8. Tersedia layanan penemuan intensif kasus TB secara sistematis dan
pemantauan minum obat TB dan ARV. 9.
Memahami terapi ARV dan dukungan kepatuhan berobat, menangani efek samping ringan, dan layanan rujukan ke jejaring layanan strata II dan III
inisiasi ARV apabila diperlukan. 10.
Pencatatan dan pelaporan komputer dan rekam medik, bahan komunikasi, informasi dan edukasi tentang penyakit HIVAIDS dan penyakit infeksi
menular seksual lainnya.
2.3.1 Voluntary Counselling and Test VCT
Menurut Depkes RI 2007, VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIVAIDS,
mempromosikan perubahan perilaku yang bertanggung jawab, mencegah penularan HIV, pengobaran ARV dan memastikan pemecahan berbagai masalah
terkait dengan HIVAIDS.
2.3.2 Prinsip Pelayanan VCT
Menurut Depkes RI 2007, prinsip pelayanan VCT sebagai berikut : a.
Sukarela dalam melaksanakan testing HIV Pemeriksaan HIV hanya dilaksanakan atas dasar kerelaan klien, tanpa
paksaan dan tanpa tekanan. Keputusan untuk dilakukan testing terletak di tangan klien, kecuali testing HIV pada darah donor di unit transfusi dan transplantasi
jaringan, organ tubuh dan sel. Testing dalam VCT bersifat sukarela sehingga tidak direkomendasikan untuk testing wajib pada pasangan yang akan menikah, pekerja
Universitas Sumatera Utara
seks, Injecting Drug User IDU, rekrutmen pegawaitenaga kerja Indonesia dan asuransi kesehatan.
b. Saling mempercayai dan terjaminnya konfidensialitas
Layanan harus bersifat profesional, menghargai hak dan martabat semua klien. Semua informasi yang disampaikan klien harus dijaga kerahasiannya oleh
konselor dan petugas kesehatan, tidak diperkenankan didiskusikan diluar konteks kunjungan klien. Semua informasi tertulis harus disimpan dalam tempat yang
tidak dapat dijangkau oleh mereka yang tidak berhak. Untuk penanganan kasus klien selanjutnya dengan seizin klien, informasi kasus dari diri klien dapat
diketahui. c.
Mempertahankan hubungan relasi konselor-klien yang efektif Konselor mendukung klien untuk kembali mengambil hasil testing dan
mengikuti pertemuan konseling pasca testing untuk mengurangi perilaku beresiko. Dalam VCT diketahui juga respon dan perasaaan klien dalam menerima
hasil testing dan tahapan penerimaan hasil testing positif. d.
Testing merupakan salah satu komponen dari VCT WHO dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah memberikan
pedoman yang dapat digunakan untuk melakukan testing HIV. Penerimaan hasil testing senantiasa diikuti oleh konseling pasca testing oleh konselor yang sama
atau konselor lainnya yang disetujui oleh klien Anonim, 2014.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Terapi ARV