Hasil Observasi Perilaku Tidak Aman pada Informan I

34 tanpa wewenang, menggunakan peralatan yang tidak sesuai, memperbaiki peralatan yang sedang beroperasi dan bekerja dibawah pengaruh alkohol dan obat- obatan.

a. Hasil Observasi Perilaku Tidak Aman pada Informan I

Pada informan I berdasarkan hasil observasi, tidak melakukan perilaku tidak aman ke-1, yaitu pekerjaan tanpa wewenang. Alasannya karena sudah bekerja sesuai dengan keahlian atau tugas pokok masing-masing, dimana tugas informan I ini sebagai pembuat kerangka perabot. Akan tetapi, informan I melakukan perilaku tidak aman ke-2 yaitu gagal dalam memberi peringatan. Alasannya karena fokus pada pekerjaan masing- masing atau pribadi, sehingga tidak memperhatikan yang lainnya. Informan I juga diketahui melakukan perilaku tidak aman ke-3, yaitu gagal dalam mengamankan. Alasannya karena tidak ada pengumuman yang mudah dibaca yang ditempelkan pada mesin peralatan sekitar tempat kerja. Selain itu, informan I juga melakukan perilaku tidak aman ke-4, yaitu bekerja dengan kecepatan berbahaya. Hal ini dapat dilihat pada saat informan I mengikis rotan menggunakan pisau dengan cepat tanpa takut tangan terlukatersayat. Dari hasil observasi, informan I tidak melakukan perilaku tidak aman ke-5, yaitu membuat alat pengaman tidak berfungsi dengan alasan tidak memiliki alat pengaman. Dan juga tidak melakukan perilaku tidak aman ke-6, yaitu menghilangkan alat pengaman dengan alasan tidak pernah diberi alat pengaman. Begitu juga perilaku tidak aman ke-7 dan 8, informan I tidak melakukan perilaku tidak aman ke-7, yaitu menggunakan peralatan yang rusak dengan alasan Universitas Sumatera Utara 35 peralatan-peralatan dalam keadaan cukup baik. Tidak melakukan perilaku tidak aman ke-8, yaitu menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan alasan peralatan yang digunakan tidak terlalu banyak jenisnya, akan tetapi cukup untuk setiap jenis pekerjaan. Akan tetapi diketahui kemudian bahwa informan I melakukan perilaku tidak aman pada perilaku tidak aman ke-9, 10, 11, 12 dan 13. Pada perilaku tidak aman ke-9, diketahui bahwa informan I melakukan perilaku tidak aman ke-9, yaitu tidak menggunakan APD dengan benar, misalnya tidak menggunakan sarung tangan, masker dan sepatu, sementara dilokasi kerja banyak serpihan kayu dan paku berserakan. Melakukan perilaku tidak aman ke-10 yaitu pengisian yang tidak sesuai dengan alasannya mengangkat bahan-bahan pembuatan kerangka perabot terlalu banyak untuk menghemat waktu. Kemudian melakukan perilaku tidak aman ke-11, yaitu penempatan yang tidak tepat, dapat dilihat ketika informan I menaruh peralatan di sembarang tempat, rotan yang akan dikerjakan dan yang sudah diselesaikan juga sembarang tempat, demikian juga penempatan sampah, pekerja membuang di sembarang tempat, sehingga berserakan. Melakukan perilaku tidak aman ke-12, yaitu cara mengangkat yang salah seperti pada saat pekerja mengangkat kerangka rotan dengan cara memikul pada sebelah bahu dan hanya menggunakan 1 tangan. Terakhir diketahui bahwa informan I melakukan perilaku tidak aman ke-13, yaitu posisi atau sikap tubuh yang salah. Ini dikarenakan kursi yang dipakai terlalu rendah sehingga pekerja terlalu membungkuk. Universitas Sumatera Utara 36 Informan I tidak pernah melakukan perilaku tidak aman ke-14, yaitu memperbaiki peralatan yang sedang beroperasi. Akan tetapi informan I diketahui melakukan perilaku tidak aman ke-15, yaitu berkelakar atau bersenda gurau saat bekerja. Pekerja mengakui sesekali melakukannya, tergantung banyak tidaknya pekerjaan. Pada perilaku tidak aman ke-16 diketahui bahwa informan I tidak melakukan perilaku tidak aman ini, yaitu bekerja di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, hanya saja informan I diketahui merokok pada saat melakukan pekerjaan. Dari hasil observasi ditemukan bahwa secara keseluruhan informan I diketahui melakukan 9 perilaku tidak aman dari total 16 perilaku tidak aman yang diobservasi.

b. Hasil Observasi Perilaku Tidak Aman pada Informan II