34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan analisa laboratorium untuk mengetahui kadar formalin pada buah impor sebelum dan
sesudah dicuci atau dikupas dengan menggunakan pemeriksaan kuantitatif.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi penelitian
Lokasi pengambilan sampel dilakukan di salah satu pasar swalayan di Kota Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut diatas adalah :
1. Banyak menjual jenis buah impor dengan berbagai merek.
2. Pada lokasi tersebut sudah pernah dilakukan penelitian sebelumnya dan
hasilnya menunjukkan adanya formalin pada buah impor. Pemeriksaan dilaksanakan di Laboratorium Biokimia dan Kimia Bahan
Makanan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA USU
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai Mei- Agustus 2016
3.3 Objek Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah apel impor yang dijual pada lokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
35
3.3.2 Sampel
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan
cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau tujuanmasalah penelitian.
Sampel yang digunakan untuk diteliti adalah Apel Red Delicious. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, Anggur Calmeria
dan Apel Fuji sudah sulit untuk ditemukan lagi pada lokasi-lokasi penjualan buah impor di Kota Medan sedangkan antara Anggur Red Globe dan Apel Red
Delicious yang memiliki kadar formalin tertinggi kedua berdasarkan penelitian Zalukhu 2015 setelah dilakukan survei kuantitatif kembali oleh peneliti
didapatkan hasil bahwa kadar formalin pada Apel Red Delicious lebih tinggi daripada Anggur Red Globe.
3.3.3 Penghitungan Sampel
Treatment I P1 = sebagai kontrol P2 = Dicuci dengan air besuhu 25ºC
P3 = Dicuci dengan air bersuhu 35ºC P4 = Dicuci dengan air bersuhu 45ºC
P5 = Daging buah setelah dikupas Maka jumlah ulangan n minimal adalah
Tc-1 n-1 ≥ 15
5-1 n-1 ≥ 15
4n-1 ≥ 15
n-1 ≥ 15:4
Universitas Sumatera Utara
36
n-1 ≥ 3,75
n ≥ 4,75
jadi untuk ketelitian dalam penelitian ini dilakukan ulangan sebanyak 5 kali dengan jumlah sampel Tc x n = 5 x 5 = 25 sampel
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data primer
Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan formalin di Laboratorium Biokimia dan Kimia Bahan Makanan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam FMIPA USU terhadap buah Apel Red Delicious sebelum dan setelah dicuci dengan air bersuhu 25°C, 35°C , dan 45°C ataupun setelah dikupas.
3.4.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian yang berhubungan serta referensi atau literatur-literatur yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
3.5 Defenisi Operasional
1. Apel Red Delicious adalah buah apel dengan merek Red Delicious yang
berasal dari Amerika dan dijual kepada konsumen di lokasi penelitian 2.
Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid yang tidak berwarna, mudah larut dalam air, mudah menguap dan mempunyai bau yang tajam
3. Pemeriksaan kadar formalin pada sampel adalah jumlah formalin yang
terkandung pada sampel sebelum diberi perlakuan dan sesudah di beri perlakuan yaitu dicuci dengan air bersuhu 25°C, 35°C, dan 45°C serta
setelah dikupas.
Universitas Sumatera Utara
37
4. Mencuci buah adalah membersihkan seluruh permukaan buah di dalam
wadah berisi air dengan suhu yang sudah ditentukan 5.
Mengupas adalah memisahkan daging buah dengan kulit tanpa mencuci buah sebelumnya.
3.6 Penyediaan Sampel
1. Menyiapkan wadah kaca
2. Mengisi wadah dengan air bersuhu masing-masing 25ºC, 35ºC dan 45ºC
sebanyak 1 liter 3.
Pada sampel yang diberi perlakuan pencucian, cucilah buah dengan menggosok-gosok permukaan buah secara keseluruhan di dalam wadah
dengan tangan selama 10 usapan lalu tiriskan selama 15 menit lalu dimasukkan ke dalam plastik dan diberi label dan di bawa ke
laboratorium untuk di periksa. 4.
Pada buah yang menjadi kontrol langsung masukkan ke dalam plastik dan diberi label
5. Pada buah yang di kupas, dilakukan pengkupasan di laboratorium
sehingga dapat langsung diperiksa setelah dikupas.
3.7 Teknik Analisa Data
3.7.1
Alat
1. Neraca Analitik atau timbangan 2. Pipet tetes
3. Labu ukur 100 ml
Universitas Sumatera Utara
38
4. Erlenmeyer 5. Buret
6. Statif dan Klem 7. Gelas ukur
8. Plastik 9. Karet
3.7.2
Bahan
1. Buah impor 2. Aquades
3. Larutan yodium 0,1 N 4. Larutan natrium tiosulfat 0,1 N
5. Larutan NaOH 4 N 6. Larutan HCl 4 N
7. Larutan kanji 0,5
3.7.3 Prosedur pemeriksaan sampel
1. Sampel ditimbang sebanyak 1 gram
2. Masukkan ke dalam labu takar
3. Larutkan dan encerkan sampel buah impor ke dalam labu takar 100 ml
dengan aquades sampai garis batas 4.
Pipet 10 ml larutan yang telah encer ke dalam erlenmeyer 5.
Tambahkan 3 ml NaOH dan 25 ml larutan yodium 0,1 N 6.
Tutup dengan plastik dan ikat dengan karet 7.
Simpan di tempat gelap selama 15 menit 8.
Tambahkan 6 ml HCl 4 N sampai muncul warna kuning muda
Universitas Sumatera Utara
39
9. Tambahkan larutan kanji 0,5 dan titrasi diteruskan sampai larutan
menjadi berwarna ungu kebiruan 10.
Lakukan titrasi sampai perubahan warna hilang Untuk menentukan kadar formalin dari masing-masing sampel dilakukan dengan
menggunakan perhitungan : ml
x N x 14,008 x 10 mgml x 10 ml 100
Keterangan: ml
: Jumlah penitrasi N
: Konsentrasi 14,008
: Koefisien ketetapan Lakukan pemeriksaan yang sama terhadap setiap sampel yang telah disediakan.
3.8 Pengolahan dan Analisis Data
Dalam pengolahan dan analisa data data disajikan dalam bentuk tabel setelah itu dinarasikan sebagai penjelasan. Analisis data menggunakan uji
hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat kadar formalin antara buah yang tidak diberi perlakuan dengan buah yang diberi perlakuan. Data diolah
menggunakan uji Kruskal Wallis. Data yang memiliki perbedaan signifikan untuk setiap perlakuan kemudian diuji lebih lanjut dengan analisis Post Hoc.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Pemeriksan