9
g. Pengawet
h. Pengeras
i. Pewarna
j. Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa
k. Sekuestan
2. Bahan tambahan pangan yang dilarang a.
Natrium Tetraborat b.
Formalin c.
Minyak Nabati yang dibrominasi d.
Kloramfenikol e.
Kalium Klorat f.
Dietilpirokarbonat g.
Nitrofuranzon h.
P-Phenetilkarbamida i.
Asam Salisilat dan garamnya Selain bahan tambahan diatas, masih ada bahan tambahan kimia yang
dilarang seperti Rhodamin B pewarna merah, methanyl yellow pewarna kuning, dulsin pemanis sintesis, kalsium bromat pengeras.
2.2 Formalin
2.2.1 Pengertian Formalin
Menurut peraturan menteri kesehatan nomor 1168MenKesPERX1999, formalin merupakan bahan kimia yang penggunaannya dilarang untuk produk
makanan. Formalin merupakan nama dagang larutan formaldehida. Sebenarnya
Universitas Sumatera Utara
10
formalin adalah desinfektan yang aktif terhadap bakteri, virus dan cendawan serta berguna untuk mengawetkan specimen biologi dan mayat dan dibidang industri
digunakan pada tekstil, pupuk dan bahan kimia Senyawa ini termasuk golongan aldehid yang paling sederhana karena
hanya mempunyai satu atom karbon. Formalin yang biasa ditambahkan pada makanan adalah larutan 30-50 gas formaldehid, untuk stabilitas dalam larutan
formalin biasanya mengandung methanol 10-15. Ada beberapa hal yang menyebabkan pemakaian formalin untuk bahan tambahan makanan pengawet
meningkat, antara lain harganya yang jauh lebih murah dibanding pengawet lainnya, seperti natrium benzoate atau natrium sorbet. Selain itu, jumlah yang
digunakan tidak perlu sebesar pengawet lainnya, mudah digunakan untuk proses pengawetan karena bentuknya larutan, waktu pemrosesan pengawetan lebih
singkat, mudah didapatkan di toko bahan kimia dalam jumlah besar, dan rendahnya pengetahuan masyarakat produsen tentang bahaya formalin
Widyaningsih dan Erni, 2006. Formalin mempunyai kemampuan untuk mengawetkan makanan karena
gugus aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein membentuk senyawa methylene -NCHOH. Protein pada ikatan methylene ini tahan terhadap
kerusakan, baik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme maupun oksidasi Purawisastra dan Emma, 2011.
2.2.2 Karateristik Formalin
Formalin merupakan larutan jenuh formaldehid dalam air dengan kadar ±37. Larutan ini tidak berwarna dengan bau yang menusuk atau tajam. Jika
dibiarkan, terutama dalam keadaan dingin akan menjadi keruh dan dapat
Universitas Sumatera Utara
11
membentuk endapan. Di dalam larutan formalin biasanya ditambahkan 10-15 methanol sebagai stabilisator dan untuk mencegah polimerisasi. Titik didih larutan
formalin sebesar 96ºC dengan berat jenis 1,08 gml dan pH 2,8-4 Marlina, 2008. Menurut Cahyadi 2006 formalin merupakan cairan jernih yang tidak
berwarna atau hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk, uapnya merangsang selaput lendir hidung dengan tenggorokan, dan rasa membakar, dapat
bercampur dalam air dan alkohol, tetapi tidak bercampur dalam kloroform dan eter.
2.2.3 Kegunaan Formalin