36
Informan I tidak pernah melakukan perilaku tidak aman ke-14, yaitu memperbaiki peralatan yang sedang beroperasi. Akan tetapi informan I diketahui
melakukan perilaku tidak aman ke-15, yaitu berkelakar atau bersenda gurau saat bekerja. Pekerja mengakui sesekali melakukannya, tergantung banyak tidaknya
pekerjaan. Pada perilaku tidak aman ke-16 diketahui bahwa informan I tidak melakukan perilaku tidak aman ini, yaitu bekerja di bawah pengaruh alkohol atau
obat-obatan, hanya saja informan I diketahui merokok pada saat melakukan pekerjaan.
Dari hasil observasi ditemukan bahwa secara keseluruhan informan I diketahui melakukan 9 perilaku tidak aman dari total 16 perilaku tidak aman yang
diobservasi.
b. Hasil Observasi Perilaku Tidak Aman pada Informan II
Pada informan II berdasarkan hasil observasi, tidak melakukan perilaku tidak aman ke-1, yaitu pekerjaan tanpa wewenang dengan alasannya karena sudah
bekerja sesuai dengan tugas masing-masing, dimana tugas Informan II ini sama dengan Informan I, yaitu sebagai pembuat kerangka perabot.
Kemudian diketahui bahwa informan II melakukan perilaku tidak aman ke-2, 3 dan 4. Pada perilaku tidak aman ke-2 yaitu gagal dalam memberi
peringatan, informan II beralasan fokus pada pekerjaan masing-masing atau pribadi, sehingga tidak memperhatikan yang lainnya. Perilaku tidak aman ke-3,
yaitu gagal dalam mengamankan, informan II beralasan karena tidak ada pengumuman yang mudah dibaca yang ditempelkan pada mesinperalatansekitar
tempat kerja. Pada perilaku tidak aman ke-4, yaitu bekerja dengan kecepatan
Universitas Sumatera Utara
37
berbahaya, dapat dilihat ketika sedang memakai bor dan menggergaji dengan sembarangan tanpa memperdulikan resiko, misalnya terkena tangan.
Dari hasil observasi juga diketahui bahwa informan II tidak melakukan perilaku tidak aman ke-5, 6, 7 dan 8. Tidak melakukan perilaku tidak aman ke-5,
yaitu membuat alat pengaman tidak berfungsi dengan alasan tidak memiliki alat pengaman. Tidak melakukan perilaku tidak aman ke-6, yaitu menghilangkan alat
pengaman dengan alasan tidak pernah diberi alat pengaman. Tidak melakukan perilaku tidak aman ke-7, yaitu menggunakan peralatan yang rusak. Informan II
mengakui bahwa menggunakan peralatan yang cukup baik. Tidak melakukan perilku tidak aman ke-8, yaitu menggunakan peralatan yang tidak sesuai.
Alasannya, peralatan yang digunakan tidak terlalu banyak jenisnya, akan tetapi cukup untuk setiap jenis pekerjaan.
Melakukan perilaku tidak aman ke-9, yaitu tidak menggunakan APD dengan benar, misalnya tidak menggunakan sarung tangan, masker dan sepatu,
sementara dilokasi kerja banyak serpihan kayu dan paku berserakan. Tidak melakukan perilaku tidak aman ke-10 yaitu pengisian yang tidak sesuai.
Melakukan perilaku tidak aman ke-11, yaitu penempatan yang tidak tepat dengan membuang sampah di sembarang tempat. Tidak melakukan perilaku tidak aman
ke-12, yaitu cara mengangkat yang salah. Pekerja mengakui sudah melakukan hal yang tepat, yaitu mengangkat kerangka rotan dengan cara kedua tangan di depan.
Melakukan perilaku tidak aman ke-13, yaitu posisi atau sikap tubuh yang salah yaitu terlalu membungkuk ketika sedang bekerja. Tidak pernah melakukan
perilaku tidak aman ke-14, yaitu memperbaiki peralatan yang sedang beroperasi.
Universitas Sumatera Utara
38
Tidak melakukan perilaku tidak aman ke-15, yaitu berkelakar atau bersenda gurau saat bekerja. Pekerja hanya fokus melakukan pekerjaannya ketika bekerja, tidak
memperdulikan sekitar. Bersenda gurau dilakukan ketika saat istirahat saja. Tidak melakukan perilaku tidak aman ke-16, yaitu bekerja dibawah pengaruh alkohol
atau obat-obatan, hanya saja informan II diketahui merokok pada saat melakukan pekerjaan.
Dari hasil observasi ditemukan bahwa secara keseluruhan informan II diketahui melakukan 6 perilaku tidak aman dari total 16 perilaku tidak aman yang
diobservasi.
c. Hasil Observasi Perilaku Tidak Aman pada Informan III