Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

menghasilkan kerapuhan dan kerenyahan yang baik. Pengenalan penggunaan tepung belalang kepada masyarakat akan lebih efektif bila diterapkan sebagai bahan baku atau tambahan dalam pembuatan makanan yang sudah dikenal oleh masyarakat, salah satunya adalah rempeyek. Penetapan dengan perbandingan sebesar 20:20, 25:15, 30:10 ini dilakukan karena peneliti telah melakukan penelitian pendahuluan sebelum melakukan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, apabila persentase terlalu besar akan menghasilkan warna rempeyek menjadi coklat tua dan sangat kurang menarik, sedangkan jika persentase terlalu kecil maka tidak akan menambah pengaruh terhadap rasa, aroma, tekstur terhadap penambahan tepung belalang. Rempeyek merupakan salah satu makanan pendamping atau camilan yang sangat digemari masyarakat. Dengan alasan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “uji daya terima dan kandungan gizi rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang kayu”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimana daya terima dan kandungan gizi protein, lemak, kadar abu, kadar air, karbohidrat dan kalsium rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya terima dan kandungan gizi rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang kayu.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penganekaragaman suatu produk dari pemanfaatan belalang yang diolah dalam pembuatan rempeyek. 2. Memberi informasi mengenai cara pembuatan dan kandungan gizi dari rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang. 3. Sebagai salah satu usaha penganekaragaman pangan dari pemanfaatan tepung belalang. 4. Sebagai salah satu upaya mengurangi populasi belalang yang menjadi hama bagi pertanian. Universitas Sumatera Utara iii ABSTRAK Belalang kayu Melanoplus cinereus selama ini hanya dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat dengan digoreng dan disajikan dengan nasi hangat padahal kandungan proteinnya sangat tinggi. Tepung belalang kayu dapat dijadikan bahan tambahan dalam pembuatan rempeyek untuk menambah kandungan gizi didalamnya. Rempeyek merupakan salah satu camilan yang sangat disukai masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima dan kandungan gizi rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang kayu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan tiga faktor dan tiga perlakuan yaitu tepung beras, tepung belalang dan tepung tapioka A1 60:20:20, A2 60:25:15, A3 60:30:10. Uji daya terima dilakukan terhadap 30 mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan analisis zat gizi dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. Hasil uji organoleptik terhadap warna, aroma, dan rasa yang paling disukai adalah rempeyek dengan campuran tepung belalang kayu 20 dan tepung tapioka 20. Sedangkan hasil uji organoleptik terhadap tekstur yang paling disukai adalah rempeyek dengan campuran tepung belalang kayu 30 dan tepung tapioka 10. Berdasarkan analisis sidik ragam, rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi tepung belalang dengan berbagai tingkat perbandingan memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap warna, aroma dan rasa. Sedangkan untuk karakteristik tekstur tidak memberi pengaruh yang berbeda nyata pada rempeyek yang dihasilkan. Hasil analisis kandungan gizi ketiga perlakuan mengandung protein sebesar 14,40, 17,20, 19,00, lemak sebesar 29,80, 28,20, 27,90, kadar abu sebesar 4,51, 3,91, 4,27, kadar air sebesar 6,23, 5,40, 4,93, karbohidrat sebesar 41,10, 41,70, 40,40 dan kalsium sebesar 216 mg, 240 mg, 205 mg. Disarankan agar rempeyek kacang hijau dengan modifikasi tepung belalang ini dapat dijadikan makanan camilan pada anak ataupun keluarga karena biaya pembuatan tergolong murah dan dapat menyumbang protein yang cukup besar dari kebutuhan perhari untuk mencegah terjadinya kekurangan protein. . Kata Kunci : Tepung Belalang Kayu, Rempeyek, Daya Terima, Kandungan Gizi Universitas Sumatera Utara iv ABSTRACT Wood locust Melanoplus cinereus have only utilized a small portion of society with fried and served with warm rice when the protein content is very high. Wood locust flour can be used as ingredient in making peanut brittle to increase the nutrient content in it. Peanut brittle is a snack highly appreciated by the public. This research purpose to determine the acceptability test and nutrient composition of peanut brittle green beans modified with the wood lacust flour. The type of research was an experiment conducted by completely randomized design using three factors and with three treatments, the treatmens are the addition of rice flour, locust flour and tapioca flour with treatments A1 60: 20: 20, A2 60: 25: 15, A3 60: 30: 10. The acceptability carried out on 30 panelists from Public Health Faculty, nutrient analysis was tested in Laboratory of Industrial Research and Standarization Agency Medan. The results organoleptic test based on color, aroma and taste the most preferred is a peanut brittle with a mixture of locust wood flour 20 and tapioca flour20. While the results of organoleptic test against the most preferred texture is peanut brittle with a mixture of locust wood flour 30 and tapioca flour 10. Based on the analysis of variance, peanut brittle green beans locust flour modified with various levels of comparison gives a significantly different effect on the color, aroma and flavor. As for the texture characteristics do not give a significantly different effect on the resulting peanut brittle. The result of nutrional content analysis showed that three treatments has content of protein by 14.40, 17.20, 19.00, fat by 29.80, 28.20, 27.90, ash content of 4.51, 3.91, 4.27, water content of 6.23, 5.40, 4, 93, carbohydrates by 41.10, 41.70, 40.40 and calcium 216 mg, 240 mg, 205 mg. It is recommended that peanut brittle green beans with modified wood locust flour can be used as a snack food on children or families because the cost of making is classified as cheap and can contribute to the protein that is large enough from the needs of daily to prevent protein deficiency. Keywords: Wood Locust Flour, Brittle, Acceptability, Nutrient Composition Universitas Sumatera Utara UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI REMPEYEK KACANG HIJAU YANG DIMODIFIKASI DENGAN TEPUNG BELALANG KAYU Melanoplus cinereus SKRIPSI Oleh : LIZA MEILIDA NASUTION NIM. 121000161 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 Universitas Sumatera Utara UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI REMPEYEK KACANG HIJAU YANG DIMODIFIKASI DENGAN TEPUNG BELALANG KAYU Melanoplus cinereus Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat OLEH LIZA MEILIDA NASUTION NIM. 121000161 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 Universitas Sumatera Utara i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI REMPEYEK KACANG HIJAU YANG DIMODIFIKASI DENGAN TEPUNG BELALANG KAYU Melanoplus cinereus ” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini. Medan, Juli 2016 Yang membuat pernyataan Liza Meilida Nasution NIM. 121000161 Universitas Sumatera Utara ii HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan Judul UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI REMPEYEK KACANG HIJAU YANG DIMODIFIKASI DENGAN TEPUNG BELALANG KAYU Melanoplus cinereus Yang disiapkan dan dipertahankan oleh : Liza Meilida Nasution NIM. 121000161 Disahkan oleh : Komisi Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Dra. Jumirah, Apt, M.Kes Fitri Ardiani, SKM, MPH NIP.19580315 198811 2 001 NIP.19820729 200812 2 002 Medan, Juli 2016 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dekan Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si NIP.19680320 199308 2 001 Universitas Sumatera Utara iii ABSTRAK Belalang kayu Melanoplus cinereus selama ini hanya dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat dengan digoreng dan disajikan dengan nasi hangat padahal kandungan proteinnya sangat tinggi. Tepung belalang kayu dapat dijadikan bahan tambahan dalam pembuatan rempeyek untuk menambah kandungan gizi didalamnya. Rempeyek merupakan salah satu camilan yang sangat disukai masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima dan kandungan gizi rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi dengan tepung belalang kayu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan tiga faktor dan tiga perlakuan yaitu tepung beras, tepung belalang dan tepung tapioka A1 60:20:20, A2 60:25:15, A3 60:30:10. Uji daya terima dilakukan terhadap 30 mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan analisis zat gizi dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. Hasil uji organoleptik terhadap warna, aroma, dan rasa yang paling disukai adalah rempeyek dengan campuran tepung belalang kayu 20 dan tepung tapioka 20. Sedangkan hasil uji organoleptik terhadap tekstur yang paling disukai adalah rempeyek dengan campuran tepung belalang kayu 30 dan tepung tapioka 10. Berdasarkan analisis sidik ragam, rempeyek kacang hijau yang dimodifikasi tepung belalang dengan berbagai tingkat perbandingan memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap warna, aroma dan rasa. Sedangkan untuk karakteristik tekstur tidak memberi pengaruh yang berbeda nyata pada rempeyek yang dihasilkan. Hasil analisis kandungan gizi ketiga perlakuan mengandung protein sebesar 14,40, 17,20, 19,00, lemak sebesar 29,80, 28,20, 27,90, kadar abu sebesar 4,51, 3,91, 4,27, kadar air sebesar 6,23, 5,40, 4,93, karbohidrat sebesar 41,10, 41,70, 40,40 dan kalsium sebesar 216 mg, 240 mg, 205 mg. Disarankan agar rempeyek kacang hijau dengan modifikasi tepung belalang ini dapat dijadikan makanan camilan pada anak ataupun keluarga karena biaya pembuatan tergolong murah dan dapat menyumbang protein yang cukup besar dari kebutuhan perhari untuk mencegah terjadinya kekurangan protein. . Kata Kunci : Tepung Belalang Kayu, Rempeyek, Daya Terima, Kandungan Gizi Universitas Sumatera Utara iv ABSTRACT Wood locust Melanoplus cinereus have only utilized a small portion of society with fried and served with warm rice when the protein content is very high. Wood locust flour can be used as ingredient in making peanut brittle to increase the nutrient content in it. Peanut brittle is a snack highly appreciated by the public. This research purpose to determine the acceptability test and nutrient composition of peanut brittle green beans modified with the wood lacust flour. The type of research was an experiment conducted by completely randomized design using three factors and with three treatments, the treatmens are the addition of rice flour, locust flour and tapioca flour with treatments A1 60: 20: 20, A2 60: 25: 15, A3 60: 30: 10. The acceptability carried out on 30 panelists from Public Health Faculty, nutrient analysis was tested in Laboratory of Industrial Research and Standarization Agency Medan. The results organoleptic test based on color, aroma and taste the most preferred is a peanut brittle with a mixture of locust wood flour 20 and tapioca flour20. While the results of organoleptic test against the most preferred texture is peanut brittle with a mixture of locust wood flour 30 and tapioca flour 10. Based on the analysis of variance, peanut brittle green beans locust flour modified with various levels of comparison gives a significantly different effect on the color, aroma and flavor. As for the texture characteristics do not give a significantly different effect on the resulting peanut brittle. The result of nutrional content analysis showed that three treatments has content of protein by 14.40, 17.20, 19.00, fat by 29.80, 28.20, 27.90, ash content of 4.51, 3.91, 4.27, water content of 6.23, 5.40, 4, 93, carbohydrates by 41.10, 41.70, 40.40 and calcium 216 mg, 240 mg, 205 mg. It is recommended that peanut brittle green beans with modified wood locust flour can be used as a snack food on children or families because the cost of making is classified as cheap and can contribute to the protein that is large enough from the needs of daily to prevent protein deficiency. Keywords: Wood Locust Flour, Brittle, Acceptability, Nutrient Composition Universitas Sumatera Utara v KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Daya Terima dan Kandungan Gizi Rempeyek Kacang Hijau yang dimodifikasi dengan Tepung Belalang Kayu Melanoplus Cinereus ”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Amlan dan Ibunda Almh. Arfah yang tiada henti memberikan doa, kasih sayang, perhatian dan motivasi serta dukungan kepada penulis dalam menuliskan skripsi ini. Selanjutnya tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara

3. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si selaku Ketua Departemen Gizi

Kesehatan Masyarakat FKM USU

4. Dra. Jumirah Apt, M.Kes selaku dosen pembimbing I dan ketua penguji

yang selalu sabar dalam memberikan pengarahan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini Universitas Sumatera Utara