Banyaknya Usaha Laundry Dalam Melihat Peluang Bisnis Di Kampung Susuk

69 Mereka justru lebih senang menghabiskan waktunya untuk berkumpul- kumpul di kos temannya sendiri. Hal ini yang sering peneliti perhatikan kesehari- harian anak kos yang ada di Kampung Susuk. Lingkungan merupakan situasi atau kondisi interaksi sosial dan sosiokultural yang secara potensial berpengaruh terhadap perkembangan fitrah beragama atau kesadaran beragama individu. Karena dari sinilah kepribadian individu dapat terbentuk, dan mahasiswa dapat menentukan mana lingkungan yang baik sebagai tempat bergaul atau bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga mahasiswa mempunyai pegangan agar tidak terbawa arus kedalam pergaulan bebas Abu Ahmadi, 1979 : 122 .

3.4. Banyaknya Usaha Laundry Dalam Melihat Peluang Bisnis Di Kampung Susuk

Kemajuan teknologi juga memberikan pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat sekarang terutama di kota besar yang mana masyarakat menginginkan agar semua hal yang dilakukan serba praktis dan cepat. Sama halnya dengan mahasiswa yang disibukkan dengan kegiatan perkuliahan mereka yang menuntut mereka terkadang tidak dapat membagi waktu antara pekerjaan kampus dengan pekerjaan rumah. Perubahan gaya hidup yang demikian menyebabkan adanya tuntutan kepraktisan dalam menjawab kebutuhan pribadi mereka, misalnya dalam hal mencuci pakaian dan menyetrika. Dalam hal ini dengan adanya berbagai macam masalah tersebut, maka perlahan-lahan mulai berkembanglah suatu pelayanan jasa yang memberikan kemudahan dalam hal pencucian pakaian, yang disebut dengan Jasa Laundry. Universitas Sumatera Utara 70 Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Dalam penelitian ini usaha laundry ini menjamur di daerah Kampung Susuk. Gambar 4 : Salah Satu Tempat Usaha Laundry di Kampung Susuk Sumber : Peneliti Keberadaan jasa laundry bagi masyarakat dinamis di perkotaan terutama di daerah kontrakan atau kos-kosan sudah merupakan gaya hidup tersendiri, bukan karena malas tetapi mereka memprioritaskan mana yang bisa didelegasikan dan mana yang bisa mereka lakukan sendiri karena faktor tenaga, waktu dan tuntutan hidup. Kota Medan khususnya kawasan Universitas Sumatera utara banyak sekali dihuni oleh mahasiswa yang tentunya sibuk dengan aktifitas masing-masing sehingga tidak Universitas Sumatera Utara 71 memiliki waktu yang cukup untuk mencuci pakaian mereka, ditambah lagi dengan kondisi cuaca saat ini yang sering hujan, mengakibatkan pakaian lebih mudah menjadi kotor sehingga mencuci pakaian secara manual akan sulit menjadi kering karena tidak adanya sinar matahari. Melihat fenomena ini maka banyak pengusaha mulai melirik usaha laundry karena diharapkan dapat memberikan keuntungan serta tingkat pengembalian modal yang tinggi. Maka tidak salah apabila laudry merupakan salah satu bisnis jasa yang pasti akan terus berkembang. Tidak hanya di Medan, di kota-kota besar lainnya pun, pasarnya cukup menggiurkan. Di Jogjakarta misalnya yang tercatat memiliki 300.000 mahasiswa dan pelajar, konon bisa menghasilkan perputaran omset tidak kurang dari Rp 1,5 miliar per bulan dan ini hanya dinikmati 300-an laundry. Secara garis besar, saat ini berkembang dua jenis binatu berdasarkan model penghitungan biaya. Hal yang terlebih dahulu ada yakni berdasarkan jumlah pakaian per potong, kemudian menyusul model laundry dengan mengitung berat cucian atau laundry kiloan yang belakangan mulai marak. Usaha laundry sebagai alternative mencuci bagi mahasiswa, membuat bisnis ini cukup menjanjikan. Hampir tiap tempat di daerah Medan khususnya sekitar kampus Universitas Sumatera Utara banyak berdiri usaha-usaha mandiri jasa laundry. Karena teramat banyak nya bisnis ini, hingga konsumen pun di hadirkan dengan banyak pilihan. Apalagi konsumen dari kalangan mahasiwa yang tentu nya mencari harga jasa yang terjangkau bagi kantongnya. Pilihan-pilihan yang ditawarkan antara lain, Misalnya dari harga terjangkau, paket cepat dalam penyelesaian cucian, antar jemput laundry Universitas Sumatera Utara 72 hingga kebersihan nya. Banyak laundry yang telah ada sekarang ini, menggunakan cuci mesin. Hal ini di karenakan lebih efisien, lebih cepat, dan tidak memakan banyak tenaga. Usaha laundry di daerah Universitas Sumatera Utara terutama di Kampung Susuk sangat menjanjikan, namun tidak jarang para pengusaha laundry juga menghadapi hambatan dalam menjalani usaha mereka. Seperti banyaknya kompetitor atau pesaing yang sudah membuka usaha serupa serta waktu yang lebih cepat dalam pengerjaan yang diminta oleh konsumen dan lain sebagainya. Dari gambaran di atas, dapat kita lihat bahwa trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, selain dapat meringankan pekerjaan cuci dan setrika, usaha laundry juga memberikan kualitas yang baik dengan harga terjangkau.

3.5. Warkop Warung Kopi Sebagai Wadah Pergaulan Masyarakat Kampung Susuk