Menghilangkan Alat Pengaman Menggunakan Peralatan yang Rusak

50

5.5. Membuat Alat Pengaman Tidak Berfungsi

Pada perilaku tidak aman ke-5 yaitu membuat alat pengaman tidak berfungsi, dilakukan oleh 2 pekerja lainnya karena pekerja mengeluh, misalnya apabila mereka memakai alat pengaman akan memperlambat pekerjaan mereka. Sedangkan 5 pekerja lainnya tidak melakukan perilaku tidak aman ini dengan alasan di lokasi kerja tidak tersedia alat pengaman. Menurut International Labour Office 1989, membuat alat pengaman tidak berfungsi adalah membuat alat dan sistem pengaman tidak beroperasi dengan cara yang benar sesuai dengan metode yang ditentukan. Pada beberapa kasus, alat pengaman yang dapat menghambat efisiensi produksi dan menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja, dapat mendorong pekerja untuk menyingkirkan atau merusak alat pengaman tersebut. Membuat alat pengaman menjadi tidak berfungsi sangat berbahaya, karena kegunaannya sebagai pengaman pun akan hilang sehingga dapat menimbulkan resiko terjadinya kontak antara pekerja dengan alat berbahaya.

5.6. Menghilangkan Alat Pengaman

Pada perilaku tidak aman ke-6 yaitu menghilangkan alat pengaman, dilakukan oleh 2 pekerja dengan alasan pernah diberikan, tetapi hilang karena tidak menjaga alat pengaman dengan baik. Sedangkan 5 pekerja lainnya tidak melakukan perilaku tidak aman ini dengan alasan tidak pernah diberi alat pengaman. Menurut O’Brie 1974 dalam Hellianty 2009 ,Tujuan alat pengaman Safety Device dipasang pada fasilitas kerja atau mesin yang berbahaya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan untuk menjamin keselamatan para pekerja. Peralatan pengaman merupakan peralatan keselamatan kerja yang Universitas Sumatera Utara 51 dipasang pada tempat-tempat tertentu dan berfungsi untuk memberi keamanan tambahan bagi para pekerja. Menghilangkan alat pengaman adalah melenyapkan atau membuat supaya hilang peralatan keamanan tambahan bagi para pekerjayang dipasang pada tempat-tempat tertentu.

5.7. Menggunakan Peralatan yang Rusak

Pada perilaku tidak aman ke-7 yaitu menggunakan peralatan yang rusak, dilakukan oleh 1 pekerja misalnya, menggunakan obeng yang tumpul. Sedangkan 6 pekerja lainnya tidak melakukan perilaku tidak aman ini karena peralatan- peralatan yang digunakan oleh pekerja telah disediakan oleh Toko Mulia Rattan, dan semua dalam cukup baik. Menurut pendapat Silalahi 1995, menggunakan peralatan yang rusak adalah mengoperasikan peralatan kerja yang tidak berfungsi dengan baik dan tidak dalam kondisi layak pakai. Menggunakan peralatan kerja yang sudah tidak layak pakai dapat membahayakan keselamatan pekerja. Oleh karena itu, semua peralatan harus dirawat menurut kondisi dari peralatan tersebut dan bukan waktu pemakaian. Tanpa perawatan yang teratur, keadaan peralatan berubah menjadi salah satu faktor bahaya. Jadi, perawatan yang tidak teratur adalah perbuatan yang berbahaya karena dapat menimbulkan keadaan berbahaya.

5.8. Menggunakan Peralatan yang Tidak Sesuai