Belalang kayu Melanoplus cinereus

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belalang kayu Melanoplus cinereus

Belalang kayu Melanoplus cinereus adalah serangga berwarna hijau atau coklat berkaki belakang lebih panjang yang dipakai untuk loncat yang termasuk ordo Orthoptera. Menurut Entomological Society of America, belalang merupakan sumber protein yang lebih baik dibandingkan sapi, ayam, ataupun babi. Dan yang tidak kalah pentingnya belalang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah, jadi tidak perlu merasa was-was terkena sakit jantung Estiara, 2011. Gambar 2.1 Belalang Kayu Sumber : https:www.google.co.idsearch?q=belalang+kayusource Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kusmaryani 2005, kadar protein tepung belalang kayu Melanoplus cinereus lebih tinggi dibanding tepung udang windu Panaeneous Monodon dengan kadar masing-masing 17,922 dan 9,846 . Beberapa bahan dasar makanan yang merupakan sumber protein juga dapat dibuat tepung. Sebagai bahan baku berbagai olahan makanan, tepung Universitas Sumatera Utara memiliki beberapa keistimewaan, antara lain rasa yang sama dengan bahan dasar pembuatnya, dapat disimpan lama dan praktis dalam penggunaannya. Belalang adalah binatang serangga yang bagi banyak orang lebih sering di cap sebagai hama dan bukan bahan makanan bergizi apalagi berprotein. Bahkan di beberapa daerah, mengkonsumsi belalang lebih identik dengan kemiskinan rakyat di daerah tandus dan kering. Di beberapa negara, seperti Zimbabwe dan Etiopia belalang sudah menjadi makanan rakyat dengan mengolahnya menjadi tepung sebagai bahan kue karena rasanya yang mirip dengan udang. Bahkan bagi banyak warga di negara Afrika, belalang termasuk serangga yang penting sebagai sumber protein Huis dkk, 2013. Belalang merupakan salah satu makanan alternatif yang dapat dikonsumsi karena ketersediaannya banyak dan sebagian besar belalang dapat dikonsumsi. Delapan puluh jenis belalang dapat dikonsumsi secara aman. Belalang biasa ditangkap pada malam atau pagi hari ketika suhu udara sejuk. Beberapa negara di bagian Afrika Barat sering menjualnya di pasar tradisional sebagai makanan ringan Huis dkk, 2013. Belalang dapat dijadikan salah satu sumber makanan alternatif karena ketersediaannya yang banyak, bisa dijadikan pangan primer dilihat dari pandangan ekologi. Belalang dapat dijual dan disimpan setelah dikeringkan terlebih dahulu Blasquez dkk, 2012. Menurut penelitian Wang 2007, dalam 1 kg belalang mengandung protein sebanyak 654,2 gr, lemak 83,0 gr, dan kitin 87,3 gr pada berat kering. Kandungan asam amino belalang terutama jenis asam amino lisin, metionin dan sistein memiliki kandungan yang lebih tinggi dibandingkan ikan. Apabila Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan jenis serangga lainnya belalang memiliki kandungan asam amino yang lengkap karena dibeberapa jenis serangga memiliki defisiensi asam amino metionin, sistein dan lisin. Seratus gram bagian belalang mentah yang dapat dimakan mengandung protein 26,8, lemak 3,8, karbohidrat 5,5, serat 2,4, air 62,7, dan energi 170 kkal. Seratus gram bagian belalang kering yang dapat dimakan mengandung protein 62,2, lemak 10,4, karbohidrat 15,8, air 7, dan energi 420 kkal Koswara, 2002. Menurut penelitian Kusmaryani 2005, tepung belalang kayu Melanoplus cinereus mempunyai nilai protein yang lebih tinggi dari tepung udang windu Panaeneous Monodon. Kadar protein tepung belalang kayu sebesar 17,922 sedangkan tepung udang windu hanya 9,846 . Tabel 2.1 kandungan gizi belalang dan tepung belalang Kandungan gizi Belalang Tepung belalang Mentah Kering Protein 26,8 62,2 33,1 Lemak 3,8 10,4 18,7 Karbohidrat 5,5 15,8 Air 62,7 7,0 8,9 Energi kkal 170,0 420,0 Sumber : Koswara 2002 dan Wang 2007

2.2 Pengolahan Tepung Belalang