23
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1 Kondisi Umum Kota Medan
Perkembangan Kota Medan sebagai kota metropolitan sekaligus kota paling maju di Pulau Sumatera berbanding lurus dengan gerak laju pertumbuhan
penduduknya. Bertambahnya jumlah penduduk Kota Medan bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang memancing masyarakat luar untuk datang ke Kota
Medan tetapi juga karena kualitas pendidikan Kota Medan yang lebih baik daripada yang ada di daerah sekitarnya.
Pertambahan jumlah penduduk yang selalu terjadi tiap tahunnya tentu merubah kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Lokasi yang semakin sempit sudah
pasti merubah cara hidup masyarakatnya. Sebagai salah satu daerah otonom berstatus ibukota di Provinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan
cukup penting dan strategis secara regional. Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-
kotanegara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki masyarakat
Universitas Sumatera Utara
24
potensi kerja yang cukup banyak. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2015 diperkirakan telah mencapai 2.583.156 jiwa.
Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat
perdagangan, keuangan dan pendidikan baik regional maupun nasional. Secara administratif wilayah Kota Medan hampir secara keseluruhan
berbatasan dengan daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utaranya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang
diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang yang merupakan salah satu daerah kaya dengan Sumber Daya Alam SDA,
Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya, secara geografis Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber Daya Alam seperti Deli
Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara
ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Kehadiran Kota Medan sebagai suatu bentuk kota memiliki proses perjalanan yang panjang dan kompleks, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya daerah yang
dinamakan sebagai “Medan” ini menuju pada bentuk kota metropolitan. Hari lahir kota Medan adalah 1 Juli 1590
4
, sampai saat ini usia kota Medan telah mencapai 424
4
Perbedaan pendapat mengenai hari lahir Kota Medan tidak dibahas dalam konteks ini, penulis mengutip pernyataan mengenai hari lahir Kota Medan berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh
pihak berwenang, dalam hal ini Pemerintahan Kota Medan sebagaimana yang tercantum dalam buku
Universitas Sumatera Utara
25
Tahun. Keberadaan Kota Medan saat ini tidak lepas dari historis yang panjang, dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru Patimpus,
Kota Medan berkembang semenjak Guru Patimpus membangun kampung tersebut, Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan
seorang puteri Datuk Pulo Brayan. Dalam bahasa Karo kata Guru berarti “Tabib“ atau “Orang Pintar“, kemudian
kata “Pa“ merupakan sebutan untuk seorang Bapak berdasarkan sifat atau keadaan seseorang, sedangkan kata “Timpus” berarti bundelan., bungkus atau balut. Maka
dengan demikian, nama Guru Patimpus bermakna sebagai seorang tabib yang memiliki kebiasaan membungkus sesuatu dalam kain yang diselempangkan di badan
untuk membawa barang bawaannya. httpid.wikipedia.orgwikiMedan diakses pada 15September2015
Berkembang menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1669 yang diproklamirkan oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan Aceh. Perkembangan
Kota Medan selanjutnya ditandai dengan perpindahan Ibukota Residen Sumatera Timur dari Bengkalis menuju Medan tahun 1887, sebelum akhirnya status diubah
menjadi Gubernemen yang dipinpin oleh seorang Gubernur pada tahun 1915. Secara historis, perkembangan Kota Medan sejak awal memposisiskannya menjadi jalur lalu
lintas perdagangan. Posisinya yang terletak di dekat pertemuan Sungai Deli dan Batubara, serta adanya kebijakan Sultan Deli yang mengembangkan perkebunan
“Medan Dalam Angka” maupun situs elektronik Pemerintahan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
26
tembakau dalam awal perkembangannya, yang telah mendorong berkembangnya Kota Medan sebagai Pusat Perdagangan sejak masa lalu.
Keberadaan Kota Medan tidak lepas dari peran para pendatang asing yang datang ke Medan sebagai pedagang ataupun lainnya, peranan Nienhuys sebagai
pemilik modal perkebunan tembakau yang berkawasan di daerah Marylan telah menjadi cikal-bakal pertumbuhan Kota Medan. Nienhuys pada proses perkembangan
perkebunan tembakau telah memindahkan pusat peragangan tembakau miliknya ke Medan Putri, yang pada saat sekarang ini dikenal sebagai Kawasan Gaharu.
Proses perpindahan ini telah dapat menciptakan perkembangan di Kota Medan seperti saat sekarang ini, sedangkan dijadikannya Medan menjadi Ibukota dari Deli
juga telah mendorong Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintahan. Sampai saat ini selain merupakan suatu wilayah kota juga sekaligus Ibukota Sumatera Utara.
Gambaran Kota Medan merupakan sekilas penjelasan mengenai keberadaan Kota Medan sebagai kawasan yang menjadi fokus lokasi penelitian ini, sebagai pusat
pemerintahan kota Medan yang memiliki 21 daerah kecamatan dan 151 daerah kelurahan http:id.wikipedia.orgwikiMedan diakses pada 15September2015.
Dari 21 kecamatan tersebut, hanya satu kecamatan saja yang dipilih menjadi fokus lokasi penelitian yakni Kecamatan Medan Selayang. Pemilihan tersebut dikarenakan
lokasi Kampung Susuk yang menjadi lokasi penelitian berada di Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang.
Universitas Sumatera Utara
27
2.2. Letak Geografis Kelurahan Padang Bulan Selayang I