39
bangsa Karo sebagai tukang becak yang sudah menetap dan sekaligus sebagai masyarakat asli penduduk setempat.
2.4.1. Kependudukan dan Komposisi Berdasarkan Suku Bangsa, Agama, dan Pendidikan
Penduduk daerah Kampung Susuk dihuni oleh beberapa suku bangsa, yakni: suku bangsa Karo, Toba, Tapsel, Jawa, Nias, Simalungun, Aceh, dan Minangkabau.
Suku bangsa Karo merupakan penduduk asli Kampung Susuk sementara suku bangsa lainnya merupakan kelompok masyarakat pendatang. Saat ini penduduk daerah
Kampung Susuk mayoritas bersuku bangsa Karo. Suku bangsa Karo memiliki jumlah yang banyak disebabkan oleh suku bangsa yang menempati daerah Kampung Susuk
pertama kali adalah suku bangsa Karo.
Komposisi penduduk di Kampung Susuk berdasarkan suku bangsa dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 11 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa Tahun 2010 No.
Suku Bangsa Jumlah Jiwa
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Batak Toba Karo
Jawa Tapanuli Selatan
Melayu DLL
2.343 Jiwa 2.426 Jiwa
3.136 Jiwa 424 Jiwa
337 Jiwa 609 Jiwa
Sumber : Kantor Kelurahan Padang Bulan Selayang I Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
40
Table 12 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa Tahun 2015 No.
Suku Bangsa Jumlah Jiwa
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Batak Toba Karo
Jawa Tapanuli Selatan
Melayu DLL
2.543 Jiwa 2.526 Jiwa
3.536 Jiwa 504 Jiwa
307 Jiwa 769 Jiwa
Sumber : Kantor Kelurahan Padang Bulan Selayang I Tahun 2015 Berdasarkan pada Tabel 12 di atas komposisi penduduk berdasarkan suku
bangsa di Kelurahan Padang Bulan Selayang I yang terbanyak adalah suku bangsa Batak, namun lain halnya dengan suku bangsa yang terbanyak di lingkungan IX
Kampung Susuk adalah suku bangsa Karo dibandingkan dengan suku bangsa lainnya. Disusul dengan suku bangsa lainnya yang dianggap sebagai suku bangsa
pendatang seperti suku bangsa Batak, Tapsel, Aceh, Simalungun, Minangkabau, dan Nias.
Suku bangsa Karo memiliki jumlah yang banyak diakibatkan suku bangsa Karo merupakan masyarakat asli yang pertama kali menempati daerah Kampung
Susuk sejak Belanda meninggalkan wilayahnya. Suku bangsa Batak memang cukup banyak setelah suku bangsa Karo di Kampung Susuk. Selain suku bangsa Batak
banyak akibat dari masyarakat setempat yang ada ditambah dengan anak kos yang
Universitas Sumatera Utara
41
berada di Kampung Susuk yang mayoritas bersuku bangsa Batak. Sama halnya dari segi agama, penduduk di Kampung Susuk juga berbeda dengan jumlah agama
terbanyak di Kelurahan. Jumlah agama tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 13 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2010 No.
Agama Jumlah Jiwa
1. Islam
2.160 2.
Kristen Protestan 3.200
3. Kristen Katolik
1.160 4.
Budha 200
5. Hindu
5
Jumlah 6.725
Sumber : Kantor Kelurahan Padang Bulan Selayang I Tahun 2010
Table 14 : Komposisi Penduduk Berdasarkan AgamaTahun 2015 No.
Agama Jumlah Jiwa
1. Islam
2.464 2.
Kristen Protestan 3.297
3. Kristen Katolik
1.199 4.
Budha 217
5. Hindu
8
Jumlah 7.185
Sumber : Kantor Kepala Kelurahan Padang Bulan Selayang I Tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
42
Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa penduduk di Kelurahan Padang Bulan Selayang I lebih banyak beragama Islam, namun lain halnya dengan daerah Kampung
Susuk jumlah agama Kristen Protestan lebih banyak dibandingkan dengan agama yang lainnya. Faktor lebih banyaknya agama Kristen Protestan pertama dibawa oleh
suku bangsa Karo yang ada di tanah Karo yang lebih dahulu mendapat agama tersebut dari misionaris dari luar yang menyebarkarkan injil.
Suku bangsa Karo, Batak dan Nias lah yang membuat penduduk daerah Kampung Susuk mempunyai jumlah agama Kristen Protestan lebih banyak
dibandingkan dengan agama lainnya. Selain daripada masyarakat yang menetap di daerah Kampung Susuk. Jumlah agama Kristen Protestan lebih banyak akibat
ditambahnya anak kos yang menempati wilayah Kampung Susuk yang mayoritas juga beragama Kristen Protestan. Semua hal inilah yang menyebabkan Kampung
Susuk mempunyai jumlah agama Kristen Protestan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah agama yang lainnya.
Dari usianya penduduk Kelurahan Padang Bulan Selayang I dengan Kampung Susuk memiliki jumlah yang tidak berbeda jauh dalam hal produktif usia muda dan
usia lebih tua dan dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Table 15 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin No.
Golongan Umur Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki
Perempuan
1. 0-5 Tahun
546 520
1075
Universitas Sumatera Utara
43
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 6-10 Tahun
11-15 Tahun 16-20 Tahun
21-25 Tahun 26-30 Tahun
31-35 Tahun 36-40 Tahun
41-45 Tahun 46-50 Tahun
51-55 Tahun Lebih dari 56 Tahun
423 399
405 384
385 378
456 425
338 391
500 402
378 414
321 384
430 371
390 515
442 579
825 777
819 705
769 808
827 815
853 833
1079
Jumlah 5.030
5.155 10.375
Sumber : Kantor Kelurahan Padang Bulan Selayang I Tahun 2015 Berdasarkan tabel di atas jumlah komposisi usia dan jenis kelamin wanita
lebih besar dibandingkan dengan jumlah komposisi usia dan jenis kelamin laki-laki. Jumlah komposisi wanita 5.155 jiwa dan komposisi laki-laki adalah 5.030 jiwa.
Jumlah usia produktif dengan jumlah golongan tua berbeda jauh. Jumlah golongan tua lebih banyak dibandingkan dengan jumlah usia produktif. Sama halnya dengan
jumlah Kampung Susuk, jumlah golongan tua lebih banyak dibandingkan dengan jumlah usia produktif.
Universitas Sumatera Utara
44
2.4.2. Organisasi Kemasyarakatan