17
Tabel 2.2 Ambang batas penggunaan formalin, sebagai berikut :
No. Ambang Batas
Jumlah Paparan Lama
Paparan 1.
National Institude for Occupational Safety
and Health
NIOSH dan
Recommended Exposure Limit REL
0,016 ppm
0.02 mgm3
10-h TWA • 0,01 ppm
• 8 jam • 15 menit
2. OSHA Permissible Exposure Limit
PEL • 0,75 ppm
• 2,00 ppm • 8 jam
• 15 menit
Sumber http:digilib.unimus.ac.iddownload.php?id=14414
2.3 Buah-buahan
2.3.1 Pengertian dan Manfaat Buah-buahan
Buah adalah bahan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, lemak, protein, dan serat. Selain itu, setiap jenis buah mempunyai keunikan dan daya
tarik tersendiri, seperti rasa, aroma yang khas serta warna atau bentuk yang mengandung nilai-nilai estetis. Salah satu sasaran pemerintahan adalah perbaikan
gizi masyarakat yaitu dengan meningkatkan kualitas konsumsi pangan melalui penganekaragaman pangan sehingga mendorong masyarakat ke arah pola
konsumsi yang lebih baik dan lebih memperhatikan nilai gizinya baik secara kuantitatif maupun kualitatif Sjaifullah,1996.
Menurut Rukmana
2008, komoditas
buah-buahan merupakan
penyumbang keanekaragaman dan kecukupan gizi rakyat yang cukup besar. Buah-buahan mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, asam,
minyak yang mudah menguap, pectin, air, serat, gula, dan lain-lain. Mengonsumsi buah-buahan setiap hari secara teratur akan berpengaruh langsung pada susunan
saraf, mempertinggi daya tahan tubuh dan mencegah penyakit, membantu kerja
Universitas Sumatera Utara
18
jantung, mempertajam ingatan, meringankan tekanan mental, serta menyelaraskan pencernaan makanan, urat saraf, dan peredaran darah.
Buah sangat mudah mengalami perubahan fisiologis, kimia dan fisik bila tidak ditangani secara tepat. Akibatnya mutu akan turun dan menjadi tidak segar
lagi dalam waktu yang sangat singkat. Penanganan segar sangat diperlukan untuk menjaga mutu buah yang dihasilkan. Peningkatan jumlah produksi buah akan
mubazir jika tidak disertai dengan penanganan yang baik Satuhu,1993.
2.3.2 Penanganan dan Pengolahan Buah-buahan
Buah-buahan yang bisa dimakan bersama kulitnya seperti apel dan pir, apalagi yang impor, sebaiknya dikupas. Langkah ini penting untuk meminimalkan
asupan pestisida yang terdapat di bagian kulit buah dan daging buah yang berada tepat di bawah kulit. Pencucian juga membantu melarutkan dan meminimalkan
cemaran bahan kimiawi sintesis yang menempel pada permukaan buah. Hindari menggunakan sabun deterjen cair untuk mencuci peralatan makanan dan minuman
yang diklaim bisa untuk mencuci buah dan sayuran Apriadji, 2007. Mencuci buah dengan air mengalir atau air hangat merupakan salah satu
cara dalam mengurangi pestisida dan pengawet di permukaan buah, walaupun tidak membuang pestisida yang meresap ke dalam buah dan juga yang menumpuk
di bawah kulit Apriadji, 2004.
Beberapa tips cara mencuci sayuranbuah : 1.
Untuk sayuran yang tidak perlu dikupas dan dipotong seperti kecambah, kacang polong, dll, bisa langsung dicuci.
2. Untuk sayurbuah yang perlu dikupas dan dipotong-potong seperti wortel,
kentang dll,
cucilah selagi
buahsayur masih
utuh sebelum
Universitas Sumatera Utara
19
dikupasdipotong. Karena pestisida berada di bagian luar buahsayur. Apabila dicuci setelah dikupasdipotong, maka dikhawatirkan vitamin
yang terkandung akan ikut larut. 3.
Pastikan tempat dan pisau pemotong sudah bersih. 4.
Dalam mencuci sayurbuah lakukan dengan cara menampung air pada emberwaskom, baru kemudian sayurbuah dimasukkan dalam air tersebut.
Jangan terbalik, apabila buahsayur ditempatkan dalam wadah baru diisi air apalagi dibawah kran, maka dikhawatirkan vitamin akan ikut larut
Faizah, 2012
.
2.3.3 Memilih Buah