2.5. Klasifikasi Cedera Kepala
2.5.1. Komosio Serebri geger otak
25
Komosio serebri adalah gangguan fungsi neurologik ringan tanpa adanya kerusakan struktur otak akibat cedera kepala. Gejala-gejala yang terjadi adalah mual,
muntah, nyeri kepala, hilangnya kesadaran kurang dari 10 menit atau tanpa diertai anamnesia retrogad yaitu hilangnya ingatan pada kejadiaan-kejadian sebelum
terjadinya kecelakaancedera.
2.5.2. Kontusio Serebri memar otak
25
Kontusio serebri adalah gangguan fungsi neurologik akibat cedera kepala yang disertai kerusakan jaringan otak tetapi kontinuitas otak masih utuh, Otak
mengalami memar dengan memungkinkan adanya daerah yang mengalami perdarahan. Gejala yang timbul lebih khas yaitu, penderita kehilangan gerakan,
kehilangan kesadaran lebih dari 10 menit
2.5.3. Hematoma Epidural
,
Hematoma epidural adalah suatu hematoma yang cepat terakumulasi di antara tulang tengkorak dan durameter, biasanya disebabkan oleh pecahnya arteri meningen
media.
36
Gejala yang ditimbulkan yaitu sakit kepala, konfusi, kejang, defisit lokal, koma, dan jika tidak diatasi akan membawa kematian.
Gejala neurologik yang terpenting adalah pupil mata anisokor perbedaan besarbentuk pupil mata, yaitu pupil melebar. Pada perjalanannya, pelebaran pupil
akan mencapai maksimal dan reaksi cahaya yang pada mulanya positif akan menjadi negatif.
37
Universitas Sumatera Utara
2.5.4. Hematoma Subdural
38
Hematoma subdural kebanyakan sering terjadi di atas konveksitas hemisfer, dimana kebebasan bergerak dari otak adalah paling besar dan lokasi yang relatif lebih
jarang adalah di daerah fosa posterior, dimana gerak lebih kecil. Kebanyakan hematoma subdural terjadi di bridging vein yang menghubungkan sistem vena dari
otak dengan sinus venosus yang tertutup dalam durameter. Hematoma subdural bisa akut atau kronik.
a. Hematoma subdural akut Biasanya ada hubungannya dengan cedera yang jelas dan sering kali disertai
laserasi robek atau kontusi memar otak. Timbulnya gejala pada umunya tertunda dan ditandai secara klinis oleh gangguan kesadaran yang fluktuatif. Hasil
dari hematoma subdural akut tergantung bukan saja hanya dari tindakan bedah tetapi juga dari luka pada otak di dekatnya.
b. Hematoma subdural kronik Hematoma subdural kronik terlihat paling sering pada pada orang tua dan
peminum alkohol. Pada penderita demikian biasanya didapatkan sedikit atrofi otak yang berakibat bertambah bebasnya pergerakan otak di dalam ruang tengkorak.
Gejala-gejalanya lebih kurang nyata, pemeriksaan CT scan sangat memudahkan diagnostik.
2.5.5. Hematoma Intraserebral