diderita pasien berkaitan dengan lamanya hari rawatan karena membutuhkan waktu lebih banyak untuk penyembuhan.
Penderita dengan tingkat keparahan berat tidak dirawat lama karena tidak menunggu dirawat hingga sembuh melainkan dirujuk, meninggal ataupun PAPS. Hal
ini sesuai dengan penelitian Marti 2010 dengan lama rawatan rata- rata penderita ≤ 5
hari.
44
5.7. Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane
Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5.8. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011
Dari gambar 5.8. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan keadaan sewaktu pulang
51,8 43,0
2,6 2,6
PBJ PAPS
meninggal rujuk
Universitas Sumatera Utara
adalah PBJ sebesar 51,8 dan proporsi terendah adalah meninggal serta rujuk sebesar 2,6.
Hal ini kemungkinan dapat terjadi karena penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat terbanyak dengan tingkat keparahan ringan, sehingga
penderita dapat pulang dan melanjutkan pengobatan rawat jalan namun penderita PAPS juga masih banyak kemungkinan karena pelayanan dan pengobatan yang
belum memadai. Hal ini sesuai dengan penelitian Riyadina 2007 di IGD RSUP Fatmawati
Jakarta yang mengunakan desain cross sectional yang mencatat bahwa 52,5 korban kecelakaan lalu lintas pulang berobat jalan.
8
Penelitian Revi 2008 dengan desain case series di RSUP. H. Adam Malik Medan juga menemukan 85,5 penderita
cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas pulang berobat jalan.
41
5.8. Sumber Biaya
Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi
tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.9. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD
Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011
Dari gambar 5.9. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan sumber biaya adalah
umum sebesar 52,6 dan proporsi terendah adalah jamkesda sebesar 8,8. Hal ini belum tentu ada kaitan antara sumber biaya dengan penderita cedera
kepala, hanya menunjukkan bahwa penderita yang berobat ke rumah sakit tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.
Hal ini sesuai dengan penelitian Riyadina 2007 di IGD RSUP Fatmawati Jakarta yang mengunakan desain cross sectional, dimana sumber biaya korban
kecelakaan lalu lintas sebesar 89,1 ditanggung sendiri.
8
Hal ini juga sesuai dengan penelitian Marti 2010 di RS Haji Medan dengan desain case series, yaitu penderita
cedera kepala terbanyak adalah sumber biaya umumbiaya sendiri 52,6.
44
52,6
21,1 17,5
8,8
umum askes
jamkesmas jamkesda
Universitas Sumatera Utara
5.9. CFR Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas