukan dapat dirasakan sebagai upaya yang benar-benar ditujukan untuk menangani masalah ataupun kebutuhan yang dihadapi warga masyarakat, dan
bukan sekedar program, pelayanan ataupun kegiatan yang lebih dititikberatkan pada upaya menghidupi organisasinya sendiri atau hanya sekedar
mengekspresikan diri person dalam suatu lembaga. Usaha kesejahteraan sosial yang baik dan bermanfaat mengandung ciri-ciri khusus, yaitu :
1. Relevan, Pelayanan atau bantuan yang disediakan sesuai dengan
kebutuhan warga masyarakat yang menjadi sasaranpenyandang masalah. 2.
Konsisten, Dilaksanakan secara terus menerus sampai terpecahkan masalah yang dialami oleh sasaran.
Universitas Sumatera Utara
3. Aksesibel, Pelayanan atau bantuan yang disediakan dapat dijangkau dan
digunakan oleh sasaran. 4.
Partisipasif, Keterlibatan semua pihak termasuk sasaran dalam pelaksanaan pelayanan dan bantuan.
2.7.2. Jaminan Sosial
Jaminan sosial sosial security adalah sistem atau skema pemberian tunjangan yang menyangkut pemeliharaan penghasilan Soeharto, 2009: 15.
Sebagai pelayanan sosial publik, jaminan sosial merupakan perangkat negara yang didesain untuk menjamin bahwa setiap orang sekurang-kurangnya memiliki
pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Jaminan sosial merupakan sektor kunci dari sistem negara kesejahteraan,
bahwa prinsip negara harus berusaha dan mampu menjamin adanya jaring pengaman pendapatan financial safety net atau pemeliharaan pendapatan
income maintenance bagi mereka yang tidak memiliki sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Soeharto, 2009: 16. Dalam Undang-Undang
No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional pasca putusan Mahkamah Konsitusi Republik Indonesia ditegaskan, jaminan sosial merupakan salah satu
bentuk perlindungan sosial yang merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin agar setiap rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup layak,
yang dimaksudkan adalah kebutuhan esensial setiap orang dapat hidup layak demi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selanjutnya
Sistem Jaminan Sosial dirancang untuk mampu menyinkronisasikan penyelenggaraan bentuk jaminan sosial yang dilaksanakan oleh beberapa
Universitas Sumatera Utara
penyelenggara agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh peserta. Program jaminan sosial diselenggarakan dengan menggunakan
mekanisme asuransi sosial, bantuan sosial, dan atau tabungan wajib yang bertujuan untuk dapat memberikan jaminan sosial bagi seluruh penduduk, guna
memenuhi kebutuhan dasar yang layak UU No 40: 11-12.
2.8. Kerangka Pemikiran