Siantar 52,3, Deli Serdang 51,8, dan Kota Padang Sidempuan 50,8 dan ada sebanyak 14,6 korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami cedera kepala di
Kota Tebing Tinggi.
18
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di RSUD DR. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi, jumlah penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat
yang dirawat inap tahun 2010-2011 sebanyak 114 orang. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita
cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahuinya karakteristik penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun
2010-2011.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan sosiodemografi antara lain: umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan penyebab.
c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan waktu kejadian.
d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan hari kejadian.
e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan tingkat keparahan.
f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan lama rawatan rata-rata.
g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita cedera kepala berdasarkan sumber biaya.
i. Untuk mengetahui CFR setiap tahun, penyebab, waktu kejadian, dan tingkat keparahan pada penderita cedera kepala.
j. Untuk mengetahui proporsi waktu kejadian berdasarkan penyebab. k. Untuk mengetahui proporsi tingkat keparahan berdasarkan penyebab.
l. Untuk mengetahui proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan tingkat keparahan.
Universitas Sumatera Utara
m. Untuk mengetahui proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan sumber biaya.
n. Untuk mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya.
o. Untuk mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi dalam mengelola perawatan penderita cedera kepala akibat kecelakaan
lalu lintas darat.
1.4.2. Sebagai bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat.
1.4.3. Menambah pengetahuan penulis tentang penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat dan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh
penulis selama di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Cedera Kepala
Cedera kepala adalah suatu trauma mekanik pada kepala baik secara langsung atau tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan
fisik, kognitif, fungsi psikososial, baik temporer maupun permanen.
21
Menurut Brain Injury Assosiation of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi
disebabkan oleh seranganbenturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan
fungsi fisik.
22
2.2. Anatomi Kepala
2.2.1. Kulit Kepala
23
Kulit kepala menutupi tengkorak, terdiri dari 5 lapisan yang disebut SCALP yaitu: skin atau kulit, connective tissue atau jaringan penyambung, aponneurosis atau
galea aponeurotika, loose connective tissue atau jaringan penunjang longgar dan pericranium.
2.2.2. Tengkorak
24
Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang disusun menjadi dua bagian, yaitu kranium atau kalvaria yang terdiri atas delapan tulang dan kerangka wajah
terdiri atas empat belas tulang. Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas yang dikenal sebagai kubah tengkorak, licin pada permukaan luar dan pada permukaan
Universitas Sumatera Utara
dalam ditandai dengan gili-gili dan lekukan supaya dapat sesuai dengan otak dan pembuluh darah. Permukaan bawah rongga dikenal sebagai dasar tengkorak atau
basis kranii. Permukaan ini ditembusi banyak lubang supaya dapat dilalui serabut saraf dan pembuluh darah.
2.2.3. Meningen
Meningen adalah jaringan membran penghubung yang melapisi otak dan medula spinalis. Ada tiga lapisan meningen yaitu:
a. Durameter lapisan luar Durameter adalah lapisan terluar meningen, merupakan lapisan yang liat,
kasar, dan terdiri atas jaringan ikat fibrisa yang melekat erat pada permukaan dalam kranium.
25
Durameter mempunyai dua lapisan membran, yaitu endosteal dan meningeal. Arteri-arteri meningen terletak antara durameter dan permukaan
dalam kranium ruang epidural. Pada cedera kepala, pembuluh-pembuluh vena yang berjalan pada permukan otak menuju sinus sagitalis superior di garis tengah
atau disebut bridging veins.
23
b. Selaput arakhnoid lapisan tengah Selaput arakhnoid merupakan lapisan yang tipis, tembus pandang, dan
seperti laba-laba.
25
Selaput ini dipisahkan dari durameter oleh ruang potensial, disebut spatium subdural dan dari piameter oleh spatium subarakhnoid yang terisi
oleh cairan serebrospinalis. c. Piameter lapisan dalam
Piameter adalah membran vaskular yang dengan erat membungkus otak, meliputi gyri dan masuk ke dalam sulci yang paling dalam, membran ini
Universitas Sumatera Utara
membungkus saraf otak dan menyatu dengan epineuriumnya. Arteri-arteri yang masuk ke dalam substansi otak juga diliputi oleh piameter.
23
Gambar 2.1 Lapisan Kranium
23
2.2.4. Otak
Otak adalah suatu bagian yang menarik dan kompleks dari anatomi manusia. Otak bertanggung jawab untuk banyak hal seperti memicu emosi dan sumber
informasi.
26
Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu: a. Otak besar cerebrum
Otak besar mempunyai dua hemisfer yang dihubungkan oleh korpus kallosum. Setiap hemisfer terdiri atas empat lobus yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a.1. Lobus frontal berfungsi sebagai aktivitas motorik, fungsi intelektual, emosi,
dan fungsi fisik. Pada lobus frontal bagian kiri terdapat area yang berfungsi sebagai pusat motorik bahasa.
a.2. Lobus parental terdapat sensori primer dari korteks, berfungsi sebagai proses
input sensori, sensasi posisi, sensasi raba, tekan, dan suhu ringan. a.3.
Lobus temporal mengandung area auditorus, tempat tujuan yang datang dari telinga. Berfungsi sebagai input perasa pendengaran, pengecap, penciuman, dan
proses memori. a.4.
Lobus oksipital mengandung area visual otak, berfungsi sebagai penerima informasi dan menafsirkan warna, refleks visual.
b. Otak kecil cerebellum Otak kecil besarnya kira-kira seperempat otak besar. Di antaranya dibatasi
oleh tentorium serebri. Fungsi utama otak kecil adalah koordinasi aktivitas muskular, kontrol tonus otot, mempertahankan postur, dan keseimbangan.
c. Batang otak truncus serebri Batang otak terdiri atas otak tengah mesencephalon, pons, dan medula
oblongata. Batang otak berfungsi dalam pengaturan refleks untuk fungsi vital tubuh. Otak tengah berfungsi sebagai stimulus pergerakan otot dari dan ke otak.
Pons menghubungkan otak tengah dengan medula oblongata, berfungsi sebagai pusat refleks pernapasan dan mempengaruhi tingkat karbon dioksida, dan aktivitas
vasomotor. Medula oblongata mengandung pusat refleks pernapasan, bersin, menelan, batuk, muntah, sekresi saliva, dan vasokonstriksi
25
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Anatomi Otak
26
2.2.5. Cairan Cerebrospinalis
25
Cairan cerebrospinalis banyak ditemukan dalam ventrikel, di saluran sentral medula spinalis dan di ruang arachnoid. Cairan ini merupakan penyaringan dari
darah, berupa plasma yang tidak berwarna, jernih, dan normalnya mengandung protein dan glukosa. Pada orang dewasa rata-rata diproduksi cairan cerebrospinalis
sebanyak 400-600 mlhari. Setelah bersirkulasi di otak dan medula spinalis, cairan cerebrospinalis
kemudian kembali ke otak dan diabsorbsi di vili arachnoid selanjutnya masuk ke sistem vena jugularis ke vena cava superior dan akhirnya masuk ke sirkulasi sistemik.
Fungsi dari cairan cerebrospinalis adalah untuk mempertahankan fungsi normal saraf seperti untuk nutrisi dan pengaturan lingkungan kimia susunan saraf pusat.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Penyebab Cedera Kepala
Penyebab umum cedera kepala yaitu karena kecelakaan lalu lintas, juga disebabkan karena hal lain seperti terjatuh, terpukul, serangan fisik, kecelakaan
industri, kecelakaan di rumah, kecelakaan kerja, olahraga, dan saat bermain.
27
Penyebab terpenting cedera kepala yang serius adalah kecelakaan lalu lintas 60 kematian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas merupakan akibat cedera
kepala.
28
Menurut penelitian Turner di New York tahun 1996, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 48-53 dari insidens cedera kepala, 20-28 karena terjatuh
dan 3-9 lainnya disebabkan tindak kekerasan, olahraga dan rekreasi.
22
2.4. Epidemiologi Cedera Kepala