104 elemen-elemen yang berhasil menjadi pokok-pokok elemen arsitektur tropis akan terus
diuji dan mengalami formologi, seperti modifikasi atap, ruang teras, ventilasi, tanpa mengurangi fungsi utama dari arsitektur tropis untuk mengatasi masalah iklim tropis.
2.6.2. Interpretasi Tema
Corsini 1997 mengatakan bahwa Iklim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijau yang berdaun gelap dan lebat.
Sangat ideal jika 30 - 70 volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan 30 - 70 luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras. Kehalusan
permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik
dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari.
a. Permasalahan Iklim Tropis Matahari
Daerah beriklim tropis merupakan daerah yang dipenuhi oleh paparan sinar matahari, sedangkan sinar matahari didalamnya selalu membawa panas, maka aspek
orientasi bangunan menjadi sorotan utama dalam proses desain agar pengantisipasian pengaruh buruk sinar matahari dapat dihindari.
Panas matahari pagi sangatlah baik untuk kesehatan, maka bagian timur cenderung dibuka untuk memasukan sinar matahari, akan tetapi dibatasi hanya sampai
jam 09.00 saja, selebihnya dari itu sifatnya terik dan menyengat, sedangkan sinar
Gambar 2.81 Orientasi Bangunan http:en.wikipedia.orgwikiFile:30_St_Mary_Axe,_27
Gherkin27.JPG
Universitas Sumatera Utara
105 matahari di barat membawa pengaruh buruk untuk bangunan, sebaiknya diantisipasi,
dengan tritisan atau double layer titik puncak panas 14.00 jam 2 siang.
b. Penanganannya Dengan Solar Chart
Dengan menggunakan solar chart dapat ditentukan sudut altitude dan azimut posisi matahari sehingga ukuran sun shading maupun parapet dapat ditentukan ukuran
idealnya pembayangan matahari Gut, Packerknechtd, 1993.
Gambar 2.82 Solar Chart Untuk menentukan pembayangan ideal tritisan sumber:
http:www.gumbo.net.auesdpassive_designp_sunangles.html
Gambar 2.83 Sudut Azimut Altitude Menentukan Pembayangan Matahari sumber : http:www.esrl.noaa.govgmdgradsolcalcglossary.html
Universitas Sumatera Utara
106
c. Parameter Arsitektur Tropis
Faktor kenyamanan dalam bangunan di daerah beriklim tropis lembab merupakan hal terpenting, kendala utama pada iklim tropis lembab adalah temperatur
dan kelembaban udara yang tinggi sepanjang tahun, maka perlu antisipasi untuk mencapai kenyamanan thermal yang ideal.
- Temperatur efektif sekitar 20°C - 26°CTE
Gambar 2.84 Sudut Azimut Altitude Menentukan Pembayangan Matahari sumber: http:www.esrl.noaa.govgmdgradsolcalcglossary.html
Gambar 2.85 Sudut Azimut Altitude Menentukan Pembayangan Matahari sumber: http:www.esrl.noaa.govgmdgradsolcalcglossary.html
Universitas Sumatera Utara
107 -
Kelembaban udara sekitar 60 -
Pergerakan udara 0,25 – 0,5 ms
Beberapa parameter yang juga perlu diperhatikan selain kenyamanan thermal:
1. Orientation
Orientasi bangunan terhadap mata angin mempengaruhi perletakan lubang - lubang permukaan dinding, perencanaan yang tepat dapat
menghinadari masuknya sinar dan panas matahari tapi dapat menggunakan sky light sebagai pencahayaan alami dan aliran udara sebagai penetralisir
kelembaban udara.
2. Isolasi
Isolasi terhadap panas, hujan dan partikel – partikel yang dibawa
oleh angin sangatlah diperlukan bagi bangunan di daerah tropis.
3. Shading
Shading atau pembayangan adalah upaya mematahkan sinar matahari, karna sinar matahari membawa panas yang tidak baik untuk
thermal bangunan.
4. High Cross Ventilation
Aliran udara yang baik dalam bangunan selain menetralisir udara juga dapat menetralisir kelembaban udara
5. Pemanfaatan Tanaman
Tanaman biasanya juga dapat berfungsi sebagai barier, pemecah udara maupun filter debu, pemilihan tanaman yang tepat dapat
mempengaruhi iklim mikro dan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik karena hasil dari fotosintesisnya
Universitas Sumatera Utara
108
6. Roof Ventilation
Sebisa mungkin panas akibat radiasi sinar matahari pada atap bangunan dapat di keluarkan dengan aliran udara, dan diharapkan ventilasi
pada atap dapat memasukan udara kedalamnya.
d. Prinsip Desain Menurut Ken Yeang