c. Mengkonsultasikan dengan orang lain yang anda kenal
26 74,3
9 25,7
9. Manakah yang menjadi kesulitan bagi
anda ketika anda minum obat? a. Jumlah pil
b. Takut efek samping c. Frekuensi dosis
d. Interfensi dengan jadwal harian e. Privasi minum obat tidak tersedia
f. Lain-lain 15
28 7
3 3
4 42,9
80,0 20,0
8,6 8,6
11,4 20
7 28
32 32
31 57,1
20,0 80,0
91,4 91,4
88,6 35
35 35
35 35
35 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0
10. Bagaimana perasaan anda secara fisik
saat ini dibandingkan dengan kondisi anda dulunya dalam menjalani terapi
antiretroviral? a. Berat badan naik, dapat beraktivitas
secara normal, keluhan menurun b. Berat badan tetap, sedikit lelah dan
sedikit beraktivitas c. Lebih buruk dan tidak ada perubahan
22 13
62,9 37,1
0,0 13
22 35
37,1 62,9
100
35 100,0
Berdasarkan tabulasi distribusi variabel kepatuhan setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui kepatuhan yang menurut responden baik yaitu
sebanyak 3 responden 8,6 dan kepatuhan yang menurut responden buruk yaitu sebanyak 32 responden 91,4. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.16.
berikut ini.
Tabel 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kepatuhan No.
Kategori Kepatuhan Jumlah
n Persentase
1. Baik
3 8,6
2. Buruk
32 91,4
Jumlah 35
100,0
4.3 Hasil Uji Statistik Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yaitupengetahuan, ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan,
lingkungan, interaksi dengan petugas kesehatan dan dukungan sosial dengan
Universitas Sumatera Utara
variabel terikat yaitu kepatuhan dalam menjalani terapi ARV dengan menggunakan uji Pearson Product Moment dengan tingkat kemaknaan nilai
p0,05, dengan hasil sebagai berikut : 1.
Pada variabel ketersediaan sarana fasilitas kesehatan p=0,001, lingkungan p=0,003, interaksi dengan petugas kesehatan p=0,001, dan dukungan
sosial p=0,037, menunjukkan secara signifikan adanya hubungan variabel tersebut dengan kepatuhan dalam menjalani terapi ARV karena nilai p0,05.
2. Pada variabel pengetahuan p=0,775 menunjukkan tidak adanya hubungan
variabel tersebut dengan kepatuhan dalam menjalani terapi ARV karena p0,05.
3. Menurut Calton dalam Hastono 2001 melalui hasil uji statistik dari korelasi
Pearson dapat dilihat kekuatan hubungan dari dua variabel, sehingga ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Hubungan variabel pengetahuan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi ARV menunjukkan hubungan yang sedang r=0,050 dan berpola negatif,
artinya semakin meningkat pengetahuan maka akan terjadi penurunan dalam menjalani terapi antiretroviral.
b. Hubungan variabel ketersediaan sarana fasilitas kesehatan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi ARV menunjukkan hubungan
yangsedang r=0,533 dan berpola positif, artinya semakin baik ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan maka semakin meningkat
kepatuhan dalam menjalani terapi antiretroviral.
Universitas Sumatera Utara
c. Hubungan variabel lingkungan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi ARV menunjukkan hubungan yang sedang r=0,489 dan berpola negatif,
artinya semakin baik lingkungan maka akan terjadi penurunan dalam menjalani terapi antiretroviral.
d. Hubungan variabel interaksi dengan petugas kesehatan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi ARV menunjukkan hubungan yang sedang
r=0,540 dan berpola positif, artinya semakin baik interaksi dengan petugas kesehatan maka semakin meningkat kepatuhan dalam menjalani
terapi antiretroviral. e. Hubungan variabel dukungan sosial dengan kepatuhan dalam menjalani
terapi ARV menunjukkan hubungan yang rendah r=0,355 dan berpola negatif, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka akan terjadi
penurunan dalam menjalani terapi antiretroviral. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.17. berikut ini.
Tabel 4.17. Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson No.
Variabel Correlation
Coefficient r Sig. p
1. Pengetahuan
-0,050 0,775
2. Ketersediaan Sarana Fasilitas
0,533 0,001
3. Lingkungan
-0,489 0,003
4. Interaksi dengan Petugas
0,540 0,001
5. Dukungan sosial
-0,355 0,037
4.4 Hasil Uji Statistik Multivariat