5.3.13 Penilaian Responden Terhadap Kebersihan Kamar Inap Rumah
Sakit Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir
Tabel 5.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebersihan Kamar Inap
No Jawaban
Jumlah Orang Presentase
1 2
Bersih Kurang Bersih
23 2
92 8
J U M L A H 25
100
Sumber : Kuesioner 2014 Berdasarkan Tabel 20 responden yang menyatakan kebersihan kamar inap
Rumah Sakit Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan adalah bersih sebanyak 23 orang atau 92 , dan yang menyatakan kurang bersih sebanyak 2 orang atau 8 . Selain
kondisi kamar inap untuk pasien peserta BPJS Kesehatan penerima bantuan di kelas III adalah kebersihan kamar inap untuk pasien. Berdasarkan jawaban
responden frekuensi jawaban responden yang menyatakan tingkat kebersihan kamar inap untuk pasien di kelas III adalah bersih menunjukkan keseriusan pihak
rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman kepada pasien peserta BPJS Kesehatan.
5.3.14 Penilaian Responden Terhadap Kelengkapan Obat
Tabel 5.18 Distribusi Jawabana Responden Tentang Kelengkapan Obat
No Jawaban
Jumlah Orang Presentase
1 2
3 Lengkap
Kurang Lengkap Tidak Lengkap
4 16
5 16
64 20
J U M L A H 25
100
Sumber : Kuesioner 2014
Universitas Sumatera Utara
Salah satu unsur dalam dimensi kepuasan pasien yang mengacu pada penerapan standar dan kode etik profesi adalah kenyamanan pelayanan Azwar,
1995. Salah satu contoh dari unsur kenyamanan pelayanan adalah tersedianya fasilitas dalam menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan. Salah satu fasilitas
yang harus tersedia di rumah sakit adalah farmasi atau apotek untuk mendukung pelayanan kesehatan yang maksimal.
Berdasarkan Tabel 20 responden yang menyatakan kelengkapan obat di Rumah Sakit Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan adalah lengkap sebanyak 4 orang
atau 16 , mentakan kurang lengkap 16 orang atau 64 , dan menyatakan tidak lengkap 5 orang atau 20 . Dari jawaban responden yang menyatakan
kelengkapan obat di rumah sakit adalah kurang lengkap dan tidak lengkap ditunjukan oleh adanya resep obat dari dokter yang tidak tersedia di bagian
farmasi ataupun apotek rumah sakit. Hal ini menurut responden salah satu kesulitan dalam mendapatkan pelayanan di rumah sakit.
5.3.15 Penilaian Responden Terhadap Kualitas Obat yang Diberikan Pihak
Rumah Sakit
Tabel 5.19 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kualitas Obat
No Jawaban
Jumlah Orang Presentase
1 2
3 Berkualitas
Kurang Berkualitas Tidak Berkualitas
2 17
6 8
68 24
J U M L A H 25
100
Sumber : Kuesioner 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 23 pasien Rawat Inap Tingkat Lanjutan RITL yang menjadi responden yang menyatakan kualitas obat yang diberikan pihak rumah
sakit adalah berkualitas sebanyak 2 orang atau 8 , menyatakan kurang berkualitas sebanyak 17 orang atau 68 , dan menyatakan tidak berkualitas
sebanyak 6 orang atau 24 . Kualitas obat berkaitan erat dengan lamanya pasien dirawat di rumah sakit, berdasarkan jawaban responden kualitas obat yang
diberikan untuk pasien peserta BPJS Kesehatan penerima bantuan iuran frekuensi jawaban yang besar yang menyatakan kualitas obat yang diberikan oleh pihak
rumah sakit adalah kurang berkualitas menunjukkan salah satu kelemahan dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan.
Berdasarkan jawaban responden dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan kualitas obat merupakan salah satu kelemahan. Kualitas obat yang diberikan yang
kurang berkualitas, menurut responden adalah kurang seriusnya pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat miskin. Sebagai
konsekwensinya responden harus mengeluarkan biaya dalam melengkapi resep yang telah diberikan oleh dokter.
Penilaian Responden Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan
Tabel 5.20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Peningkatan Mutu Pelayanan
No Jawaban
Jumlah Orang
Presentase
1
2 Ada peningkatan dari tahun sebelumnya
Tidak ada peningkatan pelayanan dari tahun sebelumnya
18
7 72
18
J U M L A H 25
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 24 penilaian responden terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan yang
menyatakan ada peningkatan pelayanan dari tahun sebelumnya sebanyak 18 orang atau 72 , dan menyatakan tidak ada peningkatan pelayanan dari tahun
sebelumnya sebanyak 7 orang atau 18 . Menurut responden yang menyatakan adanya peningkatan mutu pelayanan dari tahun sebelumnya ditunjukkan oleh
proses administrasi masuk rumah sakit, kenyamanan dan kebersihan kamar inap di rumah sakit, sikap dokter maupun perawat juga pihak rumah sakit yang ramah
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
5.3.16 Penilaian Responden Terhadap Kepuasan Pelayanan yang Diberikan