Defenisi ini menekankan bahwa persepsi akan timbul setelah seseorang atau sekelompok orang terlebih dahulu merasakan kehadiran suatu obyek dan setelah
dirasakan akan menginterpretasikan obyek yang dirasakannya tersebut.
2.1.2. Proses Persepsi
Adapun proses persepsi menurut Udai Parek Sobur, 2003 antara lain : 1.
Proses menerima rangsangan Proses pertama dalam persepsi adalah rangsangan atau data dari berbagai
sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca indera. Kita melihat sesuatu, mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuhnya, sehingga
kita mempelajari segi-segi lain dari sesuatu itu. 2.
Proses menyeleksi ransangan Setelah diterima, ransangan atau data diseleksi. Tidaklah mungkin untuk
memperhatikan semua ransangan yang telah diterima. Demi menghemat perhatian yang digunakan, ransangan-ransangan itu disaring dan diseleksi
untuk proses lanjut. Ada dua kumpulan faktor menentukan seleksi ransangan itu, yaitu:
a. Faktor- Faktor Intern
1 Kebutuhan psikologis
Kebutuhan seseorang mempengaruhi persepsinya. Kadang- kadang, ada hal yang “kelihatan” yang sebenarnya tidak
ada, karena kebutuhan psikologis. Misalnya, seseorang yang haus bisa melihat air di banyak tempat; fatamorgana
seperti itu biasa sekali terjadi di padang pasir. Jika
Universitas Sumatera Utara
seseorang kehilangan hal tertentu yang dibutuhkan, mereka lebih sering melihat barang itu.
2 Latar belakang
Latar belakang mempengaruhi hal-hal yang dipilih dalam persepsi. Orang-orang dengan latar belakang tertentu
mencari orang-orang dengan latar belakang yang sama. 3
Pengalaman Pengalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari
orang-orang, hal-hal, dan gejala-gejala yang mungkin seruoa dengan pengalaman pribadinya. Seseorang yang
mempunyai pengalaman buruk dalam bekerja dengan jenis orang tertentu, mungkin akan menyeleksi orang-orang ini
untuk jenis persepsi tertentu. 4
Kepribadian Kepribadian juga mempengaruhi persepsi. Seorang yang
introvert mungkin akan tertarik kepada orang-orang yang serupa atau sama sekali berbeda. Berbagai faktor dalam
kepribadian kepribadian mempengaruhi seleksi dalam persepsi.
5 Sikap dan kepercayaan umum
Sikap dan kepercayaan umum juga mempengaruhi persepsi. Orang-orang yang mempunyai sikap tertentu terhadap
karyawan wanita atau karyawan yang termasuk kelompok
Universitas Sumatera Utara
bahasa tertentu, besar kemungkinan akan melihat berbagai hal kecil yang tidak diperhatikan oleh orang lain.
6 Penerimaan diri
Penerimaan diri merupakan sifat penting yang mempengaruhi persepsi. Beberapa telah menunjukkan
bahwa mereka yang lebih ikhlas menerima kenyataan diri akan lebih tepat menyerap sesuatu daripada mereka yang
kurang ikhlas menerima realitas dirinya. Untuk yang terakhir ini cenderung mengurangi kecermatan persepsi.
Implikasi dari fakta ini ialah kecermatan persepsi dapat ditingkatkan dengan membantu orang-orang untuk lebih
menerima diri mereka sendiri. b.
Faktor Ekstern 1.
Intensitas Pada umumnya,ransangan yang lebih intensif mendapatkan
lebih banyak tanggapan daripada ransangan yang kurang intens.
2. Ukuran
Pada umumnya, benda-benda yang lebih besar lebih menarik perhatian. Barang yang lebih besar lebih cepat
dilihat. 3.
Kontras Hal-hal lain dari biasa kita lihat akan cepat menarik
perhatian. Jika orang biasa mendengar suara tertentu dan
Universitas Sumatera Utara
sekonyong-sekonyongnya ada perubahan dalam suara itu, hal itu akan menarik perhatian. Banyak orang secara sadar
atau tidak, melakukan hal-hal yang aneh untuk menarik perhatian. Perilaku yang luar biasa menarik perhatian
karena prinsip-prinsip perbedaan itu. 4.
Gerakan Hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian daripada
hal-hal yang diam. 5.
Ulangan Biasanya hal-hal yang terulang dapat menarik perhatian.
Akan tetapi, ulangan yang terlalu sering dapat menghasilkan kejenuhan semantic dan dapat kehilangan arti
perseptif. 6.
Keakraban Hal-hal yang akrab atau dikenal lebih menarik perhatian.
Hal ini terutama jika hal tertentu tidak diharapkan dalam rangka tertentu.
7. Sesuatu yang baru
Faktor ini kedengarannya bertentangan dengan faktor keakraban. Akan tatapi, hal-hal baru juga menarik
perhatian. Jika orang sudah biasa dengan kerangka yang sudah dikenal, sesuatu yang baru menarik perhatian.
Universitas Sumatera Utara
3. Proses Pengorganisasian
Ransangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk. Ada tiga dimensi utama dalam pengorganisasian ransangan, yaitu:
a. Pengelompokan
Berbagai ransangan yang telah diterima dikelompokkan dalam suatu bentuk. Beberapa faktor digunakan untuk mengelompokkan
ransangan itu, antara lain: 1
Kesamaan, ransangan-ransangan yang mirip dijadikan satu kelompok.
2 Kedekatan, hal-hal yang lebih dekat antara satu dan yang
lain juga dikelompokkan menjadi satu. 3
Ada suatu kecenderungan untuk melengkapi hal-hal yang dianggap belum lengkap.
b. Bentuk timbul dan latar
Prinsip lain dari dalam mengatur ransangan disebut bentuk timbul dan latar. Hal ini merupakan salah satu proses persepsi yang paling
menarik dan paling pokok. Dalam melihat ransangan atau gejala ada kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada gejala-gejala
tertentu yang timbul menonjol, sedangkan ransangan atau gejala lainnya berasa di latar belakang.
c. Kemampuan persepsi
Ada suatu kecenderungan untuk menstabilkan persepsi, dan perubahan-perubahan konteks tidak mempengaruhinya. Dunia
persepsi diatur menurut prinsip kemantapan. Dalam persepsi dunia
Universitas Sumatera Utara
tiga dimensional, faktor ketetapan memainkan peranan yang penting.
4. Proses penafsiran
Setelah ransangan atau data diterima dan diatur, sipenerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi
persepsi setelah data itu ditafsirkan. Persepsi pada pokoknya memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang diterima.
5. Proses pengecekan
Sesudah data diterima dan ditafsirkan, sipenerima mengambil beberapa tindakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau salah. Proses
pengecekan ini mengklaim terlalu cepat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau persepsi dibenarkan atau data
baru. Data atau kesan-kesan itu dicek dengan menanyakan kepada orang- orang lain menegenai persepsi mereka.
6. Proses reaksi
Tahap terakhir dari proses perceptual ialah bertindak sehubungan dengan apa yang telah diserap. Hal ini biasanya dilakukan jika seseorang berbuat
suatu sehubungan dengan persepsinya. Misalnya, seseorang bertindak sehubungan dengan persepsi yang baik atau yang buruk yang telah
dibentuknya. Lingkaran persepsi itu belum sempurna sebelum menimbulkan suatu tindakan. Lingkaran persepsi ini bisa tersembunyi dan
bisa pula terbuka. Tindakan tersembunyi berupa pembentukan pendapat atau sikap, sedangkan tindak yang terbuka berupa tindakan nyata
Universitas Sumatera Utara
sehubungan dengan persepsi itu. Satu gejala yang telah menarik perhatan sehubungan dengan tindakan tersembunyi ialah “pembentukan kesan”.
Pembentukan kesan ialah cara seorang pencerap membentuk kesan tertentu atas suatu obyek atau atas seseorang menurut cirri-ciri yang
diserapnya, atau data yang ia terima dari berbagai sumber.
2.2. Kemiskinan