Hasil Pemeriksaan Kadar Formalin pada Buah Impor Sebelum

48 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Formalin pada Buah Impor Sebelum

Perlakuan Pemeriksaan awal kadar formalin dalam survei pendahuluan dilakukan dengan menggunakan metode analisa Titrasi Iodiometer di Laboratorium Biokomia dan Kimia Bahan Pangan FMIPA USU dan menunjukkan adanya formalin pada sampel buah impor. Peraturan Menteri Kesehatan No.1168MENKESPERX1999 menyebutkan bahwa formalin merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang digunakan dalam makanan. Hal ini menunjukkan bahwa sampel buah impor mengandung bahan yang tidak seharusnya untuk makanan. Hasil pemeriksaan kuantitatif kadar formalin pada buah impor yaitu Apel Red Delicious sebelum dilakukannya perlakuan pencucian ataupun pengupasan didapatkan hasil rata-rata yaitu sebesar 1,06460 mgml . Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, peneliti mengasumsikan bahwa kadar formalin untuk setiap unit buah tidaklah selalu sama namun tetap tidak menutup kemungkinan adanya kesamaan kadar formalin antar unit buah. Buah-buahan impor direndam dengan formalin untuk membunuh mikroorganisme pada kulit buah sehingga buah-buahan tersebut tetap dalam keadaan segar dan tidak mengalami pembusukan Manoppo, 2014. Formalin mempunyai kemampuan untuk mengawetkan makanan karena gugus aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein membentuk senyawa Universitas Sumatera Utara 49 methylene -NCHOH. Protein pada ikatan methylene ini tahan terhadap kerusakan, baik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme maupun oksidasi. Dengan demikian, ketika makanan berprotein disiram atau direndam larutan formalin, maka gugus aldehida dari formaldehid akan mengikat unsur protein. Protein yang terikat tersebut tidak dapat digunakan oleh bakteri pembusuk, sehingga makanan berformalin menjadi awet Purawisastra dan Emma, 2011. WHO dan FAO mengatakan tidak ada toleransi sedikitpun dari badan dunia kesehatan dan pangan memperbolehkan penggunaan formalin sebagai bahan pengawet makanan alasannya karena formalin termasuk dalam kategori bahan pengawet makanan yang sangat berbahaya sehingga kadarnya mutlak harus 0. Efeknya yang lambat dan tidak langsung terlihat atau sulit disadari membuat masyarakat tidak terlalu peduli dengan masalah formalin ini Heliana, 2008.

5.2 Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Formalin pada Buah Impor Setelah