Tempat dan Waktu Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian Sumber Data

liii METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kec. Banyubiru dan Kec. Tengaran Kab. Semarang, serta kota Salatiga. Adapun waktu yang dibutuhkan adalah delapan bulan, yaitu mulai bulan September 2009 −April 2010, rinciannya sebagai berikut: N Kegiat an S O 2 N 2 D J F M 20 A 2 1 Observ asi aw al x 2 Pembu ata n pro pos al x x 3 Persiap an izin pe neli tia n -- x 4 Pengu mp ula n dat - x liv a 5 Analisi s dat a x x x xx 6 Verifik asi dat a xx 7 Penyus un an lap ora n x Tabel. 1 Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk dan strategi dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan secara nyata fakta-fakta yang ada. Penelitian dilakukan melalui wawancara, mencatat dan mengamati lokasi penelitian, sedangkan strategi yang digunakan adalah analisis isi. Peneliti menganalisis isi termasuk nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Adapun yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain cerita rakyat “Asal- usul Kota Salatiga”, “Rawa Pening” dan cerita rakyat “Sendang Senjaya”.

C. Sumber Data

H. B. Sutopo 2002: 50 ฀54 berpendapat bahwa jenis-jenis sumber data dalam penelitian kualitatif adalah narasumber atau informan, peristiwa atau aktivitas, tempat, benda, beragam gambar dan rekaman, serta dokumen atau arsip. Adapun sumber data pada penelitian ini antara lain narasumber, tempat, dan dokumen. Berikut penjelasannya. 1. Narasumber atau Informan 3 lv Narasumber yaitu orang atau warga yang memberikan informasi mengenai segala permasalahan atau segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Ia mempunyai kedudukan yang sama dengan peneliti. Ia tidak sekadar memberikan tanggapan yang diminta, namun juga bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang dimilikinya. Informan pada cerita rakyat “Asal-usul Kota Salatiga” adalah Didick Indaryanto, Jarwadi, Solsovicente dan Sri Wiji Supadmo. Informan cerita rakyat “Sendang Senjaya” antara lain Jasmin, Harjo Jasmin, dan Sumo Jajuli. Informan cerita rakyat “Rawa Pening” antara lain Pandiman, dan Hamid Zainuri. 2. Tempat atau lokasi Tempat berhubungan dengan keadaan tempat tinggal warga yang berkaitan dengan perilaku atau peristiwa yang terjadi, sikap dan pandangan masyarakat. Lokasi cerita rakyat “Asal-usul Kota Salatiga” di kota Salatiga. Lokasi cerita rakyat “Sendang Senjaya” di Dusun Jubug, Desa Tegalwaton, Kec. Tengaran, dan Kab. Semarang. Lokasi cerita rakyat “Rawa Pening” di Desa Kebondowo, Kec. Banyubiru dan Kab. Semarang. 3. Dokumen dan arsip Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tentang penelitian tersebut. Buku yang digunakan dalam cerita rakyat “Asal-usul Kota Salatiga” yaitu “Kisah Sunan Kalijaga dan Syekh Siti Jenar” dan “Hari Jadi Kota Salatiga 24 Juli 750 M”. Buku yang digunakan dalam cerita rakyat “Sendang Senjaya” adalah “Karebet: Kisah, Intrik dan Keteladanan”. Buku yang digunakan pada cerita rakyat ”Rawa Pening” adalah ”Bawang Merah-Bawang Putih dan Naga Baru Klinting”. Cerita narasumber diperoleh dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti yang berhubungan dengan cerita rakyat tersebut. Selain itu, ada pula foto-foto tentang objek penelitian, wawancara dan rekaman wawancara dari beberapa informan. lvi

D. Teknik Pengambilan Sampel