CFR Waktu Kejadian Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu CFR Tingkat Keparahan Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Penyebab

Pada tabel 4.11. dapat dilihat bahwa CFR tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat adalah disebabkan KLL roda empat atau lebih sebesar 5,3, dan yang terendah disebabkan KLL roda tiga tidak dijumpai penderita yang meninggal.

4.12. CFR Waktu Kejadian Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu

Lintas Darat CFR waktu kejadian penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12. CFR Waktu Kejadian Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Waktu Kejadian WIB f Penderita f Kematian CFR 1. 00.01-06.00 17 0,0 2. 06.01-12.00 23 1 4,4 3. 12.01-18.00 36 0,0 4. 18.01-24.00 38 2 5,3 Pada tabel 4.12. dapat dilihat bahwa CFR tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat adalah pada waktu 18.01-34.00 sebesar 5,3, dan pada waktu 00.01-06.00 dan 12.01-18.00 tidak dijumpai penderita yang meninggal. Universitas Sumatera Utara

4.13. CFR Tingkat Keparahan Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan

Lalu Lintas Darat CFR tingkat keparahan penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13. CFR Tingkat Keparahan Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Tingkat Keparahan f Penderita f Kematian CFR 1. Ringan 85 0,0 2. Sedang 19 0,0 3. Berat 10 3 30,0 Pada tabel 4.13. dapat dilihat bahwa seluruh penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat yang meninggal termasuk pada tingkat keparahan berat dengan CFR=30.

4.14. Analisa Statistik

4.14.1. Waktu Kejadian Berdasarkan Penyebab

Proporsi penyebab penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan waktu kejadian di RSUD Dr.H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Distribusi Proporsi Waktu Kejadian Berdasarkan Penyebab pada Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Waktu Kejadian WIB Penyebab KLL Roda Dua KLL Roda Tiga KLL Roda Empat atau Lebih f f f 1. 00.01-06.00 8 12,6 2 15,3 3 15,8 2. 06.01-12.00 17 27,0 1 7,7 2 10,5 3. 12.01-18.00 19 30,2 6 46,2 6 31,6 4. 18.01-24.00 19 30,2 4 30,8 8 42,1 Total 63 100,0 13 100,0 19 100,0 Pada tabel 4.14. dapat dilihat bahwa dari 63 orang yang mengalami KLL roda dua diantaranya 8 orang 12,6 pada waktu 00.01-06.00, 17 orang 27,0 pada waktu 06.01-12.00, 19 orang 30,2 pada waktu 12.01-18.00, dan 19 orang 30,2 pada waktu 18.01-24.00. Dari 13 orang yang mengalami KLL roda tiga diantaranya 2 orang 15,3 pada waktu 00.01-06.00, 1 orang 7,7 pada waktu 06.01-12.00, 6 orang 46,2 pada waktu 12.01-18.00, dan 4 orang 30,8 pada waktu 18.01- 24.00. Dari 19 orang yang mengalami KLL roda empat atau lebih diantaranya 3 orang 15,8 pada waktu 00.01-06.00, 2 orang 10,5 pada waktu 06.01-12.00, 6 orang 31,6 pada waktu 12.01-18.00, dan 8 orang 42,1 pada waktu 18.01-24.00. Terdapat 6 sel 50,0 expected count yang besarnya kurang dari 5 sehingga uji chi-square tidak dapat dilakukan

4.14.2. Tingkat Keparahan Berdasarkan Penyebab

Proporsi penyebab penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan tingkat keparahan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Distribusi Proporsi Tingkat Keparahan Berdasarkan Penyebab pada Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Tingkat Keparahan Penyebab KLL Roda Dua KLL Roda Tiga KLL Roda Empat atau Lebih f f f 1 Ringan 49 77,8 11 84,6 13 68,4 2 Sedang 9 14,3 2 15,4 3 15,8 3 Berat 5 7,9 0,0 3 15,8 Total 63 100,0 13 100,0 19 100,0 Pada tabel 4.15. dapat dilihat bahwa dari 63 orang yang mengalami KLL roda dua diantaranya 49 orang 77,8 dengan tingkat keparahan ringan, 9 orang 14,3 dengan tingkat keparahan sedang, dan 5 orang 7,9 dengan tingkat keparahan berat. Dari 13 orang yang mengalami KLL roda tiga diantaranya 11 orang 84,6 dengan tingkat keparahan ringan, 2 orang 15,4 dengan tingkat keparahan sedang, dan 0 orang 0,0 dengan tingkat keparahan berat. Dari 19 orang yang mengalami KLL roda empat atau lebih diantaranya 13 orang 68,4 dengan tingkat keparahan ringan, 3 orang 15,8 dengan tingkat keparahan sedang, dan 3 orang 15,8 dengan tingkat keparahan berat. Terdapat 4 sel 44,4 expected count yang besarnya kurang dari 5 sehingga uji chi-square tidak dapat dilakukan.

4.14.3. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Tingkat Keparahan

Proporsi keadaan sewaktu pulang penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan tingkat keparahan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Tingkat Keparahan pada Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Kedaan Sewaktu Pulang Tingkat Keparahan Ringan Sedang Berat f f f 1. PBJ 47 55,3 12 63,2 0,0 2. PAPS 38 44,7 7 36,8 4 40,0 3. Meninggal 0,0 0,0 3 30,0 4. Rujuk 0,0 0,0 3 30,0 Total 85 100,0 19 100,0 10 100,0 Pada tabel 4.16. dapat dilihat bahwa dari 85 orang dengan tingkat keparahan ringan diantaranya 47 orang 55,3 yang PBJ, 38 orang 44,7 yang PAPS, 0 orang 0,0 yang meninggal, dan 0 orang 0,0 yang rujuk. Dari 19 orang dengan tingkat keparahan sedang diantaranya 12 orang 63,2 yang PBJ, 7 orang 36,8 yang PAPS, 0 orang 0,0 yang meninggal, dan 0 orang 0,0 yang rujuk. Dari 10 orang dengan tingkat keparahan berat diantaranya 0 orang 0,0 yang PBJ, 4 orang 40,0 yang PAPS, 3 orang 30,0 yang meninggal, dan 3 orang 30,0 yang rujuk. Terdapat 7 sel 58,3 expected count yang besarnya kurang dari 5 sehingga uji chi-square tidak dapat dilakukan.

4.14.4. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Sumber Biaya

Proporsi keadaan sewaktu pulang penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Tingkat Keparahan pada Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Kedaan Sewaktu Pulang Sumber Biaya Bukan Biaya Sendiri Biaya Sendiri f f 1. PBJ 35 64,8 24 40,0 2. PAPS 17 31,4 32 53,4 3. Meninggal 1 1,9 2 3,3 4. Rujuk 1 1,9 2 3,3 Total 85 100,0 19 100,0 Pada tabel 4.17. dapat dilihat bahwa dari 85 orang bukan biaya sendiri diantaranya 35 orang 64,8 yang PBJ, 17 orang 31,4 yang PAPS, 1 orang 1,9 yang meninggal, 1 orang 1,9 yang rujuk. Dari 19 orang biaya sendiri diantaranya 24 orang 40,0 yang PBJ, 32 orang 53,4 yang PAPS, 2 orang 3,3 yang meninggal, 2 orang 3,3 yang rujuk. Terdapat 4 sel 50,0 expected count yang besarnya kurang dari 5 sehingga uji chi-square tidak dapat dilakukan.

4.14.5. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya pada Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Sumber Biaya Lama Rawatan Rata-rata N X SD 1. Bukan biaya sendiri 54 5,02 3,809 2. Biaya sendiri 60 3,03 2,577 p= 0,001 Pada tabel 4.18. dapat dilihat bahwa dari 54 orang dengan bukan sumber biaya sendiri, lama rawatan rata-rata 5,02 5 hari dengan standar deviasi 3,809. Dari 60 orang dengan biaya sendiri, lama rawatan rata-rata 3,03 3 hari dengan satandar deviasi 2,577. Nilai probabilitas pada test homogenity of variance adalah 0,001 p0,05, artinya varians berbeda sehingga uji anova tidak dapat dilakukan.

4.14.6. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.19. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang pada Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi Tahun 2010-2011 No. Kedaan Sewaktu Pulang Lama Rawatan Rata-rata N X SD 1. PBJ 65 5,09 3,643 2. PAPS 43 2,51 2,240 3. Meninggal 3 3,67 2,517 4. Rujuk 3 1,00 0,000 p= 0,001 Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4.19. dapat dilihat bahwa dari 65 orang yang Pulang Berobat Jalan PBJ, lama rawatan rata-rata 5,09 5 hari dengan standar deviasi 3,643. Dari 43 orang yang Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS, lama rawatan rata-rata 2,51 3 hari dengan satandar deviasi 2,240. Dari 3 orang yang meninggal, lama rawatan rata- rata 3,67 4 hari dengan satandar deviasi 2,517. Dari 3 orang yang rujuk, lama rawatan rata-rata 1,00 1 hari dengan satandar deviasi 0,000. Nilai probabilitas pada test of homogenity of variance adalah 0,001 p0,05, artinya varians berbeda sehingga uji anova tidak dapat dilakukan. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Distribusi Proporsi Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu

Lintas Berdasarkan Sosiodemografi 5.1.1. Umur Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan umur di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.1. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Umur di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 Dari gambar 5.1. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan umur yaitu pada kelompok umur 16-24 tahun sebesar 39,5 dan proporsi yang terendah pada kelompok umur ≤15 tahun sebesar 15,8. 39,5 28,0 16,7 15,8 16-24 25-44 1 Universitas Sumatera Utara Hal ini disebabkan karena mayoritas penderita berada pada kelompok usia produktif yang memiliki mobilitas tinggi namun kesadaran menjaga keselamatan di jalan masih rendah. 1 Hal ini terjadi kemungkinan karena sebagian besar penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berusia 16-24 tahun yang umumnya masih berstatus pelajarmahasiswa. Hasil penelitian Revi 2008 dengan desain case series di RSUP. H. Adam Malik Medan juga mencatat penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas terbanyak pada kelompok umur 16-24 tahun 38,7. 41

5.1.2. Jenis Kelamin

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan jenis kelamin di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.2. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 67,5 32,5 laki-laki perempuan Universitas Sumatera Utara Dari gambar 5.2. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebesar 67,5 dan proporsi yang terendah adalah perempuan sebesar 32,5. Rasio laki-laki dibandingkan perempuan adalah 2:1. Hal ini kemungkinan disebabkan laki-laki lebih banyak berada di luar rumah dan di jalanan serta merupakan pengguna kendaraan terbanyak. Pada penelitian tentang kendaraan bermotor di Brazil menyatakan bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan sex rasio 4:1. 42 Hal ini juga sesuai dengan penelitian Wahyu 2007 di RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal dengan desain cross sectional yang mencatat penderita cedera kepala terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki 60,7. 43

5.1.3. Pekerjaan

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan pekerjaan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3. Diagram Bar Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 Dari gambar 5.3. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan pekerjaan adalah pelajarmahasiswa sebesar 32,5 dan proporsi terendah adalah pegawai swasta sebesar 7,0. Hal ini dapat terjadi kemungkinan karena sebagian besar penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berstatus pelajarmahasiswa yang umumnya berusia 16-24 tahun. Faktor usia berhubungan erat dengan perkembangan kejiwaan, usia dewasa muda perkembangan jiwanya belum stabil sehingga sering belum dapat mengendalikan emosi dirinya. Keadaan ini menyebabkan sikap yang kurang waspada, sehingga seringkali kurang memperhatikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain dalam berkendara. 42 32,5 18,4 16,7 9,6 7,9 7,9 7,0 5 10 15 20 25 30 35 P ropors i Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan penelitian Marti 2010 dengan desain case series yang mencatat bahwa proporsi pekerjaan terbesar penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat adalah pelajarmahasiswa sebanyak 41,2. 44

5.2. Penyebab

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan penyebab di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.4. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Penyebab di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 Dari gambar 5.4. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan penyebab adalah KLL roda dua sebesar 66,3 dan proporsi terendah adalah KLL roda tiga sebesar 13,7. 66,3 20,0 13,7 KLL roda dua KLL roda empat atau lebih KLL roda tiga Universitas Sumatera Utara Di antara berbagai jenis kendaraan, KLL paling sering terjadi pada kendaraan sepeda motor. 1 Hal ini kemungkinan terjadi karena jumlah sepeda motor di Sumatera Utara bertambah setiap hari dengan rata-rata kenaikan 20 setahun. Sepeda motor adalah kendaraan yang paling berkontribusi dalam KLL sebesar 88,52. 45

5.3. Waktu Kejadian