44
2.4.2. Organisasi Kemasyarakatan
Penduduk daerah Kampung Susuk umumnya dikategorikan dengan suku bangsa Batak dengan sub-etnik yang beragam, antara lain : Karo, Toba, Tapanuli
Selatan, Simalungun, Aceh, Minangkabau, dan Jawa. Sistem kekerabatan penduduk daerah Kampung Susuk mengikuti garis keturunan laki-laki atau patrilineal. Dalam
berkomunikasi, biasanya masyarakat daerah Kampung Susuk memakai bahasa Karo. Hal ini dikarenakan penduduk daerah Kampung Susuk mayoritas berasal dari suku
bangsa Karo. Dalam meningkatkan komunikasi atau silaturahmi, warga desa Kampung
Susuk maka mereka membentuk atau mengikuti suatu organisasi. Dalam Undang- undang yang dimaksud dengan Organisasi Kemasyarakatan adalah suatu organisasi
yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
NKRI yang berdasarkan Pancasila www.theceli.comdokumenproduk19858- 1985.htm.
Terdapat dua jenis organisasi sosial yang berada di daerah Kampung Susuk, yaitu lembaga agama dan lembaga umum. Pertama, lembaga agama terdiri dari Islam
dan Kristen terbagi lagi dalam beberapa aliran dan Khatolik. Masing-masing agama tersebut memiliki struktur dan lembaga, serta organisasi pemuda. Adapun rumah
ibadah di daerah Kampung Susuk terdapat 1 satu buah gereja dan 1 satu buah
Universitas Sumatera Utara
45
masjid. Organisasi keagamaan di gereja terdiri dari Mamre kumpulan jemaat bapak – bapak di dalam gereja, Moria kumpulan jemaat ibu-ibu di dalam gereja, Permata
Kumpulan muda-mudi di dalam gereja, KAKR Kumpulan anakremaja di dalam gereja, PJJ Pulung Jabu-Jabu = Kebaktian dalam rumah tangga dalam jemaat
gereja. Sedangkan bagi yang beragama Islam seperti adanya pangajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak dan wirit.
Organisasi kedua adalah lembaga umum. Lembaga umum yang dimaksud adalah sebuah wadah atau perkumpulan yang mengurusi kepentingan umum, seperti
STM Serikat Tolong Menolong, Kelompok Tani dan perangkat desa lainnya. Lembaga umum pertama yaitu STM sedikit berbeda dengan perbedaan satu sama
lain, misalnya STM yang bergama Islam berbeda dengan STM Yang beragama Kristen Protestan dan Khatolik. Lembaga umum di atas memiliki struktur dan
kelembagaan yang diakui oleh masyarakat daerah Kampung Susuk. Walaupun dalam hal ini organisasi kemasyarakatan dibedakan berdasarkan
dari agama, namun organisasi ini tetap terus berjalan di wilayah Kampung Susuk dan sama-sama saling mendukung agar semua dapat aktif digunakan sebagai salah satu
wadah untuk mengekspresikan diri. Organisasi kemasyarakatan di daerah Kampung Susuk pada saat ini masih terus berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing dan
saling menunjang sesama masyarakat didalamnya.
Universitas Sumatera Utara
46
2.4.3. Sarana dan Prasarana Tabel 16 : Sarana Ibadah