28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL yang terdiri dari tiga faktor yaitu
tepung belalang, tepung beras dan tepung tapioka dengan 3 perlakuan menggunakan tepung beras, tepung belalang dan tepung tapioka dengan
perbandingan 60:20:20, 60:25:15 dan 60:30:10 dengan simbol A1, A2 dan A3 yang diulang sebanyak 2 kali pada saat proses pembuatan
rempeyek kacang hijau dengan modifikasi tepung belalang dengan maksud untuk memperkecil error atau kesalahan yang mungkin terjadi pada saat penimbangan
bahan yang digunakan dalam pembuatan rempeyek.
Tabel 3.1. Rincian perlakuan Perlakuan
Ulangan U 1
2
A1 Y11
Y21 A2
Y12 Y22
A3 Y13
Y23 Keterangan :
A1 : Rempeyek dengan penambahan tepung belalang 20, dan tepung tapioka
20 A2
: Rempeyek dengan penambahan tepung belalang 25, dan tepung tapioka 15
A3 : Rempeyek dengan penambahan tepung belalang 30, dan tepung tapioka
10 Y11 : Perlakuan A1 pada ulangan ke-1
Y21 : Perlakuan A1 pada ulangan ke-2 Y12 : Perlakuan A2 pada ulangan ke-1
Y22 : Perlakuan A2 pada ulangan ke-2 Y13 : Perlakuan A3 pada ulangan ke-1
Y23 : Perlakuan A3 pada ulangan ke-2
Universitas Sumatera Utara
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Proses pembuatan tepung belalang dilakukan di Desa Muara Botung Kecamatan Kotanopan Mandailing Natal karena belalang yang digunakan untuk
pembuatan tepung diperoleh di desa Muara Botung dan daya tahan hidup belalang tergolong singkat sehingga pembuatan tepung tidak memungkinkan dilakukan di
tempat lain ataupun laboratorium. Pengujian kandungan gizi dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. Sedangkan pelaksanaan uji daya terima
rempeyek kacang hijau dengan modifikasi tepung belalang dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU dengan panelis panelis tidak terlatih yaitu
mahasiswa FKM USU sebanyak 30 orang.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Januari sampai Mei 2016.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah rempeyek kacang hijau dengan modifikasi tepung belalang.
3.4 Definisi Operasional
1. Tepung belalang adalah tepung yang terbuat dari belalang kayu yang diawali dengan proses menyiram belalang dengan air mendidih, dicuci
bersih, ditiriskan, disangrai, dikeringkan dan dihaluskan. 2. Rempeyek yang dimodifikasi dengan tepung belalang adalah camilan yang
dibuat dari campuran tepung beras, tepung belalang dan tepung tapioka
Universitas Sumatera Utara
yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu dan diberi bahan pengisi biji kacang hijau.
3. Daya terima adalah tingkat kesukaan panelis terhadap rempeyek kacang dengan modifikasi tepung belalang yang meliputi indikator warna, aroma,
rasa dan tekstur yang dilakukan pada mahasiswa. 4. Warna adalah corak rupa yang dihasilkan oleh rempeyek kacang hijau
yang dimodifikasi dengan tepung belalang yang dirasakan secara subyektif oleh indera penglihatan.
5. Aroma adalah bau khas yang dihasilkan oleh rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang yang dibedakan oleh indera pencium.
6. Rasa adalah daya terima panelis terhadap rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang yang dirasakan secara subyektif oleh
indera pengecap. 7. Tekstur adalah konsistensi atau kerenyahan dari rempeyek kacang hijau
yang dimodifikasi dengan tepung belalang yang diukur secara subyektif oleh indera pengecap.
3.5 Alat dan Bahan 3.5.1 Alat