2.4 Terapi ARV
2.4.1 Pengertian Terapi Antiretroviral ARV
Terapi antiretroviral adalah obat yang dirancang untuk menghambat atau menekan replikasi maupun perkembangan virus penyakit HIVAIDS didalam
tubuh penderita. Terapi ARV atau yang dikenal dengan ART Anti Retroviral Therapy merupakan terapi yang mempunyai syarat tertentu. Syarat ini harus
dipenuhi untuk mencegah putusnya obat dan menjamin efektivitas pengobatan Nursalam dan Kurniawati, 2009.
2.4.2 Tujuan Terapi Antiretroviral Adapun tujuan dari terapi antiretroviral, sebagai berikut :
1. Mengurangi laju penularan HIV di masyarakat
2. Memulihkan atau memelihara fungsi imunologis peningkatan sel CD4
3. Menurunkan komplikasi akibat HIV
4. Memperbaiki kualitas hidup ODHA
5. Menekan replikasi virus secara maksimal dan secara terus menerus
6. Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan HIV
2.4.3 Pedoman Memulai Terapi ARV
Menurut Kementerian Kesehatan RI, 2011 pedoman orang dewasa untuk
memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan pemeriksaan jumlah CD4 bila tersedia dan penentuan stadium klinis infeksi HIV-nya. Hal tersebut adalah untuk
menentukan apakah penderita sudah memenuhi syarat terapi antiretroviral atau belum. Berikut ini adalah rekomendasi cara memulai terapi ARV pada ODHA
dewasa.
Universitas Sumatera Utara
a
Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Dalam hal tidak tersedia pemeriksaan CD4, maka penentuan mulai terapi
ARV adalah didasarkan pada penilaian klinis.
b Tersedia pemeriksaan CD4 Rekomendasi :
1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4 350 sel mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4.
Tabel 2.2 Saat memulai terapi pada ODHA dewasa Bila tidak tersedia pemeriksaan CD4
Stadium IV : tanpa memandang jumlah limfosit total Stadium III : tanpa memandang jumlah limfosit total
Stadium II : dengan jumlah limfosit total 1200mm3 Bila tersedia pemeriksaan CD4
Target Populasi
Stadium Klinis Jumlah sel CD4
Rekomendasi
ODHA dewasa
Stadium Klinis 1 dan 2
350 selmm
3
Belum mulai terapi. Monitor gejala
klinis dan jumlah sel CD4 setiap 6-12
bulan
350 selmm
3
Mulai terapi Stadium Klinis 3
dan 4 Berapapun jumlah
sel CD4 Mulai terapi
Pasien dengan koinfeksi
TB Apapun stadium
klinis Berapapun jumlah
sel CD4 Mulai terapi
Pasien dengan koinfeksi Hepatitis
B Kronik aktif Apapun stadium
klinis Berapapun jumlah
sel CD4 Mulai terapi
Ibu Hamil
Apapun stadium klinis
Berapapun jumlah sel CD4
Sumber : Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral, 2011 dan Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk ODHA, 2006
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep Penelitian