Kerangka Konsep Definisi Operasional

2.8.4. Pencegahan Tersier

5 Pencegahan tersier yaitu upaya mencegah komplikasi cedera kepala yang lebih berat atau kematian. Pencegahan tersier dapat dilakukan dengan melakukan rehabilitasi yang tepat, pemberian pendidikan kesehatan sekaligus konseling yang bertujuan untuk mengubah perilaku terutama perilaku berlalu lintas dan gaya hidup penderita. Rehabilitasi adalah bagian penting dari proses pemulihan penderita cedera kepala. Tujuan rehabilitasi setelah cedera kepala yaitu untuk meningkatkan kemampuan penderita untuk melaksanakan fungsinya di dalam keluarga dan di dalam masyarakat.

2.9. Kerangka Konsep

Karakteristik Penderita Cedera Kepala 1. Sosiodemografi Umur Jenis Kelamin Pekerjaan 2. Penyebab 3. Waktu kejadian 4. Tingkat keparahan 5. Lama rawatan rata-rata 6. Keadaan sewaktu pulang 7. Sumber biaya 8. CFR penderita cedera kepala

2.10. Definisi Operasional

2.10.1. Penderita cedera kepala adalah pasien yang mengalami suatu trauma mekanik pada kepala baik secara langsung atau tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial, baik temporer maupun permanen berdasarkan diagnosa Universitas Sumatera Utara dokter dan dinyatakan menderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat yang tercatat pada kartu status. 2.10.2. Umur adalah usia penderita yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. ≤ 15 tahun 2. 16-24 tahun 3. 25-44 tahun 4. ≥ 45 tahun 2.10.3. Jenis kelamin adalah ciri khas organ reproduksi yang dimiliki penderita seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. Laki-laki 2. Perempuan 2.10.4. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan oleh penderita seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. PNSTNIPolri 2. Pegawai swasta 3. Wiraswasta 4. IRT 5. PelajarMahasiswa 6. Tidak bekerja 2.10.5. Penyebab adalah kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan terjadinya cedera kepala pada korban seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. Kecelakaan lalu lintas KLL roda dua 2. Kecelakaan lalu lintas KLL roda tiga 3. Kecelakaan lalu lintas KLL roda empat atau lebih Universitas Sumatera Utara 2.10.6. Waktu kejadian adalah jam terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh penderita cedera kepala seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. 00.01-06.00 WIB 2. 06.01-12.00 WIB 3. 12.01-18.00 WIB 4. 18.01-24.00 WIB 2.10.7. Hari kejadian adalah hari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh penderita cedera kepala seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. Senin 2. Selasa 3. Rabu 4. Kamis 5. Jumat 6. Sabtu 7. Minggu 2.10.8. Tingkat keparahan adalah derajat keparahan yang dialami oleh penderita cedera kepala seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. Ringan GCS 13-15 2. Sedang GCS 9-12 3. Berat GCS 3-8 2.10.9. Lama rawatan rata-rata adalah jumlah hari rata-rata perawatan penderita cedera kepala seperti yang tertera pada kartu status. 2.10.10. Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi penderita sewaktu keluar dari rumah sakit seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. Pulang Berobat Jalan PBJ 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS 3. Meninggal 4. Rujuk Universitas Sumatera Utara 2.10.11.Sumber biaya adalah asal biaya yang digunakan penderita selama masa perawatan seperti yang tertera pada kartu status yang dikategorikan atas: 1. Askes 2. Jamkesmas 3. Jamkesda 4. Umum Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi: 1. Bukan biaya sendiri Askes, Jamkesmas, dan Jamkesda 2. Biaya sendiri Umum 2.10.12. CFR penderita cedera kepala adalah angka atau proporsi kefatalan akibat cedera kepala yang diperoleh dari hasil bagi antara jumlah kematian akibat cedera kepala dengan jumlah penderita cedera kepala dalam periode waktu yang sama tahun dikali dengan 100. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian