Lokasi Aerotropolis Secara Umum

14 visi diantara pengelola bandara, maskapai, dan pemerintah setempat, untuk memuluskan pembangunan bandara berkonsep aerotropolis. “Pengelola bandara, maskapai, dan pemerintah setempat saling mempengaruhi satu sama lain, namun tidak bisa ada yang lebih kuat. Ketiganya harus saling mendukung,” kata John.

2.2.1. Lokasi Aerotropolis Secara Umum

Lokasi kawasan aerotropolis umumnya berada diluar pagar bandara dengan memiliki akses mudah dan langsung menuju bandara dan kota. Kasarda mengatakan bahwa, “Bagian kota bandara aerotropolis sering dipandang sebagai batas properti bandara. Hal ini memberikan perbedaan definisi yang jelas untuk dua komponen utama aerotropolis luar dan dalam bandara. Tetapi, sama seperti kota-kota pusat yang tidak berhenti tumbuh pada batas-batas wilayah politik, mirip dengan Biro Sensus AS dimana definisi wilayah perkotaan dimaksudkan untuk menangkap unit metropolitan inti lebih-lengkap. Demikian juga, batas luar dari aerotropolis tidak diatur oleh batas-batas yurisdiksi atau jarak, tetapi terkait pada saat konektivitas bisnis penerbangan dan orang-orang bisnis ke bandara. Tidak ada batas yang disepakati untuk menentukan ukuran jarak dan waktu, namun diperkirakan waktu radius 20 menit hingga atau 30 menit digunakan sebagai acuan untuk mengatur batas luar dalam beberapa studi rencana induk aerotropolis.” Sebagai contoh, seiring meningkatnya jumlah fungsi kantor, fungsi komersial, perumahan klaster, dan perusahaan penerbangan yang berorientasi dan terkait dengan perkembangan di sekitar bandara, hal tersebut menciptakan kutub pertumbuhan kota baru sendiri. Beberapa kelompok aerotropolis terbesar seperti Amsterdam Zuidas, dapat ditempuh selama 7 menit dari Bandara Schiphol; Las Colinas, Texas, berlokasi tepat disebelah timur dari DFW; Songdo Business District International dekat dengan Bandar Udara Internasional Korea Selatan Incheon; dan Zhengzhou Cina Bandara Zona Ekonomi yang telah menjadi signifikan secara global. Kawasan konsep aerotropolis Bandara Kualanamu terikat dengan peraturan pemerintah mengenai Kawasan Keamanan Operasional Penerbangan KKOP. Berdasarkan perhitungan KKOP dalam RDTRK Kawasan Kualanamu tahun 2008 menghasilkan gambaran bahwa wilayah Deli Serdang terbagi secara imaginer menjadi zona-zona kawasan keselamatan yang lazim disebut sebagai Universitas Sumatera Utara 15 Ring 1 memiliki ketinggian maksimal 45 meter, Ring 2 memiliki ketinggian antara 45-150 meter, dan Ring 3 memiliki ketinggian maksimal 150 meter. Berdasarkan pertimbangan faktor pola pemanfaatan, faktor kebisingan dan faktor komponen pendukung Bandar Udara Kualanamu dinyatakan bahwa pada daerah perpanjangan landasan baik sebelah utara maupun selatan berada dalam daerah kontur kebisingan dengan nilai NEF lbih dari 40 db yang artinya pada daerah ini tidak dibenarkan adanya pengembangan ataupun pembangunan karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan apabila tetap ingin dilaksanakan harus menggunakan konstruksi bangunan khusus seperti peredam kebisingan. Kebisingan maksimum pada daerah ini, untuk Ring 1 adalah 10 meter; Ring 2 adalah 28,5 meter; dan untuk Ring 3 adalah 88,5 meter; sehingga pemanfaatan lahan yang sesuai adalah yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas masyarakat seperti RTH, pertanian, peternakan, perikanan, dan kuburan.

2.2.2. Bangunan-Bangunan di Kawasan Aerotropolis