Pengujian Efektivitas Perlakuan dalam Menurunkan Kadar Formalin

57 sudah masuk ke daging buah, tidak ada cara lain kecuali menghindarinya sama sekali. Sekecil apapun paparan formalin dalam makanan akan berakibat negatif pada tubuh meskipun baru dapat dilihat maupun dirasakan dalam jangka waktu yang panjang Soraya, 2014. Hasil pemeriksaan ini menunjukkan bahwa pengupasan dapat menurunkan kadar formalin pada Apel Red Delicious namun penurunan belum memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168MENKESPERX1999 yang menyebutkan bahwa formalin merupakan salah satu Bahan Tambahan Pangan BTP yang dilarang digunakan dalam makanan. Hal ini menunjukkan bahwa buah ini belum layak untuk dikonsumsi karena masih mengandung BTP yang dilarang pada makanan.

5.6 Pengujian Efektivitas Perlakuan dalam Menurunkan Kadar Formalin

pada Buah Impor Hasil dari pemeriksaan menunjukkan setelah dilakukan pencucian dengan air bersuhu 25 ⁰C terjadi penurunan kadar formalin pada Apel Red Delicious yaitu sebesar 0,33612 mgml atau dengan persentase sebesar 31,57. Pencucian dengan air bersuhu 35 ⁰C mampu menurunkan kadar formalin pada Apel Red Delicious sebesar 0,47627 mgml atau dengan persentase sebesar 44,73. Pencucian dengan air bersuhu 45 ⁰C mampu menurunkan kadar formalin pada Apel Red Delicious sebesar 0,64424 mgml atau dengan persentase sebesar 60,51. Mengupas kulit buah Apel Red Delicious mampu menurunkan kadar formalin sebesar 0,27996 mgml atau dengan persentase sebesar 26,29. Universitas Sumatera Utara 58 Hasil pencucian dengan tiga suhu yang berbeda dan pengupasan mampu menurunkan kadar formalin pada Apel Red Delicious namun tidak 100 sehingga tetap belum layak untuk dikonsumsi karna formalin dilarang ada pada makanan sehingga kadar formalin harus mutlak tidak ada pada makanan. Persentase penurunan kadar formalin terbaik terjadi pada pencucian dengan air bersuhu 45 ⁰C yakni sebesar 60,51 kemudian dengan pencucian dengan air bersuhu 35 ⁰C yakni sebesar 44,73 kemudian dengan pencucian dengan air bersuhu 25 ⁰C yakni sebesar 31,57 dan terakhir oleh pengupasan kulit buah Apel Red Delicious yaitu sebesar 26,29. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, peneliti mengasumsikan bahwa pencucian buah lebih dapat menurunkan kadar formalin daripada pengupasan kulit buah karena sifat formalin yang dapat berikatan dengan air dan proses pelarutan dalam air akan lebih cepat dengan meningkatnya suhu sehingga semakin tingginya suhu pencucian buah diikuti dengan semakin tingginya pula persentase penurunan kadar formalin pada sampel buah impor. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang bermakna pada berbagai perlakuan untuk setiap perlakuan dalam menurunkan kadar formalin pada air Apel Red Delicious sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Uji ini dilakukan untuk melihat perlakuan yang paling maksimal menurunkan kadar formalin dan melihat perbandingan rata-rata pasangan yang berbeda bermakna. Ada dua 2 kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan perlakuan terbaik optimum suatu percobaan yaitu untuk kriteria terbaik utama dipilih perlakuan yang pengaruhnya minimal berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan Universitas Sumatera Utara 59 yang bertaraf lebih rendah, tetapi tidak berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan yang bertaraf sama atau lebih tinggi. Sedangkan untuk kriteria terbaik kedua dipilih perlakuan yang pengaruhnya minimal berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan kontrol atau bertaraf lebih rendah dan mempunyai frekuensi beda nyata yang sama atau lebih banyak dibandingkan perlakuan yag bertaraf sama atau lebih tinggi Hanafiah, 2008. Hasil penelitian dalam Uji Mann-Whitney menunjukkan untuk pencucian Apel Red Delicious dengan air bersuhu 45 ⁰C berbeda bermakna dengan kontrol dan dengan pencucian dengan air bersuhu 25 ⁰C, bersuhu 35⁰C serta dengan perlakuan pengupasan kulit Apel Red Delicious. Hal ini menunjukkan bahwa pencucian dengan air bersuhu 45 ⁰C paling maksimal untuk menurunkan kadar formalin pada sampel buah impor Apel Red Delicious di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 60 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan