sering mengakibatkan kegagalan terapi ARV. Untuk mencapai supresi virologis yang baik diperlukan tingkat kepatuhan terapi ARV yang sangat tinggi.
2.2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepatuhan
Lawrence Green 1980 dalam Notoatmodjo 2003, perilaku patuh dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yang meliputi faktor predisposisi predisposing
factor, faktor pendukung enabling factor, dan faktor pendorong reinforcing factor.
1. Faktor-faktor predisposisi predisposing factors, yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. Hal ini dapat dicontohkan pada seseorang yang tidak mau melakukan sesuatu
karena orang tersebut tidak mengetahui manfaatnya. 2.
Faktor-faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya sarana dan fasilitas kesehatan, seperti:
RS, Puskesmas, obat-obatan, jamban dan sebagainya. Contohnya pada daerah yang tidak ada fasilitas kesehatan, atau fasilitas yang ada jaraknya sangat jauh
dan sulit ditempuh oleh masyarakat. 3.
Faktor-faktor pendorong reinforcing factors, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok
panutan dari perilaku masyarakat. Misalnya petugas kesehatan atau masyarakat sekitarnya tidak pernah memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Green juga menjelaskan agar sebuah intervensi yang akan dilakukan dapat lebih efektif, maka perlu dilakukan diagnosis atau analisis terhadap masalah
Universitas Sumatera Utara
perilaku tersebut. Konsep umum yang digunakan untuk mendiagnosis perilaku dipengaruhi 3 faktor utama seperti sudah diuraikan diatas, yaitu:
a. Faktor predisposisi : yaitu faktor yang mencakup sikap individu terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan individumasyarakat terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan masalah kesehatan, system nilai yang dianut oleh individu masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.
b. Faktor pemungkin : yaitu faktor yang mencakup ketersediaan sarana dan prasarana yang tersedia untuk kepentingan masyarakat yang mendukung atau
memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan yang positif pada masyarakat. c. Faktor penguat : yaitu faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
agama, sikap dan perilaku petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga undang-undang dan peraturan-peraturan yang terkait dengan kesehatan.
Dengan demikian disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan
sebagainya dari seseorang atau masyarakat yang bersangkutan. Ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan
dapat mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Menurut Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral dalam Kemenkes
2011, terdapat faktor yang memengaruhi pasien ODHA dalam menjalani terapi
antiretroviral, yaitu :
1.
Fasilitas layanan kesehatan. Sistem pembiayaan kesehatan yang mahal, sistem layanan yang berbelit, tidak jelas adalah salah satu penghambat yang
sangat berpengaruh terhadap kepatuhan, karena hal tersebut menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
pasien tidak dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah. Termasuk diantaranya fasilitas dan ruangan yang nyaman, jaminan kerahasiaan dan
penjadwalan yang baik, petugas yang ramah dan membantu pasien.
2.
Karakteristik Pasien, meliputi faktor sosio-demografi umur, jenis kelamin, suku, pekerjaan, pendidikan dan penghasilan dan faktor psikososial
kesehatan jiwa, penggunaan NAPZA, lingkungan dan dukungan sosial, pengetahuan dan perilaku terhadap HIV dan terapinya.
3.
Panduan terapi ARV, meliputi jenis obat yang digunakan dalam panduan, jumlah pil yang harus diminum, karakteristik obat dan efek samping dan
kemudahan untuk mendapatkan ARV.
4.
Hubungan pasien-tenaga kesehatan. Karakteristik hubungan pasien-tenaga kesehatan yang dapat memengaruhi kepatuhan meliputi : kepuasan dan
kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan dan kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan, pandangan pasien terhadap kompetensi
tenaga kesehatan, komunikasi, nada afeksi dari hubungan tersebut hangat, terbuka, kooperatif dan kesesuaian kemampuan dan kapasitas tempat layanan
dengan kebutuhan pasien.
5.
Karakteristik penyakit penyerta, meliputi stadium klinis dan lamanya sejak terdiagnosis HIV, jenis infeksi oportunistik penyerta, dan gejala yang
berhubungan dengan HIV. Adanya infeksi oportunistik atau penyakit lain menyebabkan penambahan jumlah obat yang harus diminum.
Universitas Sumatera Utara
Faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan digambarkan seperti bagan pada gambar 2.1 dibawah ini.
Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan Green, 1980
2.3 Puskesmas