lx
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Deskripsi Lokasi Penelitian Kota Salatiga
a. Kondisi Geografis
1 Letak
Kota Salatiga
secara astronomi
terletak antara
110
o
.27’.56,81”– 110
o
.32’.4,64” BT dan 007
o
.17’ −007’.17’.23” LS.
Secara morfologis berada di daerah cekungan, Kaki Gunung Merbabu dan gunung-gunung kecil, seperti: Gajah Mungkur, Telomoyo, dan
Payung Rong. Selain itu, kota kecil ini juga terletak pada ketinggian 450
−825 m dari permukaan laut. Posisi semacam ini membuat Salatiga beriklim tropis, dengan suhu yang sejuk dan udara yang segar. Kota
Salatiga secara administratif terbagi menjadi 4 kecamatan dan 22 kelurahan, dengan luas 5.678,110 hektar atau 56 781 km
2
, yang terdiri dari 798,931 ha 14,07 adalah sawah, 4680,195 ha 82,43 lahan
kering dan 198,983 ha 3,50 lahan lainnya. 2
Batas Kota Salatiga dibatasi wilayah Kabupaten Semarang. Sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Pabelan Desa Pabelan, dan Desa Pejatan, dan Kecamatan Tuntang Desa Kesongo dan Desa Watu
Agung. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pabelan Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo, dan Desa Giawan, dan Kecamatan
Tengaran Desa Bener, Desa Tegal Waton, dan Desa Nyamat. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Getasan Desa Sumogawe,
Desa Samirono dan Desa Jetak, dan Kecamatan Tengaran Desa Patemon dan Desa Karang Duren. Sebelah barat berbatasn dengan
4
lxi Kecamatan Tuntang Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten dan
Desa Gedongan, dan Kecamatan Getasan Desa Polobogo. 3
Relief Kota Salatiga secara relief terdiri dari tiga bagian, yaitu:
pertama, daerah bergelombang ± 65, yang terdiri dari Kelurahan Dukuh, Ledok, Kutowinangun, Salatiga, Sidorero Lor, Bugel,
Kumpulrejo dan Kauman Kidol. Kedua, daerah miring ± 25, yang terdiri dari Kelurahan Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo
Kidol, Tingkir Lor, Pulutan, Kecandran, Randu Ancir, Tingkir Tengah dan Cebongan. Ketiga, daerah datar ± 10 yang terdiri dari Kelurahan
Kalicacing, Noborejo, Kalibening dan Blotongan. 4
Curah Hujan Curah hujan di Kota Salatiga pada tahun 2010 adalah 4.831
mm, dengan jumlah hari hujan 220 hari dan rata-rata curah hujan 22 mmhari. Curah hujan tertinggi tercatat sebesar 493 mm pada bulan
Januari dan hari hujan terbanyak adalah 23 hari pada bulan Maret.
b. Kondisi Demografis
1 Penduduk
Pada tahun 2009 jumlah penduduk kota Salatiga adalah 167.0333
jiwa. Jumlah
penduduk perempuan
lebih besar
dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Hal ini ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah
penduduk perempuan sebesar 97,69. Penduduk kota Salatiga belum menyebar secara merata di seluruh wilayah. Pada umumnya mereka
tinggal di daerah perkotaan. Rata-rata kepadatan penduduk kota Salatiga per kilometer persegi adalah 2,703 jiwa. Tahun 2009 juga
tercatat rata-rata penduduk per rumah tangga sebesar 3,62 jiwa. Peserta KB mencapai 21,700 peserta aktif, namun yang tercatat baru
lxii 3.797 peserta. Metode kontrasespi suntik paling banyak diminati, baik
peserta KB aktif maupun peserta KB baru. Hal ini karena dianggap paling aman untuk lebih jelasnya lihat di lampiran pada tabel 2.
2 Mata Pencaharian
Mata pencaharian utama penduduk kota Salatiga menurut dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Salatiga adalah sebagai
petani. Selain
itu, mata
pencaharian lain
seperti: pengusahawiraswasta, pegawai negeri, buruh industri, pedagang,
buruh bangunan, pengangkutan, pensiun dan lain-lain juga berkembang, namun tidak seluas bidang pertanian.
c. Kondisi Sosial Budaya
1 Pendidikan
Penduduk kota Salatiga yang bersekolah pada tahun ajaran 20082009 secara umum mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya siswa yang tercatat pada dinas pendidikan kota Salatiga dengan rasio murid dan guru sebesar 12. Kendala yang
muncul yaitu kurangnya sarana dan prasarana serta tenaga guru. Oleh karena itu diperlukan penyediaan sarana fisik dan tenaga guru
untuk menunjang pendidikan di kota Salatiga untuk lebih jelasnya lihat tabel 3 dan 4 yang terdapat di lampiran.
2 Agama dan Kepercayaan
Kehidupan beragama di kota Salatiga sangat harmonis. Hal ini terlihat dari toleransi dan tenggang rasa penduduknya dalam
menjalankan ibadah. Mereka menghormati antarsatu warga dengan yang lain. Berdasarkan data yang diperoleh sebagian besar
penduduk memeluk agama Islam 127.705 jiwa. Sisanya adalah
lxiii Kristen 23.679 jiwa, Katolik 12.738 jiwa, Budha 1.238 jiwa dan
Hindu 422 jiwa lihat lampiran pada tabel 5. 3
Tradisi Masyarakat Tradisi masyarakat kota Salatiga telah mengalami penurunan.
Hal ini karena adanya perkembangan zaman dan teknologi. Salah satu satu tradisi yang masih berkembang yaitu kenduri rakyat. Kenduri
rakyat merupakan tradisi yang dilaksanakan bertepatan dengan diadakannya kirab budaya dalam rangka peringatan hari jadi Kota
Salatiga 24 Juli setiap tahun. Kirab budaya diikiuti oleh wali kota Salatiga beserta seluruh jajarannya, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan
dengan mengenakan baju daerah. Perjalanan kirab ini dimulai dari rumah dinas wali kota Salatiga di Jalan Diponegoro No. 1 dan berakhir di
kantor wali kota di Jalan Sukowati. Di balai kota itulah kemudian dilakukan makan bersama antara rakyat, pejabat, dan tokoh agama.
2. Deskripsi Lokasi Penelitian Rawa Pening