Determinan Cedera Kepala Waktu

cedera kepala, dengan rata-rata korban yang meninggal sebanyak 18 per 100.000 penduduk. 35 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Woro tahun 2005 terhadap pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUP Fatmawati kebanyakan korban kecelakaan mengalami cedera kepala dengan kondisi yang parah 64,7. Kecelakaan banyak terjadi di siang hari, namun kecelakaan malam hari mempunyai proporsi lebih tinggi tingkat keparahan cederanya 59. 8 Waktu kejadian kecelakaan lalu lintas yang paling sering adalah antara pukul 07.00-12.00 WIB. 32

2.4.2. Determinan Cedera Kepala

Menurut teori Haddix, cedera dipengaruhi oleh faktor manusia host, penyebab agent, dan lingkungan environment. 15 Hasil penelitian Balitbang Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar separuh dari para korban kecelakaan lalu lintas berumur antara 20-39 tahun 47, suatu golongan umur yang paling aktif dan produktif. Sebanyak 74 dari korban sebagian besar adalah pria. Pekerjaan korban sebagian besar adalah buruh 25 dan 11 adalah pelajar dan mahasiswa. 32 Menurut WHO 2011 tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas jalan lebih tinggi pada kelompok usia muda, anak-anak dan orang muda di bawah usia 25 tahun mencapai lebih dari 30 dari mereka tewas dan terluka dalam kecelakaan lalu lintas. Dari usia muda tersebut, laki-laki lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas daripada perempuan, laki-laki muda di bawah usia 25 tahun hampir 3 kali lebih mungkin untuk terbunuh dalam kecelakaan mobil. 9 Universitas Sumatera Utara Berbagai faktor terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Ditemukan kontribusi masing-masing faktor, yaitu manusiapengemudi 75, kendaraan 5, kondisi jalan 5, dan faktor lainnya. a. Faktor manusia. Faktor manusia meliputi pemakai jalan, penumpang, dan pengemudi. Faktor pengemudi yang dimaksudkan adalah keterampilan mengemudi, gangguan kesehatan mabuk, mengantuk, letih, kepemilikan SIM, menaati peraturan dan rambu lalu lintas. Faktor penumpang yang dimaksudkan adalah jumlah muatan yang berlebihan. Faktor pemakai jalan bukan hanya pejalan kaki atau pengendara, tetapi ada juga pedagang kaki lima, sarana perparkiran, peminta-minta dan semacamnya. b. Faktor kendaraan. Lalu lintas jalan raya penuh dengan berbagai jenis kendaraan. Pertama kendaraan tidak bermotor yaitu: sepeda, becak, gerobak, delman. Kedua kendaraan bermotor yaitu: sepeda motor, roda tigabetor, mobil, bus, truk. Di antaranya kecelakaan lalu lintas paling sering pada kendaraan sepeda motor. c. Faktor jalanan. Faktor jalanan dapat berupa keadaan fisik jalan licin, berlubang-lubang, lurusberkelok, datarmendakimenurun dan rambu-rambu. Faktor lingkungan mencakup cuaca dan geografik, yaitu diduga bahwa dengan adanya kabut, hujan, terik matahari, jalan licin akan membawa resiko kecelakaan lalu lintas. 1 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Woro tahun 2005 terhadap pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUP Fatmawati proporsi cedera akibat kecelakaan lebih tinggi saat cuaca hujan 64,7 dibandingkan dengan cuaca cerah atau tidak hujan 26,9. 8 Universitas Sumatera Utara

2.5. Klasifikasi Cedera Kepala