Tepung Tapioka Kacang Hijau

Tabel 2.2 Komposisi kimia tepung beras Komponen Nilai per 100 gram Protein g 7,0 Lemak g 0,5 Karbohidrat g 80,0 Air g 12,0 Posfor mg 140,0 Kalsium mg 5,0 Bagian yang dapat dimakan 100,0 Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I 1996.

2.4 Tepung Tapioka

Tepung tapioka merupakan tepung hasil olahan ubi kayu setelah melalui proses pengupasan, penghancuran, ekstrasi, penyaringan, penyedapan dan pengeringan Tjokrodikoesoemo, 1993. Tepung tapioka adalah granula pati yang banyak terdapat dalam sel ubi kayu. Tepung tapioka mengandung amilosa 17 dan amilopektin 83 dengan ukuran granula 3- 35 μm. Selisih antara amilosa dan amilopektin yang cukup tinggi ini, menyebabkan proses penyerapan air selama pemasakan cukup tinggi. Berdasarkan besar kecilnya air yang diserap dalam granula pati, akan menentukan daya kembang pada saat pemasakan. Semakin tinggi air terikat, semakin besar pula daya kembangnya. Kelebihan tepung tapioka adalah warnanya putih, mengandung mikroba rendah serta daya kembangnya yang tinggi Ernawati, 2003. Komposisi penyusun tepung tapioka dapat lihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Komposisi penyusun tepung tapioka Komponen Nilai per 100 gram Kalori kal 362,0 Protein gr 0,5 Lemak gr 0,3 Karbohidrat gr 86,9 Air mg 12,0 Sumber : Cahayaningrum 2001 Universitas Sumatera Utara

2.5 Kacang Hijau

Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean, green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama daerah, seperti artak Madura, kacang wilis Bali, buwe Flores, tibowang candi Makassar Astawan, 2009. Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan, atau kemerah-merahan, tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm-110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau Rukmana, 1997. Tabel 2.4 kandungan gizi kacang hijau Komponen Nilai per 100 gram Energi kalori 345,0 Protein g 22,0 Lemak g 1,2 Karbohidrat g 62,9 Air mg 10,0 Kalsium mg 125,0 Fosfor mg 320.0 Zat besi mg 6,7 Vitamin A SI 157,0 Vitamin C mg 6,0 Kalium mg 1132,0 Serat g 4,4 Sumber : Rukmana, 1997 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Kacang Hijau 2.6 Rempeyek Rempeyek merupakan salah satu makanan ringan yang sudah sangat akrab bagi masyarakat Indonesia. Segmen pasar rempeyek sangat luas, mulai dari masyarakat desa sampai kota, masyarakat menengah ke bawah sampai masyarakat menengah ke atas. Rempeyek merupakan makanan yang khas dan bila dibuat lebih menarik serta dikreasikan taburan isinya maka harga jual rempeyek akan menjadi meningkat Pereira, 2012. Rempeyek merupakan salah satu jenis makanan pelengkap dari kelompok camilan. Secara umum, rempeyek adalah camilan dari tepung beras dan tepung tapioka yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu terutama garam dan bawang putih, dan banyak rempeyek yang diberi bahan pengisi yang khas, biasanya biji kacang tanah, kacang ijo, kedelai, ketumbar, dan lain-lain. Peran tepung di sini adalah sebagai pengikat, pengisi Universitas Sumatera Utara dapat juga bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti ikan teri, ebi,udang kecil, jingking, atau laron Ayi, 2008. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pembuatan berbagai jenis rempeyek yaitu tekstur, warna, kandungan minyak dan masa simpannya untuk mempertahankan mutu sensoriknya. Semua faktor tersebut selain tergantung pada sifat bahan dasar juga tergantung pada proses pengolahannya Tursilawati, 1999.

2.7 Bahan Tambahan